SWINGER

cerita seks , pada episode kali ini cerita seks bertopik tentang swingerdengan sahabat. Silahkan anda membaca cerita seks kali ini dansemoga anda menikmatinya.Mau coba ngepost pengalamanku ya…tapi karena yang kutulis inikisah nyata, nama-nama yang terlibat akan diganti semua. Mulanya akuiseng doang, pada suatu pagi, waktu istriku mau ganti pakaian,kurekam dengan video hpku. Dia nggak nyadar sama sekali kalau akusedang merekamnya terutama waktu dia telanjang bulat. Beberapa harikemudian, entah kenapa aku punya semangat aneh, inginmemperlihatkan rekaman di hpku itu kepada Benny, sahabat dekatku.“Lihat nih, bini aku sexy kan?” kataku bangga. Benny melotot dan berdecak kagum, “Ck..ck…sexy sekali ya?”“Yayuk (nama istri Benny) pernah direkam gini?” tanyaku tetapdengan nada bangga.“Belum,” Benny menggeleng, “Tapi mau ah…nanti malam aku mauML sama dia, sekalian direkam diam-diam.”“Sip! Nanti lihatin ke aku ya,” kataku bersemangat, “sekalian aku jugananti malam mau ML sama istriku, sambil direkam juga.”“Terus besok hasilnya tukaran ya, punya kamu lihatin ke aku, punyaaku lihatin ke kamu,” usul Benny yang langsung kusetujui.Malamnya, aku benar-benar ML dengan Lina, istriku. Dia tidak tahu bahwa aku merekamnya di hpku yang sudah kuatur letaknya sebelummengajaknya ML.Besoknya, aku dan sahabatku menepati janji. Kuserahkan hpku untukditonton oleh Benny, sementara aku menikmati hasil rekamansahabatku itu. Kami sama-sama terangsang oleh tontonan yang sangat pribadi sifatnya itu. Bahkan Benny sempat terlongong setelahmengembalikan hpku, seperti ada yang dipikirkan olehnya.“Jan…kalau kita swinger gimana? Jujur, aku belum pernah merasakanswinger,” kata Benny tiba-tiba.Aku terkejut. Tak pernah kupikir sebelumnya akan melakukan sepertiyang Benny usulkan itu.“Kamu jangan tersinggung, Jan,” Benny menepuk bahuku, “Ini cumausul…kalau kamu nggak keberatan, aku juga gak maksa. Yang jelas,kamu bisa nyobain Yayuk, aku nyobain Lina. Adil kan?”Aku terbengong-bengong. Terus terang, usul Benny mengejutkansekaligus membuatku bergairah. Kubayangkan istriku sedangdisetubuhi oleh sahabatku itu, sementara aku menyetubuhi istrinya.Baru diobrolkan saja penisku sudah ngacung, apalagi kalau benar-benardilaksanakan. Maka setelah berpikir agak lama, kujawab, “Usul edantapi menggiurkan. Cuman…gimana cara meyakinkan istriku ya? Kalaudia gak mau kan susah. Istrimu sendiri gimana?”“Soal istriku, serahkan padaku. Kamu urus Lina saja, atur supayamau,” kata Benny.“Lina sangat konservatif, kamu juga tahu itu kan?”“Lina yang konservatif apa kamu sendiri yang tidak mau swinger?”Benny menepuk bahuku sambil menertawakanku.“Aku mau…mau…tapi bagaimana cara meyakinkan Lina ya?”“Begini aja,” kata Benny di tengah kebingunganku, “kita jebak merekake dalam situasi yang mau tidak mau harus mereka terima.”“Maksudmu?”“Aku kan punya villa keluarga di Cipanas. Kita ajak mereka week enddi sana.”“Yayaya…jebakannya di sebelah mananya?”“Kita bawa Martini atau Tequila…minum rame2, kita pada minum disana. Setelah mereka rada kleyengan, kita matiin lampu sampai gelapsekali. Saat itu aku akan menelanjangi istriku, kamu juga telanjangiistrimu. Lalu kita bikin foreplay dengan istri kita masing-masing. Nah…lalu diem-diem kita tukar tempat. Kamu terkam istriku, akuterkam istrimu. Deal?”“Hahahaaa! Deal! Deal!” seruku gembira dengan usul sahabatku, meskisebenarnya ada tandatanya di hatiku : Benarkah mentalku sudah siapuntuk membiarkan istriku disetubuhi orang lain? Tapi…bukankah aku juga akan menggauli istri Benny? Bukankah ini sangat adil bagi kami?Lalu kami tentukan harinya. Hari yang akan sangat bersejarahitu.Setelah aku berpisah dengan Benny, aku pulang dengan 1001khayalan di benakku. Membayangkan istriku yang manis dan bertubuhmulus itu akan digeluti oleh Benny, sementara aku akan menggelutiYayuk, istri Benny. Aneh, baru membayangkannya saja aku jadi sangatterangsang. Apalagi pada waktu mengalaminya nanti.Lina sudah 4tahun jadi istriku. Pada saat kisah ini terjadi Lina sudah berusia 26tahun, sedangkan aku sendiri sudah hampir 30 tahun. Kami sudahdikaruniai seorang putra yang baru berumur 2 tahun. Ibu mertuakusangat sayang pada Bernard, nama anakku, jauh melebihi ketelatenan babysitter yang bekerja di rumahku sejak anakku berusia setahun.Karena itu tiada masalah kalau aku dan Lina bepergian, karena dirumahku ada babysitter dan ibu mertuaku.Maka dengan wajah cerahLina menyetujui ajakanku untuk berakhir pekan di Cipanas. “Benny punya villa di sana, ya Mas?” tanyanya.”Iya,” aku mengangguk, “villa punya orang tuanya.””Benny dan Yayuk juga ikut nanti?””Ya iyalah.Kalau mereka gak ikut, ya gak enak dong kita pake villa orang tanpa pemiliknya. Kecuali kalau kita sewa villa orang lain.”Singkatnya, padahari yang telah ditentukan, Benny dan Yayuk menyampar ke rumahkudengan Honda Citynya. Aku pun secepatnya memanaskan mesinToyota Viosku.Tak lama kemudian, aku sudah menggerakkan mobilku, bersama Lina di sisiku, mengikuti mobil Benny dan Yayuk. Sepertiyang sudah diatur semula, aku membekal Tequila, yang katanya bisamembuat wanita jadi horny. Untuk acara rahasiaku dan Benny setelah berada di villa nanti.Lina tidak tahu bahwa ketika aku menyetir mobilmenuju Cipanas, jantungku berdegup-degup terus, karenamembayangkan apa yang akan terjadi beberapa jam lagi.Membayangkan sesuatu yang belum pernah kualami dan akanmenimbulkan kesan mendalam dalam kehidupan dan hasrat birahiku.Sesampainya di depan villa, jantungku makin berdebar-debar.Tapi aku mencoba menekannya dengan menyapukan pandangan kesekitar villa, yang memang indah pemandangannya. Diam-diamkuperhatikan Benny. Ternyata sama denganku, senyumnya tampakcanggung. Lalu kami masuk ke dalam villa.Lina dan Yayuk bersih- bersih dulu di dalam villa, aku dan Benny keluar lagi, lalu berjalan- jalan agak menjauh dari villa. Dan ngobrol dengan suara setengah berbisik:“Kamu nafsu gak liat Yayuk?” tanyanya.“Kamu sendiri gimana? Nafsu gak liat Lina?” aku balik bertanya.“Ya iyalah, makanya aku yang usul pertama, karena tergiur sekaliwaktu melihat dia bugil di hpmu itu.”“Sama,” kataku sambil tersenyum canggung, “aku juga jadi nafsumelihat bentuk istrimu yang seksi…”Darahku tersirap mendengar pujian itu. Tapi terasa makin membuatku penasaran, ingin segera tau apa yang akan terjadi nanti.Kami berunding diam-diam, tentang apa yang akan kami lakukan nanti.Setelah matang rencananya, kami kembali ke villa. Di dalam villa,sudut pandangku mencuri-curi pandang terus ke arah Yayuk, yangnanti akan kugauli. Kurasa Yayuk dan Lina punya keistimewaaanmasing-masing. Kulit Lina kuning mirip kulit wanita Jepang, sementaraYayuk berkulit sawomatang. Lina tergolong berwajah cantik,sementara Yayuk bisa kunilai hitam manis. Tubuh Yayuk sedikit lebihtinggi daripada Lina, kutaksir sekitar 170cm gitu, sementara Lina168cm.Yang menarik dari hasil curi-curi pandang ini adalah, toket Yayukitu…aku yakin besar sekali…mungkin behanya berukuran 38 ke atas.Sedangkan toket Lina biasa-biasa saja, behanya pun cuma 34.Menjelang senja, kami makan malam dulu di restoran yang palingdekat dengan villa keluarga Benny. Pada saat itulah kulihat Lina danYayuk seakan bersaing dalam berpakaian. Mereka seolah ingin tampilseseksi mungkin. Padahal aku tak menganjurkan apa-apa kepadaistriku. Dan kulihat mata Benny sering memperhatikan istriku.Sialan…sebentar lagi dia akan menikmati kemulusan dan kepadatantubuh istriku. Tapi pikiran ini justru diam-diam membuat peniskuhidup, mengeras dan mengeras terus. Terlebih-lebih setelahmembayangkan bahwa untuk pertama kalinya aku akan menikmatikesintalan tubuh Yayuk yang hitam manis itu.Selesai makan, hari mulai malam. Kami pun kembali ke villa.Seperti yang telah direncanakan, kami minum tequila di sofa ruangdepan. Cukup banyak kami membekal minuman itu, karena akumembeli dua botol, ternyata Benny pun membekal tiga botol.Untungnya Lina dan Yayuk tidak menolak waktu ditawari minum,dengan alasan untuk mengusir hawa dingin.Baru menghabiskan dua sloki, wajah Lina mulai merah. Sikapnya padaku mulai romantis. Yayuk pun sama, ia mulai memeluk pinggangBenny dengan sorot mata berharap.Lalu kata Benny, “Kita bikin pesta di dalam kamar yuk…sama-samamain…come on honey,” Benny meraih lengan istrinya sambil melirik padaku, “ayo Jan…kamarnya cuma satu, kita pake rame2 yok.”Kuraih juga lengan Lina yang tampak mulai agak teler. Lalu kami ikutilangkah Benny ke dalam kamar yang agak besar, dengan dua bed berdampingan. Sesampainya di kamar, Benny langsung menerkam danmenghimpit istrinya. Adegan itu tidak bisa lama-lama kulihat, karenasetelah aku dan istriku naik ke atas bed yang masih kosong, Bennymemijat knop sakelar yang letaknya tak jauh dari bantalnya. Kamar itulangsung gelap gulita. Dan terdengar suara Benny, “Biar kita sama-sama asyik dengan istri kita masing-masing, Jan.”Aku cuma menjawab dengan ketawa kecil. Tapi dalam gelap aku mulaimenanggalkan pakaianku sehelai demi sehelai, sampai telanjang bulat,lalu membisiki telinga istriku, “Ayo dong buka pakaianmu semua.”Lina tidak buang-buang waktu. Ia tahu persis apa yang kuinginkandalam saat-saat seperti itu. Dalam kegelapan kamar villa, Lina mulaimenelanjangi dirinya. Sementara kudengar desah napas Yayuk yangmulai tersengal-sengal, entah apa yang sudah terjadi di bed yang satulagi itu. Mungkin Benny sedang menjilati puting payudara atau vaginaistrinya, entahlah…yang jelas aku pun mulai menggumuli istriku dalamkegelapan.Terdengar suara Yayuk, “Oooh…Bang Benny…oooh….iya Bang… begituin….oooh…masukin aja Bang…aku gak tahan lagi nih…ooohhh…”Terangsang oleh suara istri sahabatku itu, aku pun mulai menjilati puting payudara Lina. Tapi tak lama kemudian terasa tangankudipegang oleh tangan kasar. Tangan Benny. Aku mengerti maksudnya, bahwa aku harus segera pindah ke bed yang satunya lagi, sementaraBenny akan pindah ke bedku.Inilah saat-saat yang paling mendebarkan. Aku bergerak ke arah bed disebelah, lalu mulai menjamah tubuh Yayuk. Mudah-mudahan sajaYayuk tidak sadar bahwa sekarang bukan lagi suaminya yang akanmenikmati kesintalan tubuhnya. Mudah-mudahan pula Lina tidakmenyadari bahwa posisiku sudah diganti oleh Benny.Wow, aku mulai menikmati hangatnya pelukan Yayuk. Tampaknya dia belum sadar bahwa posisi suaminya sudah diganti olehku.”Masukin ajaBang, sudah gak tahan nih…horny banget,” bisik Yayuk yang sudah berada di bawah himpitanku. Bicara begitu, terasa tangan Yayuk mulaimemegang batang kemaluanku yang memang sudah keras. Apakahmau main langsung-langsungan saja? Kurasa untuk yang pertamakalinya memang harus begitu. Jangan banyak variasi dulu. Nanti kalauYayuk dan Lina sudah menyadari hal ini, barulah pakai foreplay. sebanyak mungkin.Maka tanpa banyak pikir-pikir lagi, kubiarkan Yayuk meletakkan ujung penisku di ambang vaginanya. Kemudian kudorong sedikit demisedikit, persis pada saat kudengar suara Lina, “Mas…cepetan dongmasukin…duuuhh…kenapa jadi horny gini? Gara-gara minuman tadikali ya…naaahhh…..iiih…kok punya Mas terasa jadi agak gede?Diapain?”Gila…itu berarti penis Benny sudah dimasukin ke dalam liangkemaluan istriku! Tapi…bukankah penisku juga sudah mulai melesakke dalam liang senggama Yayuk?Bukan cuma melesak, tapi sudah mulai kuayun dengan mantapnya,karena liang senggama Yayuk sudah banyak lendirnya (mungkin“hasil” rangsangan Benny tadi).Penisku sudah maju mundur dalam jepitan liang surgawi Yayuk yangterasa begini legitnya, mungkin karena dia belum melahirkan anak.Liang vaginanya terasa sangat mencengkram dan hangat. Desahnafasnya pun makin nyata diiringi rintihan-rintihan nikmatnya, “OoohhBang…oooh…bang…oooh…kok enak sekali ini bang…..oooh…”sementara kedua lengannya mendekap pinggangku kuat-kuat. Inimembuatku makin bernafsu.Lalu…seperti yang sudah direncanakan, diam-diam Benny memijatsakelar lampu dan….tiba-tiba kamar itu jadi terang benderang. Inisesuai dengan kesepakatan aku dan Benny. Bahwa dalam keadaansudah “telanjur” (penisku sudah main di dalam liang vagina Yayuk dan penis Benny sudah maju mundur di dalam liang vagina istriku), baikYayuk mau pun istriku takkan bisa menghindar lagi dari kenyataanyang sudah direncanakan oleh Benny denganku itu.Setelah kamar villa terang benderang, tentu saja Yayuk dan istrikuterkejut setelah menyadari dengan siapa mereka sedang bersetubuh.“Bang Benny?!” seru istriku di bed sebelah.“Mas Janus?!” seru Yayuk yang sedang kusetubuhi dengan gencarnya.Lalu terdengar Benny tertawa, “Hahahaaa….kita lanjutkan saja…sudahtelanjur kan?”“Jadi semuanya ini sudah direncanakan?” tanya Yayuk yang tampak berusaha mengendalikan kekagetannya.“Iya…ini adil kan?” bisikku sambil meremas buah dadanya yang benar-benar montok itu.“Aaahhh…” cuma itu yang terlontar dari mulut Yayuk, kemudian diamendekap lagi pinggangku dan mulai menggoyang pinggulnya dengangerakan yang trampil, seperti membentuk angka 8.Kulirik Lina seperti bingung. Ia menoleh padaku, seakan bertanyakenapa jadi seperti ini? Lalu kutanggapi dengan senyum…dancelotehku, “Enjoy saja….”Mungkin Lina geram melihatku sedang bersetubuh dengan Yayuk, laluia “balas dendam” dengan mencengkram bahu Benny dan mulaimenggoyang pinggulnya. Gila…cemburu juga aku dibuatnya.Seingatku, tak pernah Lina menggoyang pinggulnya seedan itu waktukusetubuhi. Tapi kecemburuanku ini berbuah nafsu dan gairah yangluar biasa. Enjotan penisku di dalam liang surgawi Yayuk terasa nikmatluar biasa! Maka semakin edan pula kuhentak-hentak penisku, sepertimeronta-ronta dalam jepitan memek Yayuk…oh…ini nikmat sekali!Suasana menjadi semakin erotis dan misterius. Yayuk meladeni enjotan penisku dengan energik, pinggulnya meliuk-liuk laksana penari India.Tapi aku tak tahu apa yang bersemayam di benaknya. Ketika akumelirik ke samping, goyang pinggul Lina pun tak kalah edannya.Seolah ingin bersaing dengan dinamisnya goyang pinggul Yayuk. Ada perasaan geram dan cemburu di hatiku melihat ulah istriku seperti itu.Tapi bukankah aku sendiri sedang menikmati kehangatan tubuh istrisahabatku?Di tengah persenggamaan yang seru ini aku sempat berbisik terengah ditelinga Yayuk, “Gimana? Enak?”“Enak sekali….aaah….” sahut Yayuk dalam bisikan juga, mungkintakut terdengar oleh suaminya.“Nanti lepasin di dalam apa di luar?” bisikku lagi.“Terserah, aku kan belum punya anak…siapa tahu bisa punya darimu,” bisik Yayuk pelan sekali, pasti takkan terdengar oleh suaminya yangsemakin asyik menyetubuhi istriku.Bisikan Yayuk itu membuatku semakin bergairah mengayun batangkemaluanku. Tapi sekaligus membuatku tak bisa bertahan lagi, “Akusudah mau keluar”, bisikku.“Tahan dulu,” sahut Yayuk, “aku juga sudah mau keluar Mas… barengin keluarnya ya…biar enak…”Lalu kami seperti dua ekor binatang buas, saling cengkram, salingremas, saling jambak…dan akhirnya tak tertahankan lagi, bersemburanlah air mani dari batang kemaluanku, disambut dengankedutan-kedutan liang kemaluan Yayuk di puncak orgasmenya.Kami menggelepar…menggeliat…berkejut-kejut…lalu sama-samaterkulai di puncak kepuasan.Tapi kulihat Benny masih asyik mengenjot batang kemaluannya didalam liang kemaluan istriku. Bahkan di satu saat, mereka mengubah posisi. Lina di atas, Benny di bawah. Oh…ini benar-benar membuatkucemburu. Karena kulihat istriku yang aktif mengayun pinggulnya,sementara Benny merem melek sambil terlentang…Kucabut batang kemaluanku dari dalam vagina Yayuk yang sudah basah kuyup oleh spermaku dan lendir Yayuk sendiri. Lalu aku duduk bersila sambil menonton persetubuhan Benny dengan istriku. Akuterlongong menyaksikan betapa aktifnya Lina saat itu. Dengan sedikit berjongkok, ia mengayun pinggulnya sedemikian rupa, sehingga liangkemaluannya seolah membesot-besot batang kemaluan Benny.Yayuk pun menonton persetubuhan antara suaminya dengan istriku itu.Dan tampaknya Yayuk seperti kepanasan. Diam-diam ia menggenggam batang kemaluanku yang sudah mulai membesar, karena terangsangmenyaksikan istriku sedang gila-gilanya bersetubuh dengan sahabatku.Tiba-tiba Yayuk mendekatkan wajahnya ke pahaku yang sedang bersilaini, ah…tangannya memegang batang kemaluanku sambil menjilatinya.Sungguh semuanya ini mendebarkan dadaku…terlebih setelah Yayukmenghisap-hisap penisku, di depan mata suaminya yang sedangmenyetubuhi istriku!Hanya dalam tmpo singkat penisku sudah mengeras kembali. Dengansigap Yayuk mendorong dadaku agar terlentang, lalu dengan berjongkok ia berusaha memasukkan penisku ke dalam liangsurgawinya. Mungkin ia iri melihat suaminya sedang dipuasi olehistriku dalam posisi terbalik begitu, lalu ia ingin melakukan hal yangsama. Blesss….penisku mulai membenam ke dalam liang memekYayuk…Yayuk mulai memainkan pinggulnya dengan energik sekali, naik turundan bergoyang meliuk-liuk…ooh…penisku terasa dibesot-besot dandiremas-remas. Bukan main nikmatnya, membuat nafasku tertahan-tahan sambil mulai meremas-remas payudara montok yang bergelantungan di atas dadaku…dan di bed yang satu lagi, kulihatistriku lebih energik lagi, mengenjot pinggulnya sambil berciumandengan Benny. Ih…aku cemburu…tapi kecemburuanku ini jstrumembangkitkan rangsangan dahsyat di jiwaku.Sulit menggambarkan keadaan yang sebenarnya saat itu, karena aku juga sudah dipengaruhi alkohol, dari tequila yang kami minum tadi.Yang jelas, sepulangnya dari villa itu, Lina terus-terusan menyandarkankepalanya di bahuku. Kujalankan mobilku dengan kecepatan sedang-sedang saja, karena ingin sambil berbincang dengan istriku.“Bagaimana kesanmu, Lin?” tanyaku di satu saat.“Gak tau ah…” Lina menggeleng, tapi kulihat ada senyum di bibirnya.“Suka kan? Bilang aja terus terang. Semuanya ini kan demi kenikmatankita bersama.”“Mas sendiri, suka kan bisa menggauli Yayuk?”“Hmm…terus terang, aku lebih suka melihatmu sedang digauli olehBenny. Ada perasaan cemburu, tapi cemburu itulah yang membuatku jadi sangat terangsang.”Lina terdiam. Lalu kataku, “Makanya satu saat nanti bisa aja kitaundang Benny tanpa istrinya.Atau bisa juga orang lain…biar aku bisamelihatmu digauli lelaki lain yang akan menimbulkan rangsanganhebat bagiku.”Lina menatapku dengan ekspresi aneh. Lalu tanyanya, “Emang Masgak tersiksa kalau aku digauli orang? Buatku, semuanya ini aneh…”“Memang aneh,” sahutku sambil tersenyum, “tapi kamu suka kan?”Dia tak menjawab. Matanya lurus memandang ke depan.“Bilang aja terus terang, kamu suka kan? Seharusnya semua itu jadi pengalaman fantastis buat kita. Bener kan?”“Iya sih…tapi aku takut akibatnya di kemudian hari…”“Misalnya?”“Ya…misalnya Benny…sudah telanjur merasakan tubuhku.Bagaimana kalau nanti ketagihan?”“Kasih aja. Asal di depan mataku, jangan sembunyi-sembunyi.”Lina menatapku dengan sorot aneh, “Mas gak sakit hati melihatkudigauli sama Benny?”“Gak,” aku menggeleng, “kan semuanya yang sudah terjadi tadi sudahkurundingkan dengan Benny beberapa hari yang lalu.”“Jadi semuanya itu benar-benar sudah direncanakan sama BangBenny?”“Ya. Memang tadinya usul itu datang dari dia. Dan aku sangat tertarik pada usulnya itu. Bukan karena tertarik pada Yayuk, tapi justru inginmenyaksikan kamu di gauli orang lain. Kebetulan aku tahu persis siapaBenny. Dia bersih, tak pernah jajan dan sebagainya.”“Terus…nantinya kita akan begitu lagi, maksudku…ngajak Benny danYayuk lagi?”“Semuanya kuserahkan padamu. Karena dalam hal ini kamulah yangharus memutuskan. Dan gak usah di villa itu saja. Bisa juga kita pilihhotel di dalam kota. Dan gak usah di hari libur saja. Kapan saja kitamau, ya kita lakukan.”“Ntar kalau aku ketagihan gimana?” tanya Lina malu-malu.Rupanya kejadian di villa itu membuatnya terkesan dan adakemungkinan ketagihan. Ini mendebarkan. Seandainya dia benar-benarketagihan, apakah mentalku sudah siap? Ah, sudah kepalangan basah,aku mau jalan terus…karena aku merasakan beberapa hal positif di balik langkah “baru” ini!Di hari-hari berikutnya, aneh…tiap kali aku membayangkan kejadiandi villa itu, membayangkan istriku sedang disetubuhi oleh Benny,nafsuku mendadak bangkit. Lalu kuajak istriku bersetubuh. Anehnyalagi, tiap kali aku bersetubuh dengan istriku, aku jadi powerfull danenergik sekali.Pernah istriku berkata seusai bersetubuh denganku, “Sekarang Mas jadigarang banget…kenapa Mas? Pake obat ya?”“Obatku datang dari jiwaku sendiri. Tiap kali membayangkan kamulagi disetubuhi oleh Benny, hasratku bangkit dengan hebatnya.”“Masa sih? Apa bukan karena terbayang sintal dan seksinya tubuhYayuk?”“Nggak,” aku menggeleng, “sungguh. Untuk membuktikannya, nantikita ajak Benny saja, tanpa kehadiran Yayuk. Biar kamu percaya, titiksyurnya justru waktu menyaksikan kamu digauli Benny.”“Nggak ah. Nggak enak sama Yayuk dong. Rasanya kita sepertimenghianati dia. Kan kita sudah sepakat untuk jalan berempat terus.”“Aku gak butuh Yayuk, aku butuh Benny.”Lina menatapku dengan sorot penuh selidik. Lalu tertunduk, sepertisedang berpikir. Lalu kataku, “Kalau ada orang selain Benny, kamu mau?”Lina menatapku lagi. “Takut ah…kalau orangnya punya penyakit kotor bisa menular nanti.”“Orangnya kamu pilih sendiri deh,” kataku sambil memperhatikanreaksi istriku.“Bener nih boleh milih sendiri?” tanyanya canggung.“Bener.”“Gak usah jauh-jauh Mas…kalau Troy gimana?”Aku terkejut. Dia memilih adik kandungku!Tapi apa salahnya?“Hmm…pengen nyobain brondong ya?” kataku sambil mencolek pipiistriku.“Bukan gitu, masalahnya biar rahasia kita gak nyebar ke luar Mas.”Aku setuju. Troy adalah satu-satunya adik kandungku. Dia masihtergolong abg. Dia tinggal di kota lain dan kuliah di kota itu, barusemester pertama. Usianya memang jauh beda denganku. Saat istrikumengajukan namanya, usia Troy baru 18 tahun.“Oke!” aku mengangguk sambil memijat no hp Troy.Lina cuma bengong. Mungkin tak menyangka akan secepat itu.“Hallo, Mas?” terdengar suara Troy di hpku.“Gimana sehat Troy?”“Sehat Mas. Besok libur 3 hari, nanti sore mau ke rumah Mas ya.Kangen sama Bernard. Sudah bisa jalan dia?”“Sudah dong. Ya udah, nanti sore kutunggu ya.”“Siap Boss!”Aku tersenyum mendengar ucapan “siap boss” itu. Memang sejak akuyang membiayai kuliahnya, ia sering memanggilku boss.“Nanti sore dia datang,” kataku sambil menepuk bahu istriku.“Secepat itu?” istriku tercengang.“Kebetulan aja, dia mulai besok libur 3 hari. Jadi mulai nanti malammau nginep di sini.”“Terus…aku harus gimana? Masa aku langsungajak Troy begituan?”“Mmm…gimana ya? Mungkin juga Troy gak mau kalau ada aku….tapigampang deh…kupasangin kamera cctv aja di kamar, terus akumonitor sambil ngumpet.”“Terus?”“Kamu rayu aja dia sampai mau. Bilangin aku gak ada, padahal akuada di gudang sambil monitor di sana. Hmmm…kebayang nafsunyaaku nanti waktu lihat kamu disetubuhi sama si Troy…!”“Ah…Mas ada aja akalnya….”Dan itulah yang kulakukan. Dengan sigap kupasang kamera cctv,dengan posisi menghadap ke tempat tidur. Monitornya kusimpan digudang. Kuambil kursi untuk aku duduk di depan monitor.Tidak sampai sejam, semuanya beres. Kameranya kusembunyikan didalam lemari, lalu ada lubang kecil yang langsung mengarah ke tempattidur. Soundnya kupasang terpisah, mikrofon kusimpan di baliklukisan, untuk memantaunya aku pakai headphone di gudang.Ketika bunyi motor Troy terdengar memasuki pekarangan, aku sudahduduk di dalam gudang, menghadapi monitor. Lalu terdengar suaraistriku menyambutnya. Pada saat yang sama, hpku yang disilent berkedip-kedip. Ada sms masuk. Aku agak kaget, karena sms itudatang dari Yayuk, bunyinya: Mas Janus…aku kok jadi kangen ginisih? Kapan kita ketemuan tanpa mereka? Aku pengin nyantai Mas.Kebetulan Bang Benny besok mau ke Medan. Mas datang ya kerumahku besok malam. Jangan takut sama Bang Benny. Aku sudahdapat izin kapan saja ketemu sama Mas Janus boleh. Izinnya cumadengan Mas Janus, dengan orang lain tidak boleh.Aku tersenyum sendiri membaca sms itu, lalu kubalas dengan sedikitgombal : Aku juga kangen sama Yayuk…tapi besok aku harus lihat-lihat dulu apakah besok ada kegiatan atau tidak. Aku siap kok….waktudi villa terasa sekali Yayuk itu…hmmm…pokoknya nikmat sekali…!Yayuk membalas lagi: Ah yang bener? Kirain aku saja yang merasakanseperti itu. Tapi janji ya, selama Bang Benny di Medan, Mas harusdatang ke rumahku.Kujawab lagi: Iya sayang, aku pasti datang!Waktu smsan itu mataku tetap tertuju ke monitor. Kamarku masihkosong. Mungkin Troy masih ngobrol dengan istriku di ruang depan.Tak lama kemudian kulihat di monitor sudah ada “kehidupan”. Troymasuk ke dalam kamarku bersama istriku. Cepat kupasangkanheadphone di telingaku. Dan terdengar suara mereka:“Kamar mandi yang di belakang gak ada shower air panasnya, Troy.Makanya enak di kamar mandi yang ini.”“Iya Mbak. Ohya, Mas Janus kapan pulangnya?”“Gak tau. Tapi kayaknya sih tengah malam nanti, atau mungkin juga besok pagi langsung ke kantor, pulang ke sini besok sore.”“Oh gitu…aku mau mandi dulu ya Mbak.”“Iya. Perlu ditemenin nggak?”Troy tampak kaget, menatap istriku yang mendadak bersikap centil.“Ah, Mbak Lina…ada-ada saja.”“Lho…aku nggak main-main kok…”“Bisa dibunuh aku nanti sama Mas Janus.”“Nggak lah….nyante aja lagi…”Troy tampak bingung sesaat, lalu masuk ke dalam kamar mandi yang bersatu dengan kamarku.Pada saat yang sama, datang lagi sms dari Yayuk: Bang Benny sudah berangkat Mas. Ke rumahku dong sekarang…lagi horny…pengen samaMas Janus…abisnya terkesan sih sama Mas…Aku tercenung. Kok jadi bentrok gini waktunya ya? Apakah aku harus pergi diam-diam ke rumah Benny? Lalu harus meninggalkan detik-detik yang mendebarkan dan siap kurekam itu?Yayuk memang sexy. Tapi saat ini aku lebih tertarik untuk melihat apayang akan dilakukan oleh Lina dan adikku. Maka kubalas sms Yayuk:Paling bisa nanti tengah malam atau besok pagi…lagi ada kerjaan yang belum bisa ditinggalin…gimana?Yayuk membalas smsku: Iya deh, kutunggu ya Mas…kalau pintu sdh pada dikunci, call aja dulu, biar kubukain…maunya sih nanti tengahmalam juga gakpapa…kalau pagi kan kurang romantis…he e eAku tersenyum sendiri. Bakalan sibuk nih aku nanti.Sejenak kulupakan dulu Yayuk yang setengah memaksaku datang kerumahnya, karena kulihat di monitor Troy sudah keluar dari kamarmandi dengan hanya melilitkan handuk di tubuhnya, sementara Linasedang duduk di depan meja rias.Lalu:“Troy…tolong lepasin ritsleting ini dong,” pinta Lina sambil menunjukke bagian punggung gaunnya.“Mmm…aku mau pake baju dulu Mbak…”“Gak usahlah, pake bajunya nanti saja. Masa minta tolong sedikit saja pake ntar dulu?!”“Iya, iya Mbak,” sahut Troy sambil menghampiri istriku. Aku yakin initrik yang sedang dilancarkan oleh istriku, untuk langsung menjebakTroy.Memang benar dugaanku…waktu Troy menarik ritsliting bagian punggung gaun istriku, kulihat istriku memegang tangan Troy sambilmenatapnya: “Troy…”“Ya Mbak…?” Troy tampak gugup ditatap seperti itu oleh istriku.“Kamu pernah begituan sama cewek?”“Ma…maksud Mbak?”“Masa gak ngerti sih…” kulihat tangan istriku menyergap ke dalamhanduk Troy, “Ininya pernah dimainkan sama cewek gak? Hihihihi… panjang gede penismu Troy…Mas Janus kalah sama kamu…sudahkeras lagi…”“Mbak…ohhh…mbak….” Troy tampak gelagapan.Lina bangkit dari kursi di depan meja rias. Lalu melangkah ke pintu,menutup dan sekaligus menguncinya. Lalu balik lagi menghampiriTroy yang berdiri kebingungan, masih dengan handuk melilit di badannya.Lina melingkarkan lengannya di leher Troy. Dan terdengar suaranya,“Sudah pernah bersetubuh dengan cewek belum?”“Pernah…” sahut Troy hampir tak terdengar.Lina tersenyum, “Bagus…berarti kamu sudah pengalaman…aku lagihorny Troy…kamu mau kan? Mumpung Mas Janus gak ada…”Lina mengakhiri ajakannya dengan menarik handuk yang melilit di pinggang Troy. Ini membuat Troy langsung telanjang bulat. Dankulihat batang kemaluannya sudah ngaceng dengan mantapnya. Aku iri juga melihat batang kemaluan Troy, yang ternyata lebih panjang danlebih besar daripada punyaku. Baru sekali ini aku melihat bentuk batang kemaluan adikku setelah usianya hampir dewasa begitu.“Mbak…” Troy tampak kebingungan, karena Lina sudah memegangzakarnya sambil mendorong dadanya sehingga terlentang di atas tempattidurku.Ini mulai menegangkan bagiku. Kesannya tidak seperti waktu swingerdi villa tempo hari. Mungkin karena kali ini aku konsen ke satu arah, keadegan istriku yang sedang merangsang adik kandungku!“Iiih…punyamu kok panjang dan gede gini, Troy…sudah keras sekalilagi…Mas Janus kalah nih sama punya kamu…” Lina mulai menciumi penis adikku, membuatku semakin degdegan. Terlebih ketika ia mulaimelepas beha dan celana dalamnya, yang membuat Troy melotot. Aku juga melotot tegang. Penisku sudah ereksi sejak tadi, serasa maungecrot saja. Tapi kucoba menenangkan diri dengan menyalakan rokokdan mengikuti adegan selanjutnya.Setelah telanjang bulat, istriku menelentang di sisi Troy sambil bergumam, suaranya tidak begitu jelas. Troy mengangguk, lalu bergerak menindih dada istriku.Kusangka Troy mau langsung memasukkan penisnya ke vagina istriku.Ternyata tidak. Dia mulai mengemut-emut puting payudara istriku.Tangan istriku mulai menggapai-gapai di punggung Troy…lalu kepalaTroy menurun ke arah perut istriku…turun terus sampai berada diantara kedua pangkal paha istriku. Jantungku semakin dagdigdug,kutenangkan lagi dengan sebatang rokok. Oooh, kulihat istriku mulaimenggeliat dan melenguh-lenguh…Troy semakin agresif menjilatikemaluan istriku….sampai akhirnya kudengar istriku merengek,“Sudah cukup Troy…sekarang… masukin aja Troy…masukin ajasayang…..aku ingin merasakan punyamu yang tinggi besar itu….”Tapi Troy seperti keasyikan, terus2an menjilati kemaluan istriku.Sampai istriku merintih lagi, “Troy…aaaah…aku mau orga nih…Troooyyy…..aaaahhhh….”Lalu kulihat istriku mengegelepar…mengelojot dan merintihlirih…”Troooy….ooohhh…aku keluar, sayaaang….”Troy terdiam sesaat, lalu mulai naik ke atas dada istriku, sambilmengarahkan penisnya ke mulut memek istriku. Jelas sekali, penis Troy mulai membenam ke dalam liang kemaluan istriku yang sudah berlepotan air liur Troy, mungkin juga bercampur lendir vagina istrikusendiri.“Oooh…Troy….sudah masuk, sayang…” istriku mendekap punggungTroy.Gila, aku tak tahan melihat semuanya itu. Dan pada waktu kulihat Troymulai mengayun batang kemaluannya, kuperiksa komputer yangsedang merekam adegan dari cctv, semuanya berjalan dengan baik.Lalu diam-diam aku keluar…Beberapa saat kemudian aku sudah berada di dalam taksi (sengaja akutidak memakai mobilku sendiri, keluar dari rumah pun diam-diam,supaya Troy tidak menyadari kehadiranku).Setengah jam kemudian aku sudah berada di depan rumah Benny.Yayuk menyambutku dengan hangat, “Parkir di mana mobilnya, Mas?”“Pake taksi,” sahutku, “mobil sedang dipakai adikku.”Semua ini di luar skenario yang sudah kutata dengan istriku.Masalahnya aku tidak mau ganggu adikku, sementara ajakan Yayukmembuatku tertarik. Biarlah rangsangan yang kutonton dari dalamgudang tadi mau kusalurkan ke Yayuk. Mudah-mudahan saja istrikutidak marah karena aku pergi secara diam-diam begini. Aku juga inginmenikmati tubuh Yayuk tanpa kehadiran Benny. Dan tampaknyaYayuk pun sama seperti keinginanku, ingin bercinta tanpa kehadiransuaminya.Aku sudah terangsang oleh adegan Troy dengan adikku tadi. Makaketika Yayuk menguncikan pintu depan, aku memeluknya dari belakang, “Mana pembantumu?”“Pulang,” sahutnya, “dia kan cuma kerja sampai jam empat sore.”“Jadi sekarang Yayuk cuma sendirian?”“Iya Mas…makanya aku ngajak Mas…biar ada yang nemenin…”Yayuk yang sedang mengenakan kimono putih bermotif bunga Sakura,membalikkan tubuhnya dan mencium bibirku dengan hangat.Tentu aku tak mau berdiam pasif…ketika dia meraihku ke sofa,tanganku mulai menyelinap ke belahan kimononya, langsungmenyentuh payudara montoknya yang sejak tadi kuyakini tidakmengenakan beha, karena kedua putingnya tampak menonjol meskimasih tertutup kimono. Terasa menghangat tubuh Yayuk setelah aku berhasil memegang payudaranya…meremasnya dengan lembut…Tak cuma itu…tanganku yg satu lagi mulai menyelinap ke balik celanadalam Yayuk, mulai menyentuh jembutnya yang lebat…mulaimenyelinap ke celah surgawinya yang mulai membasah dan hangat. Napas Yayuk mulai tertahan-tahan.Apa yang sedang terjadi di antara istriku dengan Troy, terlintas-lintasterus dalam terawanganku. Pasti mereka sedang gila-gilanya memadukenikmatan. Membuat darahku tersirap-sirap….lalu membuatku mulaiganas menggeluti tubuh Yayuk sebagai kompensasi…sampai akhirnyaYayuk mengajakku pindah ke kamarnya. Aku setuju.Di dalam kamarnya, Yayuk menanggalkan kimononya dengan senyummengundang. Sehingga tinggal celana dalam yang melekat di tubuhtinggi montoknya itu. Dalam keadaan seerotis itu, dia meraih kedua pergelangan tanganku, dengan senyum manis di bibirnya. Aku Takmau buang-buang waktu lagi. Kutanggalkan celana jeans dan shirtku,lalu merapat ke tubuh Yayuk dalam keadaan sama-sama tinggal bercelana dalam saja…Hawa hangat tersiar dari tubuh Yayuk ketika aku mulaimenggumulinya. Sempat juga kudengar bisikannya, “Makasih Mas…Mas datang tepat pada saat aku butuh Mas…”Aku tidak menanggapinya dengan kata-kata melainkan dengantindakan. Aku bukan orang hipokrit. Aku juga sangat membutuhkanvariasi dalam kehidupan seksualku, supaya perjalanan hidupku tidakterasa hambar….Ketika tanganku mulai menyelinap lagi ke balik CD Yayuk, aku punmembiarkan tangan Yayuk menyelinap ke balik Cdku. Dan ketikatanganku mulai mengelus kemaluan Yayuk, aku pun rasakan Yayukmulai menggenggam dan meremas batang kemaluanku dengan hangatdan lembut.“Sudah keras banget Mas,” bisiknya.“Iya…sejak smsan tadi, punyaku ngaceng terus…” sahutku bercampurdusta. Karena sebenarnya aku sedang membayangkan istriku sedangenak2nya disetubuhi oleh Troy, adikku yang masih sangat muda itu…Lalu tanpa basa basi lagi kutempelkan moncong kontolku di mulutmemek Yayuk yang sudah membasah itu…secara reflex Yayukmerenggangkan kedua kakinya…dan kudorong batang kemaluankusampai masuk sedikit…terdengar desisan mulut Yayuk sambilmelotot…kukocok2 sedikit zakarku, sampai akhirnya membenamsekujurnya di dalam liang surgawi Yayuk….Pagi itu aku tidak masuk kerja, karena kantorku sedang direnovasi, jadiaku bisa istirahat seminggu. Lina sedang mengantarkan anakku yangsudah dimasukkan ke playgroup. Tanganku tertusuk ujung obengwaktu ngotak ngatik sound system di mobilku tadi, lalu kucari-cari betadine di sana sini, tidak ketemu. Di mana ya? Perasaan Masih ada betadine di kamarku ini. Lalu kucari di meja rias istriku. Kutarik jugalacinya, karena biasanya Lina menaruh benda-benda kecil di situ. Tapi pandanganku malah tertumbuk ke sebuah buku tebal. Buku apa ini?Ternyata buku itu penuh dengan tulisan istriku. Semacam buku harian.Iseng-iseng kubaca. Isinya mendebarkan. Rupanya setiap kejadian penting dicatatnya di buku ini. Dan yang paling mendebarkan adalahrangkaian kalimat berikut ini: ———————————————————————————— —— ———————– AKU mencintai Mas Janus dengan sepenuh hati. Tapi mengapasemuanya ini harus terjadi? Bisakah aku disalahkan, sedangkan semuayang telah kualami adalah “hasil karya” suamiku sendiri?Aku harus jujur mengakuinya bahwa aku telah menikmati semuanya,meski dengan perasaan bersalah. Tadinya kuanggap semuanya itu gila.Tapi ternyata ada greget yang luar biasa, yang menimbulkan nikmatdan sensasi luar biasa.Aku masih ingat benar waktu terjadinya petualangan di villa Benny itu,aku kaget sekali setelah menyadari bahwa yang sedang menyetubuhikuadalah Benny, bukan suamiku. Aku juga kaget ketika melihat suamikusedang menyetubuhi Yayuk. Oh my God! Apa yang sedang terjadi ini?Tapi lalu kusadari bahwa semuanya itu direncanakan oleh mereka, olehBenny dan suamiku. Sedangkan batang kemaluan Benny sudah telanjur berada di dalam liang kemaluanku, aku sudah telanjur merasakannikmatnya entotan Benny yang memang lebih panjang dan lebih besardaripada punya suamiku. Akhirnya aku memejamkan mata dan mulaimenikmatinya dengan perasaan melayang-layang.Tetapi kreativitas sex Mas Janus tak berhenti sebatas itu saja. Padasuatu hari dia mengungkapkan rencana baru, yaitu niatnya untukmenjebak orang lain untuk menggauliku dan ia sendiri akanmengintipnya. Menurutnya hal itu akan membangkitkan nafsunya yangluar biasa. Lalu kuusulkan orang lain itu Troy, adik Mas Janus sendiri.Ternyata usulku disetujui, meski dengan sedikit sindiran bahwa akuseneng brondong.Rencana itu jelas mendebarkan. Meski buat orang lain mungkinmerupakan hal yang aneh dan tak masuk di akal. Tapi aku sendirimerasakan hal yang sama, ketika melihat suamiku sedang menyetubuhiYayuk, perasaanku dibakar cemburu, tapi lalu kulampiaskankecemburuanku dengan meladeni Benny seedan mungkin. Dan rasanyaluar biasa. Belum pernah kurasakan hubungan sex senikmat itu.Lalu terjadilah sesuatu yang merupakan wujud dari rencana suamikusendiri. Bahwa Troy masuk ke dalam perangkapku.Apakah Troy lebih dominan memberikan kepuasan padaku? Tentu saja.Dia Masih bujangan. Zakarnya terasa keras sekali waktu membenam kedalam liang kemaluanku. Dan gesekan-gesekannya terasa begitumantap…lebih mantap daripada suamiku.Tapi apakah dengan peristiwa-peristiwa edan itu cintaku pada MasJanus mulai pudar? Tidak! Aku malah semakin mencintainya, karenadia telah menciptakan sesuatu yang membuat kepuasan luar biasa padaku.Malam itu Troy sampai tiga kali ejakulasi, karena baru sebentaristirahat dari ejakulasi pertama, zakarnya kembali menegang. Dan persetubuhan yang ketiga kalinya adalah hasil rangsanganku, membuatdia bersemangat menyetubuhiku untuk ketiga kalinya.Aku tahu bahwa semua yang kulakukan dengan Troy disorot olehkamera cctv dan dimonitor oleh suamiku. Dan semuanya itu memangkehendak suamiku sendiri. Tapi setelah Troy keluar dari kamarku,setelah aku selesai membersihkan vegyku di kamar mandi, Mas Janustak muncul juga. Lebih dari sejam aku menunggu, dia tak muncul-muncul. Apakah dia ketiduran di kamar monitoring itu?Aku jadi serba salah. Mau mengetuk pintu gudang, takut dia lagi asyikmelakukan sesuatu. Yah, akhirnya aku rebahan dengan tubuh lemas,karena tenagaku seperti dikuras waktu meladeni Troy tadi.Menjelang subuh, ketika aku sudah tidur nyenyak, terdengar pintukamar dibuka, suamiku masuk.Karena masih terkuasai alam tidur, aku bertanya lemah, “Kok barumasuk? Tadi ngapain aja?”Suamiku mencium pipiku sambil berbisik, “Jangan marah ya…tadi akuke rumah Benny.”“Terus?” tanyaku sambil menggesek mataku.“Janji dulu, kamu gak marah ya.”“Iya janji. Ngapain ke rumah Benny?”“Mmm…Yayuk ngajak…karena Benny lagi ke Medan…”“Pantesan…” cetusku sambil mencubit lengan suamiku, “Asyikdong…”Suamiku cuma nyengir, lalu katanya, “Kamu juga kan asyik sama siTroy tadi…”“Jadi Mas gak nonton aku sama Troy tadi?”“Nonton sebentar, terus pergi diam-diam. Tapi semuanya kan direkam. Nanti bisa kutonton rekamannya.”“Ih…nanti kalau Benny juga ngajak aku diam-diam gimana?”“Mau balas dendam? Hahaha…gakpapa. Yang penting laporan samaaku. Kan aku juga laporan bahwa tadi aku sama Yayuk.”“Ih…kita kok jadi begini Mas?”“Kamu nyesel? Jangan nyesel dong, tenang aja lagi.”Subuh itu suamiku tidak melakukan apa-apa padaku. Mungkin diasudah kecapean menyetubuhi Yayuk. Tapi aku sendiri juga masihlemas karena habis melayani adik iparku yang masih sangat tangguhitu.SETELAH suamiku berangkat kerja, seperti biasa aku mandi di bawahsemburan shower air hangat. Rasanya ingin membersihkan tubuhsebersih mungkin. Entah kenapa. Selesai mandi aku berias dulu didepan cermin rias, kemudiankeluar dari kamarku dengan hanyamengenakan kimono.Kulihat pintu kamar tamu masih tertutup. Kamar itu dipakai oleh Troy.Sudah sesiang ini dia belum bangun? Kucoba memutar handle pintukamar itu, ternyata tidak dikunci. Diam-diam aku masuk ke dalam.Sambil menutupkan kembali pintu dari dalam, kulihat Troy masihnyenyak tidur tanpa selimut. Dia hanya mengenakan celana dalam dankaus t-shirt sambil memeluk bantal guling. Selimut tergeletak disampingnya. Apakah dia tidak kedinginan?Dengan hati-hati aku merayap ke sisinya. Aneh, hasrat birahiku berkobar lagi. Padahal tadi malam aku sudah dipuasi oleh adik iparku ini. Lalu kalau pagi ini terjadi lagi seperti yang tadi malam, apakah MasJanus takkan marah? Ah, bukankah suamiku mengizinkanku untukmelakukannya, asalkan nanti laporan padanya?!Entahlah kenapa aku jadi begini bergairah, begini binalnya untukmendapatkan kepuasan seksual di pagi ini. Tapi Troy masih tidur pulas,sampai tidak menyadari bahwa tanganku sudah menyelinap ke dalamCDnya, sudah menggenggam batang kemaluannya yang masih sangatlemas. Dan kuremas-remas dengan lembut sesuatu yang tadi malamsangat memuaskanku itu. Aku mulai gemas, kusembulkan zakar Troydari celah CDnya, lalu tanpa ragu lagi kudekatkan wajahku ke zakaryang masih terkulai lesu itu. Gap…mulai kukulum dan kumainkanujung lidahku untuk mengelus puncak batang kemaluan Troy.Dengan penuh semangat kuselomoti batang kemaluan Troy yang perlahan-lahan mulai membesar dan memanjang….terdengar suaranafas Troy, pertanda mulai bangun…batang kemaluannya pun mulai bangun, mengeras dengan gagahnya!Lalu terdengar suara Troy mendesah, “Oo…oooh…mbak…oooh…inienak sekali….oooh….”Tanpa pikir panjang lagi kulepaskan kimonoku, langsung telanjang bulat karena tak mengenakan pakaian dalam…hmm..semuanya sudahdipersiapkan! Lalu kutarik CD Troy, sehingga zakarnya yang sudah berdiri dengan gagah itu tak tertutup apa-apa lagi. Kemudian kudorongdadanya supaya terlentang. Lalu aku merangkak ke atas tubuhnyasambil mengarahkan batang kemaluannya supaya ngepas menekanliang kemaluanku yang sudah membasah dengan lendir libido ini.Lalu kuturunkan pinggulku, sehingga perlahan tapi pasti zakar Troymembenam ke dalam liang veggyku. Oh, gila, rasanya aku horny banget pagi ini.Aku menelungkup setelah menanggalkan t-shirt Troy. Lalu mulai aktif,menaik turunkan pinggulku dengan goyangan yang sudah terlatih. Dengan sendirinya batang kemaluan Troy dibesot-besot oleh dinding liang kenikmatanku.Troy terengah-engah sambil memeluk pinggangku erat-erat.Membuatku makin bersemangat untuk menggenjot pinggulku, oh,rasanya enak sekali pergeseran antara dinding liang kenikmatankudengan batang penis Troy yang gagah perkasa itu.SAMPAI Troy meninggalkan rumahku, rahasia itu tetap kujaga. Troytidak kuberitahu bahwa semuanya itu “hasil karya” abangnya sendiri.Aku tetap ingin menjaga image suamiku dan aku sendiri, agar jangandicap pasangan psikopat. Memang semuanya seolah hanya bisadilakukan oleh sepasang suami-istri yang psikopat. Tapi aku sudahmulai menikmatinya, sudah mulai memahami jalan pikiran suamiku, bahwa semuanya ini mendatangkan kenikmatan yang luar biasa,sekaligus menghilangkan kejenuhan.Hari demi hari berlalu. Apa yang kucemaskan tidak terjadi. Aku danMas Janus enjoy-enjoy saja menempuh rumah tangga, tanpa badai yang berarti. Bahkan anehnya sikap Mas Janus makin ramah dan lembut padaku. Jadi tiada alasan bagiku untuk mempertentangkan pendiriannya. Bahkan dengan jujur harus kuakui bahwa aku enjoydengan semuanya ini. Dan setuju dengan kata-katanya, “Daripadaselingkuh di belakang, mending selingkuh terang-terangan begini.Yang penting semuanya harus under control. Jangan jadi liar.”Memang semua yang telah terjadi dengan Troy kulaporkan kepadasuamiku, sebagai tanda masih under control. Dan suamiku malahtersenyum, tiada ekspresi kemarahan sedikit pun. Bahkan semakinhangat dia memperlakukanku sebagai istri syah dan ibu dari anaknya.Lalu semuanya berjalan seperti biasa. Tanpa gejolak yang berarti dalamrumah tanggaku. Sampai pada suatu malam…ketika aku pulang arisanibu-ibu di lingkunganku, kulihat Mas Janus tersenyum-senyum sambilmemelukku. Dan berbisik ke telingaku, “Aku lagi bergairah sekalisekarang ini sayang.”Biasanya kalau mau bersetubuh dengan Mas Janus, aku suka ke kamarmandi dulu untuk membersihkan kemaluanku. Tapi malam itu MasJanus tak memberiku kesempatan. Langsung menelanjangiku di dalamkamar dan menerkamku di atas tempat tidur.Aneh memang, ketika batang kemaluan Mas Janus membenam kedalam liang ku, aku merasakan gairahnya begitu hebat. Terlebih setelah batang kemaluannya mulai mengenjot liang veggyku, oh, kenapa MasJanus jadi ganas begini? Apakah dia habis makan obat perangsang atau bagaimana?Aku pun mulai menikmatinya dengan sepenuh gairah kewanitaanku.Kugoyang pantatku dengan gerakan meliuk-liuk, membuat nafas MasJanus semakin mendengus-dengus. Aku pun terpejam-pejam dalamarus kenikmatan.Tetapi…ada yang aneh…ya…ini aneh. Bahwa ketika Mas Janussedang mengenjotku sambil menelungkup di atas tubuhku, terasa adayang mengelus-elus betis dan pahaku.Aku mencoba memperhatikannya dengan seksama. Apa yang sedangterjadi ini?Dan alangkah kagetnya aku, setelah menyadari bahwa ternyatamemang ada tangan lain yang sedang mengelus pahaku. Tangan ituadalah tangan Bang Benny! Ya, Bang Benny sudah berada di atastempat tidurku dalam keadaan tak berbusana! Bagaimana ini bisaterjadi? Apakah ini semuanya sudah mereka atur sebelumnya?“Ba..Bang Be…Benny?!” seruku tertahan.Benny cuma tersenyum dan tetap mengelus-elus pahaku. Bahkan lalu iamemegang bahu suamiku sambil berkata dengan senyum, “Youistirahat dulu dong…biar aku yang menggantikanmu…”Aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan, terlebih ketika kulihatsuamiku malah mengangguk sambil tersenyum dan menarik batangkemaluannya sampai terlepas dari liang kemaluanku. Dan Bennymerayap ke atas tubuhku sambil mengarahkan batang kemaluannya kemulut ku.Kupegang pergelangan tangan suamiku yang duduk di sebelahkusambil menatapnya, “Mas…”“Santai aja sayang,” sahut suamiku sambil mengelus pipiku, “Enjoyaja.”Belakangan aku tahu bahwa ketika aku sedang arisan, Benny datangdan sengaja disembunyikan di kamar mandi yang bersatu dengankamarku. Ah…semuanya memang sudah direncanakan.Perasaanku jadi bercampur aduk ketika lubang ku mulai dicoblos oleh batang kemaluan Benny. Salah tingkah, karena suamiku menyaksikansemuanya ini. Maka sambil menggenggam tangan suamiku erat-erat,kupejamkan mataku…sambil merasakan nikmatnya zakar Benny yangmulai maju-mundur di dalam jepitan liang kewanitaanku.Orang bilang rumput di pekarangan tetangga selalu tampak lebih hijaudaripada di pekarangan sendiri. Kini aku merasakannya. Bahwaayunasn Benny terasa sekali membanjiri bathinku dengan kenikmatan.Karena Benny tak hanya menggenjot nya di dalam ku, tapi jugamengulum-ngulum puting payudaraku, sesekali mengisapnya kuat-kuat. Sementara tangannya pun tidak diam. Terkadang mengelusanusku, menimbulkan geli-geli nikmat yang membuatku seringmenahan nafas. Aku pun mulai merengkuh leher Benny danmemeluknya erat-erat, tanpa berani memandang ke arah suamiku.Ketika kubuka mataku, kulihat suamiku sedang melangkah ke kamarmandi, mungkin mau pipis. Saat itulah aku merasa bebas untukmenggoyang pinggulku seedan mungkin, karena enjotan Benny emangterasa sekali enaknya. Dan ketika ia mencium bibirku, sengaja kupagutdan kulumat bibirnya dengan penuh gairah. Biarlah, bukan aku yangmerencanakan semuanya ini.Kelihatannya kelincahanku dalam meliuk-liukkan pinggul justrumembuat suamiku senang. Ia malah berkomentar setelah keluar lagidari kamar mandi, “Nah begitu dong, jangan bikin malu aku….biarBenny tau istriku ini jago goyang…hihihihi…”Aku masih belum mengerti kenapa suamiku bisa seperti itu. Yang jelas,kulihat dia enjoy-enjoy aja melihatku sedang disetubuhi olehsahabatnya, enjoy-enjoy saja melihat pinggulku bergoyang-goyangedan.Benny pun sama enjoynya. Tanpa peduli kehadiran suamiku, Bennyterkadang mendesakkan batang kemaluannya dalam sekali, sampaimenyentuh ujung liang ku. Ini membuatku merengek nikmat, denganmata merem melek.Ketika aku mau merasakan titik puncak orgasmeku, tak terkendalikanlagi aku merintih-rintih histeris, “Ooohhh…Bang Benny….oooh…akumau orga Bang….ooooh….”Tanpa peduli lagi bahwa suamiku sedang menyaksikan semuanya ini.Susah melukiskan semuanya itu, karena aku sendiri dalam keadaanedan-eling di puncak orgasme. Yang aku ingat, Benny melanjutkanenjotan nya meski ku sudah becek. Dan pada suatu saat ia menekankan batang kemaluannya kuat-kuat sambil mendengus, ooooooo…oohhhh…..lalu terasa liang kemaluanku disemprot-semprot cairanhangat, pada saat yang sama Benny mendekapku kuat-kuat, lalu perlahan-lahan terasa batang kemaluannya melemas dan mengecil.Aku pun memejamkan mata dalam letih dan puas. Tapi beberapa detikkemudian suamiku menggantikan peran Benny, memasukkan lagizakarnya yang Masih keras ke dalam liang kemaluanku yang sudahkebanjiran air mani Benny. Aku tak kuasa menolak ataupunmemberikan saran. Aku hanya terdiam, lalu berusaha memuaskannafsu suamiku dengan goyangan pinggul sebisa mungkin. Padahalsekujur tubuhku masih terasa ngilu-ngilu.Malam itu memang malam edan. Setelah suamiku ejakulasi, Bennymaju lagi. Dia minta agar aku mengubah posisiku jadi di atas. Laluterjadilah persetubuhan yang kedua dengan sahabat suamiku itu.Tentu saja ronde kedua ini (kedua untuk Benny, ketiga untukku) jauhlebih lama daripada ronde pertama tadi. Aku sendiri sudah tak tahu lagi berapa kali mengalami orgasme saat itu. Yang aku tahu, setelah lebihdari sejam kami bersetubuh, Benny mencabut nya dari ku, kemudianmenyemburkan sperma hangatnya di dalam mulutku.Setelah Benny terkapar, aku bergegas menuju kamar mandi, untuk berkumur-kumur dan membersihkan kemaluanku. Lalu kembali kekamar, tadinya ingin beristirahat. Tapi rupanya persetubuhanku yangkedua dengan Benny tadi menyebabkan libido suamiku berkobar lagi!Terpaksalah kuladeni lagi suamiku, karena merasa kasihan kalaunafsunya tidak kupuasi. Tapi, oh my God….selesai suamikumenyetubuhiku, Benny ingin meku lagi untuk yang ketiga kalinya!Mungkin di situlah letak keistimewaan main threesome seperti yang pernah diungkapkan oleh suamiku. Aku sudah membuktikannya.Suamiku biasanya hanya menyetubuhiku 2 atau 3 hari sekali. Tapimalam itu, ia mampu menyetubuhiku 3 kali! Berati aku mengalamihubungan sex 6 kali di malam edan itu!ESOKNYA, sepulang dari kantornya, suamiku menghampiriku yangsedang rebahan di kamar. “Bagaimana kesannya tadi malam, sayang?”“Lemes….tubuhku serasa dilolosi….” sahutku sambil tersenyumcanggung.Suamiku memelukku dan berbisik, “Tapi kamu puas kan?”“Lebih dari puas,” sahutku sambil mencubit lengan suamiku, “Massendiri sampai bisa tiga kali ya.”Suamiku mengangguk, “Itulah kelebihan threesome.”“Emang Mas gak cemburu waktu Benny sedang menyetubuhiku?”tanyaku dengan pandangan penuh selidik.“Tentu aja cemburu,” sahut suamiku dengan senyum, “Tapi di balikrasa cemburu, nafsuku jadi berkobar dengan hebatnya ketikamelihatmu sedang disetubuhi oleh Benny. Padahal belakangan ini aku tak pernah lagi menidurimu lebih dari sekali dalam semalam kan? Tapitadi malam….”“…Sampai tiga kali!” tukasku.Suamiku mengangguk sambil tersenyum menggoda.“Tapi…pada satu saat, mungkin Benny akan ngajak Mas untukmengeroyok Yayuk juga kan?”Suamiku tercenung sesaat. Lalu katanya, “Mungkin saja. Tapi aku pastiminta izin dulu padamu. Gakpapa kan?”Meski berat terpaksa kujawab, “Gakpapa…biar adil….tapi Mas…adamasalah lain yang selama ini jadi pikiranku…”“Soal apa?”“Si Troy itu…bagaimana kalau dia ketagihan?”“Ajak aja ke sini. Biar aku bisa nonton diam-diam.”“Dia gak mau Mas. Takut sama Mas. Kan aku belum bilang kalausemua yang telah terjadi itu keinginan Mas sendiri.”“Memang sebaiknya jangan bilang dulu. Nanti disangkanya aku sudahgila. Padahal aku cuma ingin kreatif aja.”“Jujur aja, tadi pagi dia nelepon. Dia bilang ketagihan….”“Tentu aja ketagihan. Cowok mana yang tidak ketagihan setelahmerasakan enaknya mu. Hehehe….”“Mm…kalau…kalau…ah gak deh…”“Lho, ngomong kok gak diterusin?!”“Takut Mas marah.”“Gak. Aku janji gak marah. Ada apa?”“Kalau dia ngajak ketemuan di satu tempat gimana? Kabulkan jangan?”“Dia kost di luar kota, dekat kampusnya. Di rumah kost itu banyakorang. Gak mungkin bisa ketemuan di sana.”“Kalau…kalau…kalau di hotel?”“Boleh aja. Yang penting kamu harus laporan sama aku nanti.”“Bener nih Mas?”“Bener,” suamiku mengangguk, sebaiknya sih di sini. Kan bisa kuatur,misalnya pura-pura aku gak di rumah.”“Lalu diam-diam Mas ketemuan sama Yayuk lagi?”“Nggak sayang. Intinya bukan itu. Aku merelakanmu digauli orang lain bukan karena ingin selingkuh dengan wanita lain. Yang penting bagiku, bisa menyaksikan waktu kamu digauli orang lain itu. Hal itu akanmembuatku cemburu, lalu bangkit nafsuku…seperti tadi malam itu…”“Yang tadi malam itu swinger juga Mas?”“Bukan, yang tadi malam namanya threesome MMF. Kalau swinger yawaktu di Puncak itu.”“MMF? Maksudnya?”“MMF itu male-male-female. Kalau FFM female-female-male.”“Berarti bisa juga perempuannya dua orang, lelakinya seorang?”“Iya. Tapi pada dasarnya fisik wanita lebih siap untuk menghadapi prialebih dari seorang. Lelaki kan harus ereksi. Kalau menghadapi wanitalebih dari seorang, pasti dia tak bisa memuaskan wanita-wanita itu.Hanya buat gaya-gayaan doang. Kalau wanita kan bisa melayani priawalaupun sambil tidur. Pria tidak bisa begitu. Penisnya harus ereksidulu sebelum melakukan kontak seksual.”“Berarti wanita lebih tangguh daripada lelaki dong Mas.”“Iyalah, aku harus jujur mengakui hal itu.” suamiku mengangguk,“Perempuan kan tinggal telanjang dan telentang, mau diantri samasepuluh lelaki juga bisa. Tapi lelaki? Kalau sudah ejakulasi ya terkulai,letih lesu…dikasih bidadari juga belum tentu mampu bangkit lagi…hehehe…”Aku cuma tersenyum mendengar ucapan suamiku itu. Semacam pengakuan lelaki. Bahwa sebenarnya perempuan ditakdirkan lebihtangguh daripada pria secara fisik. Lelaki kalau dikasih 10 orang cewekdalam semalam, pasti takkan ternikmati semua. Tapi wanita? Diantrisama 10 orang lelaki juga bisa. Tapi poliandri tetap merupakan halyang janggal di dunia ini, sementara poligami banyak terjadi di mana-mana.“Kapan mau swinger lagi?” tanya suamiku tiba-tiba.“Sama Benny dan Yayuk?” aku balik bertanya.“Nggak harus dengan mereka. Masih banyak alternatif.”“Hah? Gak salah tuh?” aku melotot, “Rencana apa lagi yang sudahtersimpan di hati Mas?”“Masih kupikirkan,” sahut suamiku datar, “Soalnya kita harus yakinteman swinger kita bersih, jangan sampai menularkan penyakit.”Aku tidak berani menanggapi. Lalu kata suamiku, “Kalau denganBenny dan Yayuk terus, kita bisa jenuh juga.”“Ih…emang Mas punya rencana sama siapa lagi?”“Sudah ada dua pasang yang mau swinger sama kita. Tapi aku harusmemikirkannya dulu.”“Tapi Mas…apa hubungan kita nanti gak rusak?” tanyaku sangsi.“Nggak sayang,” Mas Janus memelukku lembut, “Yang penting janganterlalu sering. Obat juga kalau over dosis bisa berdampak negatif.”Aku cuma mendengarkan. Da kata Mas Janus lagi, “Sekali kitaswinger, kesannya akan melekat dalam waktu tertentu. Bisa sebulan, bisa dua bulan dan seterusnya. Tergantung dari kesan yang kitadapatkan pada waktu swinger itu.”Aku tetap tak mau menanggapi, takut salah ngomong.Kata suamiku lagi, “Sebenarnya sekarang ada beberapa perkumpulanswinger, tersebar di kota-kota besar. Tentu saja aktivitas mereka gakterlalu terbuka. Semuanya dilakukan secara rapi. Seolah-olah kumpulanarisan keluarga biasa.”“Masa sih?” aku tercengang, “terus bagaimana cara aktivitas mereka?”“Biasanya mereka bergerak tidak terlalu banyak, supaya tidak menraik perhatian. Misalnya satu hari mereka berkumpul di sebuah villa besardi luar kota. Mungkin yang hadir hanya enam atau tujuh pasang. Laludi villa itu mereka tukar pasangan, bisa dengan cara mengundi atau ataskesepakatan semua pihak.”“Ih…kalau yang begitu jangan mau Mas. Lama-lama bisa over dosisseperti kata Mas tadi.”Suamiku hanya tersenyum datar. Entah apa yang sedang berada di alam pikirannya.Kami sama-sama terdiam, hanyut dalam terawangan masing-masing.Hari berganti hari tiada peristiwa yang penting, sampai pada suatu hari,terjadilah peristiwa yang tak kuduga sebelumnya. Berawal dari kontaktelepon dengan adik iparku:“HALLO…Lagi ngapain Troy?”“Lagi nyantai aja. Apa kabar Mbak?”“Baek. Kamu bener-bener kangen sama aku?”“Kangen sekali. Gimana ya…mm..aku ketagihan Mbak…tapi takutketahuan sama Mas Janus.”“Ah, nggak apa-apa kok. Aku jamin abangmu nggak apa-apa.”“Nggak apa-apa gimana?”“Nanti deh aku cerita. Tapi kalau kamu mau dan ingin bebas, kan bisaketemuan di hotel.”“Ih, takut Mbak. Sekarang sering ada razia di hotel-hotel. Kalau sampaikena razia bisa heboh nanti. Mmm…kalau Mbak mau, aku ada usul…”“Apaan tuh?”“Aku punya temen, Piet namanya. Lengkapnya sih Pieter, tapi biasadipanggil Piet aja.”“Terus?”“Rumahnya kosong, cuma dia sendiri di rumah itu. Orang tuanya diAmerika.”“Terus?”“Ya kita ketemuannya di rumah dia aja. Gimana?”“Lho, kalau dia tau gimana?”“Gakpapa Mbak. Orangnya fair kok.”“Terus?”“Jujur, aku sudah bilang kapan-kapan mau numpang pake salah satukamar di rumah dia. Ya tadinya sih kalau Mbak gak keberatan, maukuajak ketemuan di rumah dia itu Mbak.”“Kalau dia tau kan malu, sayang.”“Di dalam kamar tertutup, masa dia tau apa yang kita lakukan?”Aku tercenung sesaat. Lalu terdengar lagi suara Troy di hpku, “Kitaketemuan aja dulu di sana. Nanti Mbak pertimbangkan di sana. KalauMbak gak sreg ya cari alternatif lain.”“Tapi kamu jangan bilang aku ini istri abangmu. Gak enak.”“Beres Mbak. Terus kapan kita ketemuan di sana?”“Terserah kamu. Tapi harus di jam kerja.”“Mmm…Senin pagi aja ya.”“Senin lusa? Oke aku setuju. Soalnya tiap hari Senin abangmu suka pulang telat, kadang-kadang sampai malam. Rumah temanmu itu dimana?”Troy menyebutkan suatu alamat rumah.Kataku. “Kita langsung ketemuan di sana aja ya Troy. Jangan keliatan bareng perginya.”“Baik, jam sembilan aku sudah stand by di rumah Piet. Mbak mau pakeapa ke sananya?”“Ya pake taksi aja.”“Sip deh! Sampai ketemu di sana nanti ya Mbak.”“Oke. Take care Troy.”Setelah hubungan telepon terputus aku tercenung. Memang haruskuakui, Troy membuatku kangen terus. Maklum dia masih begitumuda, 19 tahun juga belum. Tentu sangat beda dengan suamiku yangsudah 30 tahun. Aku sudah membayangkan betapa nikmatnya dalamgasakan dan keperkasaan Troy nanti.Rasanya lama sekali menunggu hari Senin tiba. Dua hari yangkunantikan serasa menunggu dua bulan lamanya. Aku resah sekalirasanya. Tapi kusembunyikan keresahanku ini, jangan sampai diketahuioleh suamiku.Senin yang dinantikan tiba juga. Jam 7 suamiku sudah berangkat kerja.Setelah bunyi mesin mobilnya hilang dari pendengaran, bergegas akumenuju kamar mandi. Membersihkan tubuhku sebersih-bersihnya. Takcukup dengan itu. Selesai mandi kusemprot-semprotkan parfum kesetiap sela yang mungkin tersentuh oleh Troy nanti. Aku inginmenimbulkan kesan seindah mungkin di batin adik iparku itu.Kukenakan celana jeans dengan t-shirt biru tua yang agak ketat. Taklama kemudian aku sudah berada di dalam taksi yang sedang menujualamat rumah teman Troy yang bernama Piet itu.Rumah yang kutuju itu beberapa kilometer di luar kota. Aku agaktertegun melihat kemegahan rumah dengan pekarangan yang sangatluas itu. Pasti orang tua Piet bukan orang kebanyakan. Mungkinseorang pejabat tinggi atau pelaku bisnis papan atas. Hal itumembuatku ragu. Tapi begitu taksi berhenti di depan pintu pagar rumahmegah itu, Troy datang menjemputku. Dengan sopan ia membukakan pintu taksi waktu aku mau turun.“Temenmu mana?” tanyaku dengan perasaan tak menentu waktu berjalan menuju pintu depan rumah megah itu.“Lagi keluar dulu,” sahut Troy sambil menggenggam pergelangantanganku, “Santai aja Mbak. Di sini aku merasa seperti di rumahsendiri.”“Kita langsung aja ke kamar yang sudah disediakan di atas yok,” ajakTroy sambil menunjuk ke tangga yang menuju lantai dua. Aku menurutsaja, meski terasa sikapku serba canggung.Di dalam salah satu kamar lantai atas, aku mulai merasa tenang.Terlebih setelah Troy menutupkan pintunya.Pandanganku tertumbuk ke sebuah foto besar berbingkai silver. Fotoseorang anak muda di atas sebuah motor Harley Davidson. Tampan sekali anak muda itu. Aku menduganya seorang artis yang belumkuketahui namanya. Tapi Troy menunjuk foto itu sambil menerangkan,“Itulah Piet. Ganteng ya Mbak.”Aku cuma mengangguk cuek, padahal hatiku berkata, “Ganteng dansexy sekali temanmu itu….”Kamar itu ada kamar mandinya. Maka bisikku, “Aku mau pipis duluya.”Troy mengangguk sambil tersenyum. Aku pun masuk ke dalam kamarmandi itu. Bukan cuma mau pipis, tapi sekalian ingin mencuci kusebersih mungkin. Karena aku yakin ku akan dijilati oleh Troy nanti, jangan sampai ada bau yang kurang sedap, meski sudah disemprot parfum di rumah tadi.Celana jeans dan BH kugantungkan di kamar mandi. Keluar dari kamarmandi dengan hanya mengenakan CD dan t-shirt. Rupanya Troy jugasudah melepaskan celana jeansnya, sama seperti aku, tinggalmengenakan t-shirt dan CD.Senyum Troy tampak menggoda waktu aku menghampirinya. Lalumemelukku dengan hangat. Dan menciumi pipi serta leherku, lalumelumat bibirku dengan hangat dan membangkitkan gairahku.Supaya Troy lebih leluasa menikmati kemulusan tubuhku, kulepaskant-shirtku, sehingga payudaraku yang masih terawat kencang ini taktertutup apa-apa lagi. Troy pun menanggalkan t-shirtnya. Lalumemelukku dengan hangat dan meraihku ke atas tempat tidur. Aku punmulai menggelinjang nikmat ketika Troy mulai menjilati puting payudaraku. Tak hanya itu, lidahnya mulai menjilati pusar perutku danturun terus, sampai akhirnya kemaluanku mulai dijilatinya dengan penuh semangat. Aku pun mulai menggeliat-geliat dalam aruskenikmatan, sambil merengek lirih,“Troy…oooh…ini enak sekalisayang…kamu be…belajar dari siapa sih…kok pintar amat kamu mainemut begini…?”“Belajar dari film bokep,” sahut Troy sambil menghentikan jilatannyasesaat, lalu menyedot-nyedot kelentitku membuatku mendesah-desahlagi dalam nikmat.“Udah Troy…masukin aja….cepet…aku pengen melepas kangenkusama tititmu yang gagah itu…” pintaku sambil menarik bahu Troy agarnaik ke atas tubuhku.Troy mengikuti ajakanku. Ia mulai mengarahkan batang kemaluannyake mulut ku. Aku pun membantunya, merenggangkan pahaku sambilmemegang batang kemaluan Troy dan menekankan puncaknya pas dimulut veggyku. Lalu aku mengedipkan mata, sebagai tanda agar iamulai mendorong…dan…aaah…batang kemaluan Troy mulai melesakdengan mantapnya ke dalam liang kemaluanku!Tapi setelah mulai menggeser-geserkan zakarnya maju mundur dalamliang kenikmatanku, ia berkata terengah, “Mbak jangan marah ya…sebenarnya Piet ada di rumah ini. Dia ingin nonton kita Mbak…”“Apa?” aku kaget, tatapanku tertuju ke foto besar yang terpampang didinding itu. Foto anak muda yang tampan itu, “terus kalau dia ngilernanti gimana? Kamu kok ada-ada aja.” Nada ucapanku seperti protes. Tapi diam-diam aku teringat pada peristiwa main bertiga dengan Benny. Apakah pagi ini akan terjadikisah yang mirip itu?“Dia orang sopan Mbak. Dia hanya ingin nonton. Tapi…kalau dia gaktahan dan ingin ikutan, mainin aja nya sama tangan Mbak…itu jugakalau Mbak gak keberatan. Pokoknya aku jamin tidak akan ada pemaksaan, Mbak.” Troy mulai mengenjot nya dengan gerakan syur,yang membuatku mulai terpejam-pejam.“Nggak tau ah…” sahutku pura-pura tidak suka. Tapi diam-diamkhayalanku mulai melambung…membayangkan sesuatu yang luar biasa indahnya.“Dia menunggu izin Mbak untuk masuk ke kamar ini. Izinkan jangan?”tanya Troy sambil menghentikan gerakannya sejenak.“Terserah kamu aja lah,” sahutku dingin. Padahal diam-diam aku inginmelihat apakah Piet itu setampan wajah di foto itu?Tanpa menghentikan genjotan nya, Troy berseru, “Piet! Come on…!”Aku rada degdegan juga ketika kudengar pintu dibuka. Soalnya akudalam keadaan begini, keadaan telanjang bulat dan sedang disetubuhioleh adik iparku.Lalu tampak seorang anak muda tinggi semampai dengan wajah, Ohmy God…! Tampan sekali cowok bernama Piet itu. Tubuhnya puntinggi sekali, mungkin ada 190 cm tingginya. Dan senyumnya itu, oh… jangan-jangan aku bisa jatuh hati nanti…!“Kenalan dulu dong,” Troy menghentikan entotannya sejenak, sambilmenoleh ke arah Piet.Aku yang sedang terlentang ini sempat juga berjabatan tangan denganPiet. Ini adalah jabatan tangan yang paling canggung dalam hidupku.Karena aku sedang bertelanjang bulat, sedang dientot pula oleh Troy.Tapi di balik itu semua, aku benar-benar kagum melihat tampang dansikap Piet. Jujur, aku belum pernah melihat cowok setampan Piet.Dengan melihat senyumnya saja hatiku sudah tergetar hebat. Danwaktu tangannya menjabat tanganku sambil menyebutkan namanya,terasa ada aliran hangat yang membuatku luluh. Oh, andaikan Pietmeminta untuk menyetubuhiku, aku mau dan rela lahir bathin!“Ayo lanjutkan Troy,” kata Piet sambil duduk di samping kananku,“Ini pertunjukan dahsyat….aku suka sekali.”Troy pun melanjutkan permainan surgawi ini. Dengan mantap batangkemaluannya menggenjot liang kewanitaanku lagi. Sementara Pietseperti asyik sekali memperhatikan semuanya ini.“Ahhh…ini merangsang sekali, jauh lebih edan daripada nonton bokep,” cetus Piet sambil menekan-nekan bawah perutnya.Aku merasa kasihan juga. Meski sedang menikmati asyiknya enjotanTroy, kugenggam pergelangan tangan Piet dengan hangat. Piet senangkelihatannya dengan genggamanku.“Ih, aku jadi ngaceng, Mbak….” katanya malu-malu.“Masa…?” sahutku terengah, karena entotan Troy terasa makin gencar.Dan penasaran juga, sengaceng apa cowok tampan itu. Lalu kujulurkantanganku, hinggap di bawah perut Piet yang masih berpakaian lengkapitu. Kutarik ritsleting celana jeansnya, agak susah dan Pietmembantuku menarik ritsleting celananya. Lalu tanganku menyelinapke balik celana dalamnya. O, my God! Apa aku gak salah pegang? Akumenyentuh sesuatu yang besar sekali, mungkin sama dengan pergelangan tanganku! Bahkan mungkin lebih besar lagi, sudah kerasdan hangat pula!Aku terkesiap. Mungkinkah ada sebesar itu?Ketika kutatap wajah cowok abg itu, dia cuma tersenyum malu-malu,karena aku sedang berusaha menggenggam nya yang masihtersembunyi di balik celananya. Dan aku tak berhasil menggenggamsepenuhnya, saking besarnya batang kemaluan anak muda itu. Lalukutarik-tarik celana jeansnya, sebagai pertanda agar ia melepaskancelananya.Sambil tersenyum cowok rupawan itu menurunkan celana jeans danCDnya. Wow! Aku benar-benar kaget melihat panjang dan besarnya batang kemaluan anak muda itu! Besar sekali! Panjang sekali! Apakahaku tak salah lihat?!Perhatianku yang tertumpah ke alat kelamin Piet, membuatku kurangkonsentrasi pada yang sedang Troy lakukan di atas tubuhku.Aku menggapaikan tanganku. Anak muda bernama Piet itu mengertidan segera mengangsurkan nya ke dekat tanganku. Darahku tersirap-sirap waktu memegang batang kemaluan yang sudah tegang itu. Benar- benar tidak tergenggam oleh tanganku! Diameternya hampir samadengan diameter gelas! Dan panjangnya…aku yakin takkan kurang dari25 cm! Aku tak pernah membayangkan akan ada batang kemaluansegede dan sepanjang ini.Aku mulai mengelus bagian kepala dan leher zakar Piet, sementaraTroy tetap gencar meku. Tapi ia masih sempat membisiki telingaku,“Dia belum pernah bersetubuh dengan perempuan, Mbak.”“Masa sih?” tanyaku heran, sementara tangan kananku mulai berusahameremas zakar Piet dengan lembut…dengan nafsu yang menjadi-jadi.“Betul,” sahut Troy tanpa menghentikan entotannya, “Dia anak pingitan Mbak.” - Bersambung - cerita sex pemerkosaan – menikmati cewek sakaw, Hai nama ku nanaaku mau menceritakan pengalamanku tentang kehidupan seksku yangsedikit menyimpangAku nana,ce, ciri –ciri ku 165/50 34b kebetulan aku kuliah di salah satuPTN di J,Aku memliki kelainan seksual yaitu aku menjadi horny atau aku bisamancapai kepuasan apabila aku melakukan aktifitas seksualku di lihat banyak orang atau memamerkan tubuh molek indah ku ini.ceritaku dimulai sewaktu aku dan 4 kawan berlibur ke villa di tepi pantai. temanku itu 4 cowok yang bernama alfred,Rey,Rico dan daved.Dan aku cewek sendiri. cerita sex terlengkap dan terbaru hanya ada di pusat cerita sex di sexceritadewasa.com.Singkat cerita kita berangkat ke vlla itu dengan mobil davedSesampai di villa itu kita disambut oleh penjaga villa daved lalu penjaga pun pergi dan meninggal kan kita berlima di villa tersebut.Setelah kita keliling melihat indahnya pemmandangan pantai danmelihat sekeliling villa, disana terdapat kolamrenang dan lapangantennis Sedangkan tembok villa tersebut cukup tinggi dan rapat sehinggaorang luar tidak dapat melihat keadaan didalam villa iniKita berlima masuk kedalam villa dan duduk bersama di ruang tamusambil ,mengobrol dan nonton acara tv.Selagi kita ngobrol Rey memberi saran gimana kalo kita tidak hanyangobrol dan nonton kita main poker aja,akhirnya kamipun menyetujui.Permainan kita buka dengan tidak memakai taruhan .Selang beberapagame daved membuka pembicaraan,“ gimana kalau putaran berikutnya kita pake taruhan?“lalu taruhanya apa?” sahut ku“Orang yang memiliki kartu paling kecil harus menjadi budak danharus menuruti semua permintaan dari orang yang memiliki kartutertinggi dari dia.” Kata daved memberikan syarat permainan.Akhirnyasemua menyetujuinya.Setelah kartu di bagi dan ternyata aku yang memiliki kartu yang palingkecil yaitu hanya punya pair kecil, sedang kan mereka berempat daved punya there of kind alfred pair as Rico pair 10 dan Rey memilikidouble pair king. Sesuai kesepakan akhirnya mereka berempat menjadi bos dan akusendiri menjadi bawahan . Tugas pertama yang aku terima akhirnyamereka menyuruh aku untuk melepas bajuku sampai bugil dan selama berada di villa aku harus telanjang tanpa sehelai benangpun yangmenempel di tubuh mulusku ini..Setelah itu daved dan Rey mengangkat Tubuhku dan meletakkannya diatas meja makan.di meja makan itu aku diikat terlentang seperti huruf X . kemudianalfred dan Rico mengambil pisau cukur dan mereka pun bergantianmencukur bulu halus kemaluan ku.setelah licin dan bersih benar mereka ,mulailah menikmati rasa legitkemaluanku dengan menghisap dan menjilatinya penuh nafsu.Kemudian ada yang meremas susuku dan minta di emut penisnya samaaku .Tak berapa lama kemudian aku sendiri mengalami orgasme dan diikutisperma merekapun saling muncrat tumpah di tubuhku.kemudian mereka berempat menyuruh aku untuk menceburkan diri dikolam renang. Selagi aku berenang bugil,mereka hanya melihatku dariatas kolam dan daved merekam semua gerak gerik dan kemolekankuitu menggunakan handycamnyaSetelah aku selesai berenang ,kami berlima menikmati makan di ruangmakan kembali.Mereka berempat telah rapi berpakaian bedanya hanya aku sendiri yang bugil tanpa selembar kainpun yangmenutupiDan saat itu aku duduk berhadapan dengan mereka posikaki kiri dankanan ku di ikat dengan kaki kursi yang mengakibatkan posisi dudukku terbuka mengangkang. Memperlihatkan kemaluanku yang gundulkemerahanSetelah selesai makan Rey memberikan saran”gimana kalau malam ini kita pergi ke diskotik,”Setelah Rey berkata itu semua pada setuju. Daved menyuruhkukuuntuk hanya memakai baju tang top dan rok mini tanpa bolehmengenakan daleman , ini karena aku masih kalah taruhan dan masahukuman ku baru selesai besok pagi sesuai kesepakatan.Ku turuti saja kemauan mereka. Kamipun bergegas berjalan menujumobil daved yang membawa kami ke sini. Namun sebelumnya kemaluanku disumbat oleh Rey dengan mainan sex berbentuk telur 2 buah berwarna pink dimana posisi telur yang satu berada di dalam liang vaginaku terhubung dengan seuntai tali tebaldengan telur satunya yang berada menggantung di luar tubuhkumenempel di antara bibir kemaluan luarku. Anehnya kedua telurmainan itu kadang mendengung bergetar sendiri saat kuberjalan beberapa langkahuhh terasa gatal dan ngilu rasanya di kemaluan ini.terasa pengen pipisTernyata riko memegang remote control dari mainan ini dan diam-diammenekannya berulang beberapa kali. Och akibatnya aku horny sekalidan sulit melangkahkan kakiku. Och ngilu campur gatal sekali sehinggaterkadang aku harus terbungkuk sejenak sembari merapatkan pahakusambil merasakan dinginnya udara malam di kemaluan karena takmengenakan apa2 di balik rok pendek minikuOuh orgasme lagi, lendir putih dari kemaluanku mengalir keluar adayang langsung menetes ke bawah, sebagian meleleh mengalir turunlewat sela pangkal pahaku terus ke bawah sampai tumit kirikuakhirnya kami sampai di diskotik dekat villa nya daved.Disana kitamenyewa satu ruangan vip, setelah masuk bilik, kita minum sambilmendengarkan dentungan musik diskotik, mereka kembali lagimengerjai aku meraba tubuh ku dan menelanjangi aku di ruangan itu,mengobok-obok selangkanganku , menyeruput menikmati lendir birahikuKarena aku sendiri sudah semakin fly terpengaruh oleh alkohol , makaakupun mengikuti saja irama mereka terkadang .dalam buaian merekaaku ikutan minum seteguk bercampur dengan sperma mereka yangsecara bergantian mulai tumpah dan diteteskannya ke dalam gelasminumanku.Setelah seluruhnya merasakan kepuasan dan memang tempat itu sudahmau tutup kitapun bergegas kembali ke villa. Nah, saat berada di dalam mobil daved, kembali mereka lagi2membugili aku sambil mereka mengusap usap memekku dengan jariatau memasukkan ujung botol minuman ke dalamnya, memutar-mutarkan botol ataupun mengangsurkan ke dalam, uch mentok sampai pintu rahimkugilanya lagi setelah sampai di villa mereka menggendongku kemudianmengikat aku berdiri bugil di sebuah tiang menyerupai pohon dihalaman villa.Seperti layaknya fotomodel telanjang. berbagai pose dengan simpulikatan dilakukan mereka terhadapku. Pertama 2 tanganku diikat ke belakang dan selembar kain tipis menutupi bagian paha dan perutku,kemudian tanganku diikat seperti salib, dan terakhir 2 tangankutergantung diatas tiang diatas kepalaku. Mereka mengabadikannyadengan kamera digital dan handycam.Selama aku diikat di halaman itu mereka menusuk anus dan vagina kudengan kontol atau botol minuman, kemudian diselesaikan denganmenyetubuhiku dalam keadaan terikat ini bergantian di vaginaku bahkan kadang kedua lubang bawahku kerisi penis-penis merekaakhirnya acara mengarapku habis-habisan di halaman villa ini selesaisekitar jam 4pagiMerekapun ter tidur setelah aku tergolek lemas terlentang di mejaruang tamu sambil ke dua tangan dan kakiku diikat pada ke empatsudut meja, seperti di altar persembahan dan sebagai kenang-kenangandari mereka berempat, dengan sedikit memaksa merekapunmemasangkan anting di puting susu dan di bibir dalam kemaluan ku,sungguh betapa aku melenguh berteriak sekerasnya karena pedihmenitikkan airmata bahkan melolong meronta saat ke dua anting itumereka kenakan padaku semalamsetelahnya aku kecapain menangis dan mereka juga sudahmengantuk,akhirnya kita semua tertidur,Cuma aku aja yang tertidurmasih di tempat yang sama terikat tanpa busana, memamerkan anting baruku yang menempel di ujung ke dua puting dan tepi kemaluanku,meninggalkan bercak leleran darah bekas pemasangannya.Dan besok paginya kitapun kembali ke peradabanSemenjak kejadian itu aku menjadi makin deket sama mereka, tetapiaku paling deket sama Rey,kita sering jalan bareng seperti orang pacaran padahal kita sendiri tidak pacaran hanya teman bisa rasanya.Karena aku gaul dengan mereka akhirnya aku mulai mengenal dugemdan obat2 terlarang, dan sekarang ini aku menjadi kecanduan ,apa bilagak kutemukan drug atau kemaluan lelaki, kepala ku rasanya sakit dan pusing.Pernah suatu hari aku sangat sakau berat dan kebetulan aku lagi bokek Karena aku udah sakau dan bingung akhirnya aku telpon Rey untuk pinjam duit agar bisa beli obat tersebut.Tetapi Rey bilang gak usah pinjem . Dia punya barangnya dan Rey bisa berikan aku gratis, asal syaratnya untuk malam ini aku harus menurutisemua permintaannya .Gak ada pilihan lain akhirnya aku setujui semua syaratnya,Saat di telp aku sendiri sedang menggigil hebat dan keringat dinginmengucur deras di tubuhku ,sakau berat nich pertama syarat yang di ajukan Rey tidak sulit .Aku hanya perlu pakairok mini dan tank top tapi gak boleh pake daleman sama sepertikejadian di villa daved tempohari.Karena aku udah pernah ,jadinya aku cuek aja.sesampainya di rumahRey, dari luar aku liat rame sekali. Sepertinya pada saat aku datang dirumahnya ada pesta kecil kecilan.Ternyata di dalam rumah itu ada 3 cewek dan cowok sekitar 7 orangdan di tengah ruang tamu terdapat tiang untuk menggantung terdiri dari3 tiang,pas disaat aku masuk Rey dengan sebuah mic dia bilang ini lah bintang tamu kita,disaat Rey berkata demikian akupun bingung.lalumendekati Rey dan menanyakan barang tersebut, lalu dia bila ok akuakan kasih tapi ada syarat lagiSyaratnya ,Rey?”tanyaku sedikit memohon.sekarang aku ingin kamu dengan 3 wanita seusiaku itu untuk bugil ditengah ruangan ini, lalu Rey bilang kamu mau barangnya gak?Karena aku memerlukan drug itu,aku pun melakukannya aku mulaimelepaskan bajuku satu persatu sampai bugil, berbarengan dengan 3wanita itu. kemudian tangan ku diikat keatas dan digantung di tiangyang telah di sediakan .kedua kaki ku juga diikat dengan posisi di bukaselebar lebarnya agar para tamu dapat melihat keindahan memekkuyang bertindik itu walaupun sedikit tertutupi bulu kemaluanku yangtumbuh sedikit lebat di sana, kemudian setelah itu mulut ku diberangusdengan tali kekang dari kulit mirip berangus kuda,hal ini jugadilakukan sama kepada 3 wanita itu Cuma bedanya salah satu dariketiga wanita diikat terlentang diatas meja makan.Setelah kita semua para cewek diiket para prianya mulai meremas buahdada dan mengoral vagina kita bergantian kadang bebarenganada juga yang mengabadikan semua ini dengan kamera dan handycam.Setelah mereka puas meraba raba dan merangsang kita ,merekapunmulai menyetubuhi kita ada yang lewat vagina ada yang langsung maindi anus dan ada juga yang mainnya keroyokan.Setelah puas menyetubuhi dan menumpahkan sperma mereka di tubuh bugil kami para cewe, maka salah satu wanita yang di gantung itu diturunnkan lalu di taruh di salah satu meja, semula hanya terdengarlenguhan tertahan, tiba-tiba terdengar erangan menyayat dan lolongankeras, ternyata wanita itu pada ke dua ujung puting dan di klitorisnya di pasang sebuah anting, lalu di lehernya di ikatkan seuntai rantai anjing,Rey kemudian melepaskan ikatan menyeret wanita itu kehalamansamping rumah dan di sana cewek itu lagi2 di gantung berdiri sepertihuruf X dan pada anting di klitorisnya di beri pemberat timah dananting yang di puting di kasih rantai kecil lalu rantai itu ditariksehingga ke dua putingnya makin mancung dan tegang ke depan,danrantai juga diikatkan ke salah satu tiang di taman.wanitanya keliatan kesakitan, berteriak sebentar, darah masih mengalirdi ujung puting dan ujung clitnya, sembari terkencing-kencing menahan derita, tetapi tampaknya dia menyukai perlakuan seperti itu.Kemudian wanita itupun menjadi bulan-bulanan pria di sana, dicambuk dan di beri tetesan lilin oleh cowok2 yang lain.Akhirnya wanita itu gak kuat atas siksaan yang dia terima dan akhirnya jatuh pingsan.Karena dia pingsan maka mulailah aku dan seorang cewe lagi di gilirdan di siksa, di ikat dan di cambuk .aku sendiri pada bagian anus dimasukkan dildo panjang seolah ekormenjuntai dari anusku dan memekku di jejalkan vibrator mendengungdan berputar,yang pada akhirnya semua cewek kebagian penyiksaan.termasuk aku akhirnya ikut jatuh pingsan Karena kecapean tersiksa dandisetubuhi bertubi-tubi, bergantian dengan kasar oleh semua laki-lakiyang hadir di sanaSetelah tersadar aku melihat 3 cewek itu masih diikat di tiang dengankondisi bugil dan begitu pula dengan aku, kudapati aku kehilanganrambut kemaluanku. memekku tampak licin dan sedikit bengkakdiujung clitku.entah kapan mereka mencukurnya saat ku pingsan tadiSetelah para cewek tersadar semua, kemudian Rey masuk kedalamruangan tersebut dan berkata di hadapan kami bahwa kita mulai saat inidan selamanya harus menjadi wanita simpanan Rey atau budak sexnyaKalau kita tidak mau menuruti permintaanya di akan menyebarkansemua foto dan video yang merekam segala kejadian tadi malam keorang-orang yang kita kenal. Akhirnya kita harus menerima keadaanini.Saat itu masih gelap sekitar jam 1 dinihari akhirnya Rey dan beberapatemannya mengantar kita pulang. Namun Rey tidak memberikan bajukita, jadi kita di anter pulang dengan keadaan bugil, pas didalam mobilRey dan kawan2nya hanya memberikan isolasi lakband hitammenempel dari punggung kedepan sampai bagian puting dan vaginakita. Sehingga masing masing cewe serasa memakai bentuk Bra danCD dari isolasiakhirnya aku menjadi sex slave Rey dan kawan2nya hingga sekarang. TAMATCerita Dewasa Namanya Mayang dari Daerah Kuningan, NamanyaMayang (nama Aslinya sengaja aku simpan).. 19 tahun… Sejak awalketemu dia, aku sudah tertarik dengan gaya lugu-nya — namun akusendiri tidak menyangka bisa mendapatkan tubuhnya dengan mudah.Semuanya berawal dari ajakan temanku untuk ikut liburan selama beberapa hari ke Kota Kuningan. Awalnya aku ragu, namun akhirnyaaku memutuskan untuk ikut.Hari pertama, Adhi mengajakku untuk nongkrong di Toserba Yogya, disana dia menemui beberapa teman lamanya, sekalian cuci mata karenaarea toserba Yogya juga merupakan salah satu pusat tongkrongan anakmuda di Kuningan. Cerita Dewasa hanya di sexceritadewasa.comSaat sedang mengisi pulsa di salah satu otlet yang dijaga oleh temannyaAdhi, ada seorang gadis yang menepuk pundakku dari belakang.“Dicariin di Timezone malah ada di sini,” katanya tanpa ba bi bu. Matagadis itu membelalak lucu ketika sadar bahwa aku bukanlah orang yangdia maksud.“Duh, maaf….” Ujarnya pelan, lalu dia mendelik kepada Jay –penjagaoutlet– yang tertawa melihat kejadian itu.“Makanya, jangan asal serobot az, May” Jay berkata disela tawanya,ternyata Jay dan gadis itu telah saling mengenal.“Maaf ya, saya kira…” Gadis itu tidak meneruskan ucapannya karenaaku potong.“Gak papa, kok.” Ujarku sambil berusaha menampilkan senyumsimpatik. Harus tebar pesona, soalnya gadis di depanku ini manisnyaminta ampun.“Di gebug lagi juga gak apa2, Neng’” timpal Adhi sambil mengedipkanmatanya padaku.Gadis itu masih tersipu, lalu dia cepat2 berlalu dari tempat itu.“Kemana, May?” tanya Jay sebelum gadis itu menghilang.“Masuk lagi, waktu istirahat dah abis.” Jawab Mayang, lalu diamenghilang di balik mobil2 yang diparkir di depan outlet.“Namanya Mayang, Dia SPG,” Jay menerangkan sebelum Adhi sempat buka suara untuk menanyakan siapa gadis itu.“Halagh… tau az Lu, Jay. Gue blom nanya Lu udah jawab duluan,”Adhi terkekeh.“Gue udah bisa baca dari sorot mata keranjang Lu itu,”Aku pura2 sibuk menulis sms, namun dalam hatiku aku berusahamengingat baik2 nama gadis itu. Mayang, SPG H&R Toserba Yogya. ———————————————————————— Dua hari berlalu sejak kejadian itu. Tidak ada kejadian istimewa lain,tiap hari Adhi mengajakku mengunjungi tempat2 yang dulu biasa dia jadikan tempat nongkrong bersama teman2 lamanya. Aku bahkanhampir lupa soal pertemuanku dengan Mayang. Hingga akhirnya padaMalam Minggu Adhi mengajak aku untuk menonton acara Mentari onthe Street, acara pentas musik band lokal yang rutin diadakan setiapmalam minggu oleh salah satu radio di Kuningan.Di sana aku kembali melihat Mayang. Dia sedang asyik menonton aksi panggung salah satu band lokal sambil dipeluk dari belakang olehseorang cowok.“Wah, udah punya cowok dia,” ujar Adhi yang juga melihat Mayang.“Wajar lah, cewek manis gitu…” jawabku sambil mengalihkan pandangan ke arah panggung.Lalu aku dan Adhi sibuk menertawakan aksi vokalis norak yangkehabisan nafas ketika meneriakkan reff lagu Crawling-nya LinkinPark…Selang beberapa lagu, aku kembali melirik tempat di mana tadi akumelihat Mayang. Gadis itu masih sedang bersama cowoknya, namunkali ini tidak mesra seperti tadi. Mereka seperti sedang bertengkar, laluSi Cowok pergi begitu saja sambil menunjuk-nunjuk Mayang denganmarah.Dari jauh aku bisa melihat mata gadis itu berkaca-kaca, dia menggigit bibir menahan tangis. Secara naluri aku langsung menghampirinya.“Ada apa, May? Kok Kamu bertengkar ama dia?” tanyaku kemudian.Mayang menatapku selama beberapa detik, “Ah, Kamu yang ketemuaku di Outlet nya Jay, ya?”“Iya, namaku Yudha. Sori bukan mo ikut campur, aku hanya gak tegamelihat kamu hampir nangis di tempat seramai ini.”“Ah, sudahlah… Gak perlu di bahas,” Mayang memalingkanwajahnya, mungkin dia merasa canggung karena aku melihatnyahampir menangis. “Surya memang begitu orangnya, moody banget”.“Oh, jadi cowok kamu namanya Surya?”Mayang mengangguk. “Dha, mau bantu aku ngga?”“Tentu,” jawabku.“Bisa anterin aku pulang gak? Aku gak berani pulang sendiri malem-malem gini”“Memangnya rumah KAmu di mana?”“Di Kadugede,”Aku tidak tahu KAdugede itu sebelah mana, tapi siapa peduli? TohMayang bisa menunjukkan jalan. “Ok,” jawabku kemudian. “Akungambil kunci motor dulu ya”.LAlu aku menghampiri Adhi dan memnjam kunci motornya. “Wah,dapet rejeki, Lu”. Ledek Adhi sambil melemparkan kunci motor yangaku pinta. Aku mengedipkan mata.Sepanjang perjalanan pulang, aku tahu Mayang menangis di belakangku. Tapi aku pura2 tidak tahu, aku tidak mau dia merasacanggung.Sesampainya di rumah, Mayang memintaku untuk masuk sebentar. Dirumah itu hanya ada neneknya yang telah tertidur pulas di kamar belakang. Mayang bercerita bahwa orang tuanya tinggal di Bandung.“Silakan di minum, Dha.” Kata Mayang sambil menyimpan gelasminuman ke atas meja di depanku. Aku mengangguk. “Aku ganti bajudulu, ya.” Lanjut Mayang kemudian, lalu dia berlalu ke kamarnya.Kamar Mayang terletak tidak jauh dari ruang tamu, saat sedang berganti pakaian, aku mendengar Mayang bertengkar lagi dengan suryadi telepon. Entah apa yang mereka permasalahkan, yang jelas akumendengar Mayang bertengkar sambil menangis. Setelah pertengkaranitu, Mayang tidak juga keluar dari kamarnya. Setelah menunggu selama30 menit lebih, akhirnya aku memberanikan diri untuk menghampiriMayang di kamarnya.Mayang sedang menangis di atas tempat tidur ketika aku masuk.“Mungkin sebaiknya aku pulang ya” Ujarku sambil duduk di pinggirtempat tidur.Mayang tersentak, “Aduh, Maaf, Dha. Aku gak bermaksud nyuekinKamu”“Gak papa kok, aku maklum.”“Entahlah, Dha. Aku bingung, hubunganku dengan surya akhir2 inisemakin kacau.” Nada bicara Mayang menunjukkan bahwa dia sedang butuh teman bicara, akhirnya aku membatalkan niatku untuk pulang dan berusahasebijak mungkin memberikan kata-kata penghibur untuk Mayang.Setelah beberapa lama, akhirnya Mayang menghapus air matanya lalududuk di sampingku.“Nah, gitu dong, jangan sedih melulu” Ujarku sambil mengambil ponsel dari saku celanaku. “Aku foto ya, beri aku senyuman.”Mayang tersenyum, lalu aku mengambil gambarnya beberapa kalimenggunakan kamera ponsel. Saat sedang mengambil gambar, secaratidak sengaja aku melihat belahan payudaranya yang tersembul di balikkerah kaosnya. Aku yang memang sejak tadi menahan hasrat, akhirnyatak mampu lagi membendung.Perlahan aku duduk di samping Mayang, tanpa permisi terlebih dahuluaku langsung memeluk dan menciumnya. Mayang sempat kaget lalu berusaha berontak, namun aku mempererat pelukanku danmemperdalam ciumanku.“Hmmpphhhh, Dha….” Rintih Mayang di sela-sela hujanan ciumanku.“Jangan menolak, May. Aku butuh kamu.” Bisikku sambilmengalihkan ciumanku ke lehernya yang jenjang. Aroma wangitercium dari tubuhnya, membuatku semakin hilang kendali.Tanganku menelusup ke balik kaos Mayang, menjalar menujugundukan payudara yang tidak terlalu besar namun padat. Rangsangan2yang kuberikan akhirnya mampu meredam perlawanan Mayang. Secara perlahan dia merebahkan tubuhnya, aku mengikuti dan langsungmenindih tubuhnya.“Yudha… jangan terlalu jauh ya…” Bisik Mayang di sela2 nafasnyayang memburu.Aku tidak menjawab permintaannya, dari atas tubuhnya, aku mulaimelepaskan kancing baju Mayang satu persatu. Mayang berusaha berontak ketika aku melepaskan bajunya, namun aku berhasil membuka baju tersebut, bahkan sekalian merenggut bra nya hingga payudaranya terbuka dengan lebar.Puting payudaranya menyembul keras, payudara ini pasti pernahdijamah seseorang, mungkin Surya, fikirku. Tapi aku tidak peduli, payudara ini tetap menawan. Erangan halus keluar dari mulut Mayangketika mulutku mengulum dan mempermainkan putingnya. Akumembiarkan dia mengerang selama beberapa lama, semakin liarlidahku bergerak, semakin kuat erangan Mayang. Kemudian akumelepaskan kaos yang ku kenakan, lalu kembali menindih tubuhnya.Aku mengerang lirih ketika kulitku bersentuhan dengan kulitnya yanghalus. Rudalku mengeras hebat di balik celana jeansku.Mayang menolak ketika aku berusaha menyingkap rok nya, diamenamparku ketika aku berusaha memaksa. Untuk sejenak, aku harusmelupakan keinginanku mempermainkan bagian bawahnya. Akukembali menyerang payudara dan perutnya dengan usapan lidahku,ketika Mayang terbuai, sedikit demi sedikit aku mempreteli pakaianyang masih menempel di tubuhnya hingga terlepas semua, dan aku punmempreteli semua pakaian yang masih melekat di tubuhku.Mayang berusaha mendorong tubuhku ketika dia sadar aku dan diatelah telanjang bulat. “Jangan, Dha… Aku masih milik Surya…”Bisiknya lemah.Tapi mana mau aku melepaskan kesempatan ini. “Beri aku satu kalisaja, aku ingin menikmati tubuhmu…”“Jangan, Dha….”“Ayolah, May… Atau, kamu masih perawan?”Mayang menggeleng, “Surya telah mengambilnya”“Kalau begitu, apa salahnya kalau kamu memberiku kesempatan?” Akutetap berusaha menindihnya, memperkuat posisiku diantara perlawananMayang yang semakin melemah. Kepala tongkatku beberapa kalimenggesek bibir vaginanya, ketika tepat di depan lubang senggamaMayang, aku berusaha menekan, namun beberapa kali usahaku gagalkarena Mayang merapatkan kakinya.“Aku tidak mau menghianati Surya, karena….. Ahhhhhh…” Mayangtidak melanjutkan ucapannya ketika akhirnya kepala tongkatku berhasilmemasuki liang kenikmatan tersebut.Aku mengerang keras, sensasi kenikmatan menjalar cepat. Penisku belum masuk semua, liang senggama Mayang terasa sempit. Beberapakali aku bergerak maju mundur hingga akhirnya BLESSSHHHH….seluruh penisku masuk.Mayang mengerang, vaginanya yang belum dilumasi secara sempurnaterasa seret, sisa2 perlawanannya mulai berakhir….Aku terus bergerak, menjemput kenikmatan demi kenikmatan daritubuh Mayang. Secara perlahan, Mayang mulai menikmati dan ikut berperan hingga akhirnya persetubuhan ini berjalan seimbang. Bunyikhas terdengar dari liang senggamanya seirama dengan gerakan2 yangkami buat.“Ahhhh… Yudha… punyamu besar sekali……..”“Nikmatilah sepuasmu, Sayang…. Aku juga… ahhh….” Pijatan halusvagina Mayang yang mengurut penisku membuatku tak mampumenyelesaikan ucapanku.“Aku mau keluaarrrr…..” Desis Mayang…. Beberapa lama kemudianliang senggamanya semakin penuh oleh cairan…Aku masih terus mengayun, lalu aku bangkit dan melipat kedua kakiku.Tanpa membiarkan terlepas, aku menyetubuhinya dalam posisi baru.Erangan dan rintihan masih berbaur. Sekilas mataku melihat ponselmilikku tergeletak di sebelah kiri. Ponsel itu kuambil, sambil tetapmenyetubuhi Mayang, aku mengambil beberapa gambar melaluikamera ponselku.JEPRET!!!Yudha… apa yang kamu lakukan?” tanya Mayang di sela2 erangannya.Aku tidak menjawab karena puncak kenikmatan semakin mendekat.Gerakan itu kupercepat dan aku kembali menjatuhkan tubuhkumenindih tubuh Mayang. Sengatan-sengatan kenikmatan semakin cepatmenerjang.“Ahh… Dha… aku mau keluar lagi……..” MAyang mengerang….“Aku juga, Sayaaanggg,” jawabku, pelukanku kuererat, gerakankusemakin ku percepat, intensitas enikmatan yang semakin meningkatmembuatku tak tahan dan meninggalkan beberapa gigitan di leher dandagu Mayang.“Ahhh Ahhhhh Ahhhhhh…. Mayang semakin keras mengerang…..”“Ugh… keluarin di mana, Sayang?” tanyaku, gerbang puncak telah didepan mata.“Jangan dicabuuutt… Di dalam saja, semprotkan semuanya padakuuuuuuu….”Tubuhku mengejang, sensasi kenikmatan meledak di puncaknyadiiringi erangan panjang aku dan Mayang….. Aku menyemprot kuat beberapa kali…“Kamu tidak takut hamil?” tanyaku setelah puncak kenikmatan berlalu perlahan.Mayang menggeleng. “Saat ini aku memang sedang hamil dua bulan,itulah penyebab pertengkaranku dengan Surya.” jawabnya.Aku mencabut sisa-sisa yang masih ada dan membaringkan diri disamping Mayang. Tubuh kami berkeringat, tempat tidur acak-acakantak karuan. Mayang memelukku.“Nikmat sekali, Dha. Andai Surya sehebat Kamu….” bisiknya.Aku tersenyum bangga. “Beri aku waktu istirahat beberpa menit, danakan aku berikan lagi kenikmatan seperti tadi,” jawbku. Kemudian akumengecup keningnya. Malam itu empat kali aku menyetubuhinyahingga pagi. Perbuatan kami hampir dipergoki neneknya yangterbangun.Jam 6 pagi aku pulang menuju rumah Adhi. Rentetan omelanmenyambut kedatanganku.“Gila Lo Dha… Nidurin cewek sampe lupain temen… Gue hampir pulang jalan kaki tadi malem, untung gue ketemu Anita yang nganteringue pulang. Kalo tau gini, gak bakalan gue kasiin kunci motor itu.”Aku tersenyum… “Jangan belagak ngambek, Lo…. Gue tau tadimalem Lo juga “maen”. Ama siapa? Anita? Siapa tuh Anita?”“Tau darimana?” tanya Adhi heran.Aku sengaja tidak langsung menjawab. Kemudian sambil berlalumenuju kamar mandi, aku berkata; “Empat cupang di leher Lo itu, jelas banget keliatan… Buset, ganas amat Si Anita… Kenalin dong… Gue juga pengen nyobain….”Mendengar omonganku, Adhi langsung berlari menuju cermin……(TAMAT) Cerita Sex Kenangan Bersama Laura, Halo, aku adalah Yosa, 25(bukan nama sebenarnya) seorang mahasiswa semester akhir sebuahPTN di kota kembang. Aku adalah anak sulung dari empat bersaudara.Aku memiliki seorang teman dekat yang bernama Laura, Aku danLaura berkenalan ketika kami masih sama-sama duduk satu kelas disebuah SMA ternama di kota Pempek, Laura sangat dekat dengankukarena kami duduk satu meja, antara aku dan laura betul-betul hanyasebatas teman biasa. Aku dan Laura masing-masing telah mempunyai pacar.Setelah kami tamat dari SMA persahabatan kami makin solit karenaternyata, Laura pun berkeinginan kuliah di kota kembang, dan Lauraditerima sebuah PTS di daerah Taman Sari di kota Kembang. Singkatcerita setelah aku kuliah di kota kembang, pacarku yang ada dikotaPempek memutuskan hubungan dengan diriku. Sebagai seorangsahabat baik Laura menghiburku, dua tahun tidak terasa kami telahkuliah di kota kembang.Cerita Sex hanya di sexceritadewasa.comPada hari minggu pagi, aku di kejutkan dengan kedatangan Laura dirumahku dengan mata merah habis menagis. Aku bingung dengankeadan Laura pada saat itu.Dengan isak tangis dan suara terbata-bata ia, bercerita tentang Rudi pacarnya yang di Kota pempek telah memutuskan dirinya.Alangkah tololnya si Rudi ini pikirku , memutuskan hubungan denganLaura. Perluku terangkan bentuk fisik Laura, sebagai seorang wanita iatermasuk wanita yang cantik, dengan bentuk tubuh yang padat, kulit putih, hidung mancung dan bibirnya yang sensual, mengingat ia pernahkeluar sebagai juara dua perlombaan busana Jean’s yangdiselenggarakan tiap tahun oleh sebuah toko di daerah Cihampelas danhal itu yang membuatnya akhirnya muncul sebagai foto model sebuahMajalah Ternama.Untuk menghilangkan semua kesedihannya aku mengajak Laura jalan- jalan. Dalam perjalanan aku menghiburnya dengan lelucon-leluconyang kadang-kadang konyol.“Yo, aku ingin menghilangkan semua kenangan dengan Rudi, danmembuat kenangan baru yang manis !!!!!!!!!!” “Kenangan baru,kenangan manis?”, tanyaku padanya “baik pokoknya hari ini, Yo akanmembuat kenangan baru untuk Laura”Perjalanan kami mulai dangan mengunjungi Gelael dan makan siangdisana, Dari sana kami menuju BIP dan nonton filem. Setelah didalam bioskop aku nekat merangkul Laura dan ternyata Laura punmendiamkan saja hal itu yang membuat aku semakin berani danmenjalarkan tanganku ke pahanya dan tanpa permisi lagi ku kecup pipinya yang putih, ia memandang mesra kepadaku. Dan ia bertanya“Yo, apa yang membuat dirimu melakukan hal itu?”, akupun hanyadiam dan kujawab dengan ciuman dibibirnya. Ternyata Lauramemberikan respon yang baik, dia membalas ciumanku denganmenggigit bibir bawahku aku semakin bernafsu siUcok pun mengerasdengan sangat cepatnya, dan dengan reflek tanganku langsung menujuselangkangannya dan mengusap-usap memeknya, kukulum bibirnya ia balas dengan menghisap bibirku dan sebaliknya, entah apa yang berkecamuk di pikiran kami pada saat itu. Setelah itu iamelapaskan pangutanku dan meminta aku memperhatikan filem saja.Setelah selesai nonton aku mempunyai ide untuk mengajaknya ke pemandian air panas di daerah lembang untuk berenang denganharapan aku dapat berenang di lautan asmara , “Laura, kita renang yuk” ajakku dan ia pun setuju !!!Setelah sampai disana kami pun berenang dan bermain air dan di dalamair aku mulai mencuri-curi untuk menyentuhkan tanganku kebagian- bagian kewanitaan Laura, nampaknya ia pun mulai membaca pikirankotorku dan mulai mengajakku untuk pulang.Hari telah mulai berganti malam, udara pegunungan yang dingin mulaiturun ditambah dengan dinginnya AC mobilku membuat nafsuku naikdan dari guyonan-guyonan yang rada ngeres yang kami bicarakan aku. yakin berpikiran sama denganku, nampaknya kejadian di bioskop dankolam renang masuk ke otaknya, hal itu terlihat dari pembicaraan kamiyang makin ngaco dan jorok.Aku pun meminggirkan mobil, Laura memandangku dengan membisudan tanpa membuang waktu aku langsung menecup bibirnya, dan di balasnya dengan mempermaikan lidah di mulutku. Kursi mobilkumundurkan dan kurubah posisinya tidur, tanpa disuruh tangankumulai merengkuh payudaranya yang sintal. “Emmm.., Yoo? ahh?Yoooo jangan Yooo?, Laura merintih keenakan. Tak kuhiraukanrintihannya mulai merogoh payudaranya. Laura makin terangsangtangannya mulai menuju ke SiUcok yang sudah mengeras dari tadi danmemijit-mijitnya. Segera tanganku mencopoti kancing baju dannampahlah buah dadanya yang indah di tutupi BH.Seumur-umur selama pacaran dulu aku belum pernah melakukan halsenekat ini paling-paling hanya ciuman-ciuman biasa, nampaknya pergaulanku di kota kembang lah yang membuat aku bisa melakukanhal ini.“Yo, jangan disini nanti ada yang liat, kita pulang aja biar leluasa” pintanya, Aku diamkan saja dan langsung ku stater mobil dan bergegasmenuju rumahku dengan kecepatan yang menggila, nafsuku sudah diujung tanduk. Setelah sampai dirumah langsung kurangkul dan kuciumidengan buasnya. “Yo, pelan-pelan, jangan bernafsu “begitu pintanya,tapi mana aku peduli akan permintaannya itu.Kudorong tubuhnya yang aduhai kedinding dan kukecup bibirnya yangmembuat aku gemas dan bernafsu ingin melumatnya, kutekankansiUcok ke kemaluannya dan iapun berkata “wah udah nafsu bener tusiUcok” Bibirku mulai turun ke daerah leher dan semakin kebawahlagi, tangan kiriku mulai meremas remas susunya, begitu pun tangankiri Laura yang menuju ke siUcok sedangkan tangan kanan kami saling berpegangan yang semakin erat. Laura semakin menikmati permainan bibirku dan tanganku, kepalanya kekiri dan kekanan dengan mata yangterpejam, akupun tau nafsunya mulai di ujung tanduk.Dengan sigapnya tangan kiriku mulai melepas kancing bajunya, tangankananku menggantikan peranan tangan kiri untuk meremas susunya.Segera setelah baju nya terbuka BH nya pun daku lepaskan dankulempar kan entah kemana, payudara Laura dapat terlihat dengan jelas. Padat sekali dan berwarna putih mulus dengan puting susu yang berwarna pink. Putting susu itu membusung kedepan memperlihatkanlancipnya payudara Laura. Langsung kuremas payudara kirinyasementara mulutku menuju yang kanan dan langsung kukenyot itususu, Laura semakin kebelingesan dan kepalanya kekiri dan kekanansementara tangannya membelai kepalaku dan menekan kepalakusemakin kedalam, Laura merintih keenakan ahhhh Yo terus Yo ahhhhh,aku tau ia semakin terangsang dan secara tiba-tiba aku hentikan semuakegiatan tangan dan mulutku, kutarik tangannya menuju kekamar.Sesampai di kamar kudorong tubuhnya ke kasur melanjutkan aksikuyang tertunda tadi. Ku tindih tubuh Laura, dan bibirku mulai bermain-main dengan bibir, kuping, leher dan turun kesusunya.Tiba-tiba. “Yo, STOP ,Yo tolong stop dulu tangannya mendorongkantubuhku, Yo, kenapa kamu lakukan ini ke Laura ?” Tanyanya sambilmemeluk pinggangku, “katanya mau membuat kenangan manis yang baru, makanya Yo melakukan hal ini, tapi kita kan bersahabat Yo, bukan sepasang kekasih dan lagi kita belum menikah, terus terang sajaRudi belum pernah melakukan sampai sejauh ini pada Laura. Laura,aku berusaha mengecup bibirnya tetapi ia menghindar dan meletakkan jari telunjuknya di bibirku, langsung saja ku gigit, dan kukulum.“Yo, jawab dulu dengan jujur pertanyaan Laura, Yo, Pernahmelakukannya hal ini dengan pacar, Yo.?” tanyanya.Aku pun menggelengkan kepalaku, “Tapi kayaknya Yo sudah biasamelakukan hal ini dengan wanita,” katanya lagi. “Naluri laki-laki” jawabku singkat.“Laura, Yo ingin menghibur Laura” kataku“Tapi mustinya bukan dengan cari begini, Yo ” jawab laura“Ok, jawab pertanyaan Yo dengan jujur ?, Laura menikmati permainankita ini dan Laura masih ingin melanjutkannya, jawablah dengan jujur”Laura pun menjawab dengan menganggukkan kepalanya. Dengan sigapakupun langsung menindih kembali tubuh Laura, “Yo, sabar sebentar, bagai mana nanti kalau keterusan Yo, pasti akan menikahi Laura, dandetik ini Yo menyatakan cinta dan sayang pada Laura, akupunlangsung melumat bibirnya sehingga ia tidak bisa menjawab pernyataanku tadi, tapi dari reaksinya yang melayani ciumanku, akupunmengerti ia setuju dengan peryataanku.Aku semakin berani, kubuka kaos yang kepakai sehingga kulit dadakulangsung bersentuhan dengan kulitnya dan perasaan hatiku semakinhangat, degub jantungku semakin cepat, aku membayangkan apa yangakan terjadi selanjutnya. Kali ini Laura semakin garang, tangannyamenjambak rambutku, ia pun merintih menikmati permainan tangandan bibirku, sekali sekali ia menggigit bibir dan leherku, kubalasdengan memasukkan lidahku ke kupingnya.Laura, “hmmm, Yo buka jean’snya ya” , iapun menganguk.Singkat waktu tanganku bereaksi dengan sigap melepas kancingcelananya, kutarik lepas celana jean’snya,nampaklah pahanya yangmulus dan CD berwarna krem, tanganku otomatis langsung memegangmemeknya dan ternyata memeknya sudah basah, dengan deguban jantung yang semakin cepat, karena ini pertama kali aku melihat danmemegang memek seorang wanita, akupun makin membayangkan apayang akan aku dapatkan hari ini, akupun langsung membuka jelanakudengan tergesa-gesa dengan di bantu oleh tangan Laura, nampaknya ia pun tidak sabar ingin melihat siUcok yang perkasa, Yo, “siUcok bolehLaura pegangya.Layaknya seorang profesional, akupun kembali menciumi bibir, leher,kuping dan susunya Laura, sementara tangan kiriku meraba-rabamemeknya dan kuberanikan memasukkan tanganku ke dalam CD nya, basah kataku, iapun mengangguk, Laura pun memasukkan tangannyakedalam Cd ku makin membesar saja siUcok dan iapun berteriak gila besar bangat milikmu Yo, “Laura takut Yo, ia berkata lirih, Nggak apa-apa, nanti kalau sudah ngerasain pasti ketagihan kataku. Akupunmerasakan degub jantung Laura semakin cepat.Bibirku menarik putting susu kanannya Laura. “Ah..enak Yo ” Lauramerintih keenakan. Kudekatkan kepalaku ke susu kirinya, ku hisap –hisap puting kiriya. Laura semakin menggelinjang. Tanganku bergerakdengan cepat melepas Cdnya dan nampaklah hutan rimba yang sangatlebat, kuusap tanganku kememeknya, kutari-tarik jembutnya yanghitam, akupun menepukan sebuah lubang kecil yang basah, kugesekkantangan ku kelobang memeknya, Laura semakin merintih, ahhh?ahhhhsuara rintihannya semakin nyaring membuat akupun semakin nafsu, ia pun melepaskan CD ku dan siUcok pun nampak berdiri dengan perkasanya.Kami sudah telanjang bulat, kuraih tangan kiri dan kanan, tangankamipun saling bertautan, kutindih tubuh Laura yang betul-betulmembuat aku melupakan semuanya.Pantatku kusodok-sodokkan, kutekan-tekan kepala SiUcok menyentuh bibir memeknya, Laura semakin merintih tidak beraturanAhhhh??.Shhhhh ssssshhhhhhhh…….Aaaahhhhh??Eee ehhhh, pantatnya pun bergerak kekiri dan kekanan, matanya terpejam ia betul- betul menikmati permainan ini, aku pun semakin bernafsu. SiUcoksemakin liar bergrilya di memeknya, jembutnya menyentuh dan bergeseka dengan kepala dan batang siUcokku.Aku mendesah “ Hemmm.. Yo mau keluar nih.. ““Yo, tanggung Yo jangan dulu Yo, Laura juga bentar lagi.. ehhhh…ahhh” jawabnya.Tiba-tiba aku merasakan ada dorongan yang hangat keluar dari kepalasiUcok, “Aku keluarrrrrr ahhhhhhhh”, “Aku KO?” membatin didalamhatiku “Aku masih amatiran?” Air maniku berceceran di perut Laura.” Yo?., tempelkan lagi Yo”, Laurapun mempercepat gerakan pantatnyaiapun nampaknya tidak mau kalau aku yang merasakan kenikmatan,siUcok yang sudah mengecil seperti di pelitir tergunjang kekanan dankekiri, bibirku masih bermain telinga Laura, tak berapa lama kemudiandia mengerang “Aahhh.. Ssssshhhhh… enaaaakkkkkk .. Yoooo”, iamemanggil namaku dan kuraskan siUcok yang berada di bibirmemeknya terasa hangat, kamipun tergolek lemas dan kulihat Lauramulai tertidur. Akupun memikirkan kekalahanku di sesi pertama ini,tak berapa lama akupun tertidur pulas.Jam 9.00 malem Aku terbangun, perutku teras laper banget kulihatLaura masih pules banget kekecup bibirnya pelan, matanya terbuka,“Yo?”. “Ada apa sayang”. serrrrr kalimat itu langsung membuatsiUcok bangun lagi dan Laura yang kebetulan tangannya menyentuhsiUcok bergumam si Ucok udah mulai bangun lagi tuh.Kulumat bibirnya dan sibalasnya kecupan ringan.“Laura, Yo keluar sebentar beli nasi ya”, ia pun mengangguk. Akupun bangun mengambil pakaian kulihat ia mulai mau tidur lagi, akupun pergi keluar mencari nasi Padang.Baru saja aku melangkahkan kaki masuk dan akan memesan nasi adayang berteriak memanggil, “Yo?.Yono?. sini oi sebentar, kucarisumber suara itu dan kudapati rombongan teman-teman dari kotatempatku , mereka mengontrak rumah tidak jauh dari rumahku.Hanya saja mereka itu anak-anak ajaib yang hidupnya seperti Batman, tidurdisiang hari keluyuran mencari mangsa di malam hari, aku sering diajak oleh mereka tapi tidak pernah kuturuti, karena melihat gaya hidupmereka yang serabutan padahal kami sama-sama masih kuliah, takutmengganggu kuliahku, jawabku memberi alasan jika merekamengajakku untuk berlayar.Tapi kali ini lain sekali, kudekati rombongan yang lagi makan tersebut,dan kutegur orang yang paling akrab denganku, Roto namanya, “To,sebentar To, aku ada perlu sama ente, ada yang ingin aku tanyakansebentar dan ini urusan yang sangat penting yang tidak dapat ditunda-tunda.” Anak-anak yang lain pada berhenti makan dan memandanganeh kepadaku.“Entar dulu”, “Yo, dikitt lagi. Ok?” “Urusan dunia ape urusan akheratheeee !!!!!”. “Ayolah sebentar ini urusan dunia”. Roto bergegas berdiridan kami menuju meja yang kosong.Aku ceritakan pengalamanku dengan Laura sambil malu-malu, “Iatertawa sangat keras dan terbahak-bahak, orang yang pada makanmemperhatikan kami berdua dengan heran.“Yo, dulu aku sering ngajak kamu untuk menjari pengalaman tapi enteselalu menganggap enteng masalah ini, Ok. Sekarang gua ajarin inti-intinya saja selanjutnya terselah dikau bisa menjalankannya tidak,maka dengan waktu yang tidak lama aku menerima pelajaran singkatdan cepat. Kalian ngomongin apa sih kayak penting banget dan rahasia,sehingga harus memisahkan diri dari rombongan, tanya, Diki? penasaran sambil mendekat. Ah enggak terlalu penting tapi harusdibicarakan secara pribadi, jawabku singkat.Aku pun membeli nasi dan segera pamit pada mereka. “Laura, makanyok, mumpung nasinya masih panas, aku mencari Laura di kamar. Ya,“tarok aja di meja jawabnya singkat, ternyata ia lagi mandi sambil bersenandung. Akupun menghayalkan bentuk tubuhnya yang aduhaikulitnya yang halus, toket nya yang kencang, memeknya, jembutnyayang rindang, nafsuku bangkit dengan cepat.Laura, “tok-tok kuketuk pintu kamar mandi, buka ,”Yo udah kebeletingin pipis, kamarmandi belakang enggak ada air pintaku. Begitu, pintutebuka kulihat tubuhnya penuh dengan sabun, kupandangi tubuhnyadengan nafsu, akupun lupa pada nasi yang kubeli. “Yo, halo Yo..Jangan ngelamun katanya mau pipis..” Kudekati tubuhnya, “ahhenggak jadi jawabku singkat, kutarik tubuhnya masuk dalam pelukanku, “Yo, buka dulu dong bajunya.” katanyaSecepat kilat, semua pakaianku tertanggalkan semua. Kutarik lagitubuhnya, kulumat bibir bawahnya dengan halus dan pelan-pelan,kujulurkan lidahku masuk kedalam mulutnya, ia membalas permainanlidahku dengan dengan menggigit lidahku pelan, tangan kiriku bermaindi toketnya, kutarik-tarik putting susunya, kuputar-putar kekiri dankekanan, sementara tangan kanan meraba tengkuknya, ia kembalimerintih, kudorongkan tubuhnya kedinding, kutekan siUcok yangsudah mengencang kearah memeknya, siUcokku terselip di antaraselangkangnnya, ia merintih “ahhh.sssshhhhh.ahhhh.. “,tangannyamemelukku lebih erat lagi, ” Yo, tadi dari mana sih, kanyaknya adayang berbeda dari Yo, yang tadi,” tanyanya?,Aku diam saja tapi gerakan siUcok,tangan dan bibirku kadangkepercepat kadang kupelankan kadang antara kena dan tidak, ia benar- benar sangat terangsang dengan permainanku sekali ini. Kusiramtubuhnya dengan air untuk menghilangkan sabun didirinya, kepalakukuturunkan ke toketnya dan kulumat susu kirinya, tanganku meremas-remas yang kanan, kugigit putingnya susunya,kuisap-isap “ahhhh….shhhhh…Uaaaahhhh.. .aahhhhhh..” rintihnya ,kupindahkan tangan kananku kebawah dan kuraba memeknya yangsudah mulai terasa basah dan berlendir, mulutku pindah ke toketsebelah kanan dan kugigit lagi putting susunya, sementara tangankiriku menggantikan posisi mulutku yang tadi mengisap toket kirinya, permainan kali ini memang berbeda dari yang pertama, aku tidakterburu-buru untuk mencapai kepuasan tetapi berusaha menikmatisetiap gerakan yang kuciptakan secara refleks.Tangan kanan ku semakin lincah bermain-main di memeknya dankumasukkan jariku kememeknya yang sudah becek, ” Yo sakittttt…ahhhh..sakitttt… ,”kuturunkan kepalaku menjilati perutnya, kumaikanlidahku di lubang pusernya “ahhhh…assshhh… geli.Yo…” Tangannyameraih kepalaku dan mengacak-acak rambutku.Kepalaku semakin semakin kebawah dan mulai menciumi daerahselangkangnnya “ahhhhh..sshhhhh.. ahhhhh…” kukangkang kankakinya memeknya yang basah dan berlendir dengan perasaan jijikkujilat memeknya seperti ajaran video porno.“Aahhhhhh… shhhhh..ahhhh..ahhh…eeehhhhh Yo, jangan… jijik…..”ia berusaha menjauhkan wajahku dari memeknya tapi dengan sedikit paksaan tetap saja kujilati memeknya “Yo…Yo….. Yoooo.. ahhhh…ssshhhh….ahhh…” ia menggoyang-goyangkan pinggulnya kekiri dankekanan, rambutku semakin di buat awut-awut oleh Laura, ditekannyakepalaku lebih kedalam.“Aaahhhhh.. sshhhhhh..enakkkkkkk…ahhhhh. ..emmmmemm…ahhhhhhhhh…” tiba-tiba gerakan pinggulnya semakin cepat..ahhhhh..Yo.. .aahhhhhh… Laura..keluarrrrrr Yoo,” tubuhnya tiba-tibamenegang dan bersamaan dengan tubuhnya melemas dari memeknyakeluar cairan putih yang sangat banyak.Aku berdiri dan langsung merangkul tubuhnya yang sudah lemas. Yo,“siUcok belum keluar ya tanyanya?..kutuntun tangannya ke siUcok dandikocok-kocoknya siUcok, sebentar saja siUcok sudah berdiri dengansangat menantang.Kuambil handuk dan kukeringkan tubuh Laura, kutarik tangannyamenuju kamar, kurebahkan tubuhnya di kasur, kulemat lagi bibirnyayang renum, tanganku pun kembali bermain-main di memeknya,matanya kembali terpejam, menikmati permainan tanganku.“Yo, Laura istirahat dulu, tapi permintaan itu kutepis dengan hisapandan permainan lidah yang menawan dibibirnya, kurasakan Laura mulaiterangsang, memeknya mulai berlendir kembali.“Laura, siUcok jangan didiemin”, iapun meraih siUcok dan mulaimengocok-ngocakkannya, siUcok berdiri dengan sangat hebatnya,memek Laura semakin banjir dengan lendir akibat permainan tanganku.“Laura, siUcok dimasukin ya !!!”“Yo, Laura masih perawan, Laura takut hamil !!!!Enggak, “nanti kalau keluarnya enggak didalem ” katakumeyakinkannya.”Laura, boleh ya ? Yo masukin.. ” tanyaku lagiLaura diam sesaat, tidak segera menjawab tetapi kurasakan keduakakinya digeser membuka. Karena tidak ada jawaban, kulebarkan lagiselangkangannya sehingga memeknya nampak menyeruak lalukupegang batang siUcokku dan kuarahkan ke lobang memek Laurayang sudah basah serta pelan-pelan kutekankan kelobangnya.Kepala siUcok masuk, “Aduhhh, Yo sakit…” kucabut kembali siUcok? bibirku kembali melumat bibr Laura dengan rakusnya bersamaandengan itu kuusahakan siUcok Untuk menerobos memek Laura,ternyata siUcok susah untuk menemukan itu lobang, kurasakan siUcokdi pegang oleh Laura dan dituntunnya ke arah Lobang memeknya, danrupanya ia pun ingin merasakan nikmatnya siUcok yang bermain didalam memeknya.Walaupun memek Laura sudah penuh dengan cairannya, kurasakanmasuknya siUcok kedalam memek Laura susahnya bukan mainsehingga kuperhatikan wajah Laura seperti menahan rasa sakit danterpaksa tekanan siUcokku kutahan sebentar dan kutarik sedikit keataskutekan lagi sedikit.Melihat wajahnya sudah biasa dan kurasakan tangan Laura yang beradadipungungku menekan pelan-pelan, lalu kembali siUcokku kutekanlebih kedalam lagi pelan-pelan“Aduh Yo, masih sakit..” kutahan kembali gerakan siUcok, kulihatmimik mukanya mulai tenang kembali, kutekan kembali siUcok danmentok, Laura meringis menahan sakit sehingga akupun merasa iba.Kutarik siUcok pelan-pelan kutekan kembali, Laura pun masihmenahan sakit di memeknya, lama-lama mukanya mualai biasa dankesempatan itu kupergunakan, secepatnya siUcok kutekan kedalamCreeet aduh ,” Yo sakiiittttt..” sambil menahan pinggulku aku merasasiUcok telah merobek selaput daranya, kutekan terus sampai mentokdan kudiamkan tanpa gerakan, Kuraih tangan kiri dan kanannya keduatangan kami sudah bertautan dan kuarahkan keatas kepala kami,kucium bibirnya, kupingnya, hidunggnya, kutarik pelan siUcok dankubenamkan kembali, ia masih merasa sakit, kuulangi sampaikurasakan pinggulnya bergoyang, secara pelan-pelan, kuikuti denganmenari siUcok agak keluar, kutekan kembali dengan pelan” A…ahhhhhhh… ahhhhhhhh….emmmmmmm….Yo..T ekan lagi, Yo..”,akupun mengikuti irama gerakan pinggul dari Laura, gerakannyasemakin cepat, kudiamkan siUcok sesaat,“Yo,Tekannnnnnnn jangan didiamkan, please Yoooooo..” kusumpalMulutnya dengan bibirku..”Eemmmm.. ahhhhhhh… “Tiba-tiba Lauramenaikkan kakinya keatas pinggulku aku merasa siUcok seperti diurut-urut, aku yakin sebentar lagi ia pasti akan mencapai orgasm, gerakan pinggulnya semakin ganas “Aaaahhhhh… sshhhhhhh..aaaaahhhh..”Aku merasakan hentakan kakii Laura memintaku menekan lebih dalam,tiba-tiba cengkraman tangannya pada tanganku menguat dan kurasakanada sesatu yang mengalir dengan hangat di memeknya Laura, iaorgasem yang kedua kalinya, tubuhnya lemas.“Yo. stop dulu, istirahat dulu Yo..”Kutatap wajahnya yang manis, memancarkan keletihan dan kepuasan,kukecup sekali bibirnya, kulepaskan cengkraman tanganku padatangannya, kutarik siUcok perlahan-lahan keatas seolah-olah inginkucabut, ketika hanya tinggal kepalanya yang terbenam kutekankan lagisiUcok, tanganku meremas-remas kedua susunya, kutarik-tarik dankuputar-putar putting susunya.“Yo,Laura capekkkk, stop dulu ” Permohonan itu tidak kuhiraukan,“Yo??? Aahhhhhh… Aahhhhhhh… Please Yo, istirahat dulusebentarrrrr..”, kulihat kepalanya kekiri dan kekanan sementaramatanya terpejam-pejam, kupercepat kocokan keluar masuk siUcok dimemeknya dan akibat sangat terasanya gesekan gesekan di memeknyayang terasa sempit itu, membuatku nggak sadar berdesah..”Ssssssshhhhh ssssssshhhh. enaaaaak…aaaaasss.aaaaaacccrhhhhh..”, sedangkan Laura mulai terangsangmemeknya akibat keluar masuknya siUcok dan kadang-kadang sampaimentok di ujung memeknya, gerakan pinggulnya mulai terasa lagi,semakin-cepat dan nggak teratur serta kuku jari tangannyamencengkeram kuat di pinggangku sambil sering kudengar rintihan“Yoo… teruuuuus.. Yoooo…enaaaaak…Yoooo… aaaaahhhhh…Sssshhhhh.. enaaaak…ahhhhhhh…”Tidak terlalu lama kemudian gerakan pinggul Laura semakin menggiladan aku merasa siUcok seperti dipijit-pijit, pelukan dan cengkeramankukunya semakin sering dan nafasnya juga sudah semakin cepat dantiba-tiba Laura berteriak, “Yooooo?..AmmmmpppunnnAhhhhhhhhh??.Akuuuu???.. ggaaaak???.kuaaaat???.Ahhhhh.. ”Mendengar rintihannya aku semakin bernafsu makin kupercepatgerakan siUcok sampai terdengan suara cepret ceplok ceplokdimemeknya karena begitu banyak lendir yang ada.“Yooooo… Akuuuuuu…. sekaraaaaang.. aduuuh… keluaaaaaaaar….aaaaaacccrhhhhhh”“Sabarrrrr sedikkitttt?..lagiiiiii..Yoooo .. Jugaaaa keluaaarrrrrr..”Badannya seperti kejang kejang, dan kubantu orgasme Laura denganmemeluknya kuat-kuat serta kupercepat kocokan keluar masuk siUcok.”Adddduh, uuuuudah doonggg, lauuuraaa enggakkk kuatlaggggiiiii……” desis laura“Yo Jugggggga…. maauuuuu….ahhhhhhhhhhhh… “Kucabut cepat-cepat siUcok dari memeknya, akupun terkulai lemas, kuperhatikankearah memeknya kulihat di sprei ada bercak darah, Laura betul-betulmasih perawan dan malam ini aku sahabatnya telah merenggutnya.Laura, aku berbisik ditelinganya, “hemmmm..” ia bergumam, “Laura puas?” tanyaku sambil mencium pipinya, iapun hanya diam saja tapidari rona mukanya aku tahu ia sangat puas atas permainan kami malamini, kulihat ia menitikkan air matanya.“Laura,”aku memanggilnya.“Laura, menyesal ?” tanyaku“Yoo, Laura sayang sama kamu, Laura cinta sama kamu “, iapunmengecup pipiku dengan mesra dan kamipun tidur dengan bahagia. TAMAT Cerita dewasa – nakalnya anak smu. Namaku adalah Andi (bukannama yang sebenarnya), dan akukuliah di salah satu universitas swasta di Bandung. Aku berasal dari luar daerah dan aku tinggal di kost. Aku puntermasuk orang yang berada, serta sangat menjalankankeagamaan yang kuat. Apalagi untuk mencoba narkoba atausegala macam, tidak deh.Kejadian ini bermula pada waktu kira-kira 4 bulan yanglalu. Tepatnya hari itu hari Selasa kira-kira jam 14:12,aku sendiri bingung hari itu beda sekali, karena hari ituterlihat mendung tapi tidak hujan-hujan. Teman satukostan-ku mengatakan kepadaku bahwa nanti temanya anak SMUakan datang ke kost ini, kebetulan temanku itu anak sekolahan juga dan hanya dia yang anak SMU di kosttersebut. baca cerita dewasa selanjutnya hanya di 17tahun1.com.Setelah lama menunggu akhirnya orang yang ditunggu datang juga, kemudian temanku langsung mengajaknya ke tempatkamarku yang berada di lantai atas. Akhirnya aku dikenalisama perempuan tersebut, sebut saja namanya Ria. Lama-lamakami ngobrol akhirnya baru aku sadari bahwahari menjelangsore. Kami bertiga bersama dengan temanku nonton TV yangada di kamarku. Lama-lama kemudian temanku pamitan mau pergi ke tempat temannya, katanya sih ada tugas.Akhirnya singkat cerita kami berdua di tinggal berduadengan Ria. Aku memang tergolong cowok yang keren, Tinggi175 cm, dengan berat badan 62 kg, rambut gelombang tampangyang benar-benar cute, kata teman-teman sih. Ria hanyamenatapku tanpa berkedip, akhirnya dia memberanikan diriuntuk menggelitikku dan aku tidak tahu darimana diamengetahui kelemahanku yang sangatvital itu kontan sajaaku langsung kaget dan balik membalas serangan Ria yangterus menerus menggelitikiku. Lama kami bercanda-canda dansambil tertawa, dan kemudian diam sejenak seperti ada yanglewat kami saling berpandang, kemudian tanpa kusadari Riamencium bibirku dan aku hanya diam kaget bercampur bingung.Akhirnya dilepaskannya lagi ciumannya yang ada di bibirku,aku pun heran kenapa sih nih anak? pikirku dalam hati. Ria pun kembali tidur-tiduran di kasur dan sambil menatapkudengan mata yang uih… entah aku tidak tahu mata ituseolah-olah ingin menerkamku. Akhirnya dia melumat kembali bibirku dan kali ini kubalas lumatan bibirnya denganhisapan-hisapan kecil di bibir bawah dan atasnya. Lamakami berciuman dan terus tanpa kusadari pintu kamar belumtertutup, Ria pun memintaku agar menutup pintu kamarku,entah angin apa aku hanya nurut saja tanpa banyak protesuntuk membantah kata-katanya.Setelah aku menutup pintu kamar kost-ku Ria langsungmemelukku dari belakang dan mencumbuku habis-habisan.Kemudian kurebahkan Ria di kasur dan kami saling berciumanmesra, aku memberanikan diri untuk menyentuh buah dadanyaRia yang kira-kira berukuran berapa ya…? 34 kali, akutidak tahu jelas tapi sepertinya begitu deh, karena barukali ini aku menuruni BH cewek. Dia mengenakan tengtop danmemakai sweater kecil berwarna hitam. Aku menurunkantengtop-nya tanpa membuka kutangnya. Kulihat buah dadatersebut… uih sepertinya empuk benar, biasanya aku paling-paling lihat di BF dan sekarang itu benar-benar terjadi di depan mataku saat ini.Tanpa pikir panjang, kusedot saja buah dada Ria yang kanandan yang kirinya aku pelintir-pelintir seperti mencarigelombang radio. Ria hanya mendesah, “Aaahhh… aaahhh…uuhhh…”Aku tidak menghiraukan gelagat Ria yangsepertinya benar-benar sedang bernafsu tinggi. Kemudianaku pun kepingin membuka tali BH tengtop-nya. Kusuruh Riauntuk jongkok dan kemudian baru aku melihat ke belakangRia, untuk mencari resliting kutangnya. Akhirnya ketemu juga dan gundukan payudara tersebut lebih mencuat lagikarena Ria yang baru duduk di bangku SMU kelas 2 dengan paras yang aduhai sehingga pergumulan ini bisa terjadi.Dengan rakusnya kembali kulumat dada Ria yang tampak kembali mengeras, perlahan-lahan ciumanku pun turun ke bawah ke perut Ria dan aku melihat celana hitam Ria yang belum terbuka dan dia hanya telanjang dada.Aku memberanikan diri untuk menurunkan celana panjang Ria,dan Ria pun membantu dengan mengangkat kedua pinggulnya.Ria pun tertawa dan berkata, “Hayo tidak bisa dibuka,soalnya Ria mempunyai celana pendek yang berwarna hitamsatu lagi…” ejek Ria sambil tersenyum girang.Aku pundengan cueknya menurunkanya kembali celana tersebut, dankali ini barulah kelihatan celana dalam yang berwarnacream dan dipinggir-pinggirnya seperti ada motif bunga-bunga, aku pun menurunkanya kembali celana dalammilik Ria dan tampaklah kali ini Ria dalam keadaanbugiltanpa mengenakan apapun. Barulah aku melihat pemandanganyang benar-benar terjadi karena selama ini aku hanya berani berilusi dan nonton tidak pernah berbuat yangsebenarnya.Aku pandangi dengan seksama kemaluan Ria dengan seksamayang sudah ditumbuhi bebuluan yang kira-kira panjangnyahanya 2 cm tapi sedikit, ingin rasanya mencium danmengetahui aroma kemaluan Ria. Aku pun mencoba mencium perut Ria dan pusarnya perlahan tapi pasti, ketika hampir mengenai sasaran kemaluannya Ria pun menghindari danmengatakan, “Jangan dicium memeknya akh.. geliii…” Riamengatakan sambil menutup rapat kedua selangkangannya. Yah, mau bagaimana lagi, langsung saja kutindih Ria,kucium-cium sambil tangan kiriku memegang kemaluan Ria dan berusaha memasukkanya ke dalam selangkangan Ria. Eh, Ria berontak iiihhh… ge.. li..” ujar Ria. Tahu-tahu Riamendorong badanku dan terbaliklah keadaan sekarang, akuyang tadinya berada di atas kini berubah dan berganti akuyang berada di bawah, kuat sekali dorongan perempuan yang berbobot kira-kira 45 kg dengan tinggi 160 cm ini, pikirkudalam hati. “Eh… buka dong bajunya! masak sih Ria doangyang bugil Andinya tidak…?” ujar Ria sambilmencopotkanbaju kaos yang kukenakan dan aku lagi-lagihanya diam dan menuruti apa yang Ria inginkan.Setelah membuka baju kaosku, tangan kanan Ria masuk kedalam celana pendekku dan bibirnya sambil melumat bibirku.Gila pikirku dalam hati, nih cewek kayaknya sdah berpengalaman dan dia lebih berpengalaman dariku.Perlahan-lahan Ria mulai menurunkan celana pendekku danmuncullah kemaluanku yang besarnya minta ampun (kira-kira22 cm). Dan Ria berdecak kagum dengan kejantananku, tanpa basa-basi Ria memegangnya dan membimbingnya untuk masuk kedalam liang senggama miliknya Ria, langsung saja kutepisdan tidak jadi barang tersebut masuk ke lubang kemaluanRia. “Eh, jangan dong kalau buat yang satu ini, soalnyague belum pernah ngelakuinnya…” ujarku polos. “Ngapainkita udah bugil gini kalau kita tidak ngapa-ngapain,mendingan tadi kita tidak usah buka pakaian segala,” ujar Ria dengan nada tinggi.Akhirnya aku diam dan aku hanya menempelkan kemaluanku di permukaan kemaluan Ria tanpa memasukkanya. “Begini ajaya…?” ujarku dengan nada polos. Ria hanya mengangguk dan begitu terasanya kemaluanku bergesek di bibir kemaluan Riatanpa dimasukkan ke dalam lubang vaginanya milik Ria, akuhanya memegang kedua buah pantat Ria yang montok dansecara sembunyi-sembunyiaku menyentuh bibir kemaluan Ria,lama kami hanya bergesekan dan tanpa kusadari akhirnyakemaluanku masuk di dalam kemaluan Ria dan Riaterus-terusan menggoyang pantatnya naik-turun.Aku kagetdan bercampur dengan ketakutan yang luar bisa, karenakeperawanan dalam hal ML yang aku jaga selama ini akhirnyahilang gara-gara anak SMU. Padahal sebelum-sebelumnyasudah ada yang mau menawari juga dan dia masih perawanlebih cantik lagi aku tolak dan sekarang hanya dengan anak SMU perjakaku hilang.Lama aku berpikir dan sedangkan Ria hanya naik-turunmenggoyangkan pentatnya semenjak aku melamun tadi, mungkindia tersenyum puas melihat apa yang baru dia lakukanterhadapku. Yach, kepalang tanggung sudah masuk, lagi nasisudah jadi bubur akhirnya kugenjot juga pantatkunaik-turun secara berlawanan dengan yang dilakukan Ria,dan bunyilah suara yang memecahkan keheningan, “Cplok..cplok… cplok…” Ria mendesah kenikmatan karenakocokanku yang kuat dilubang vaginanya. Lama kami beradadi posisi tersebut, yaitu aku di bawah dan dia diatas.akhirnya aku mencoba mendesak Ria agar dia maumengganti posisi, tapi dorongan tangannya yang kuatmembatalkan niatku, tapi masa sih aku kalah sama cewek, pikirku. Kudorong ia dengan sekuat tenagaku dan akhirnyakami berada di posisi duduk dan kemaluanku tetap berdirikokoh tanpa dilepas. Ria tanpa diperintah menggerakkansendiri pantatnya, dan memang enak yah gituan, pikirkudalam hati. Tapi sayang tidak perawan.Akhirnya kudorong lagi Ria agar dia tiduran telentang danaku ingin sekali melihat kemaluanku yang besar membelahselangkangan kemaluan Ria, makanya aku sambil memegang batang kemaluanku menempelkannya di lubang kemaluan Riadan “Bless…” amblaslah semuanya. Kutekan dengan semangat“45″ tentunya karena nasi sudah hancur. Kepalang tanggung biarlah kuterima dosa ini, pikirku. Dengan ganasnya dancepat kuhentakkan kemaluanku keras-keras di lubangkemaluan Ria dan kembali bunyi itu menerawang di ruangantersebut karena ternyata lubang kemaluan Ria telah banjir dengan air pelumasnya disana, aku tidak tahu pasti apakahitu spermanya Ria, apakah hanya pelumasnya saja? dan Ria berkata,“Loe.. udah keluar ya…?” ujarnya.“Sembarangan gue belom keluar dari tadi..?” ujarku dengannada ketus.Karena kupikir dia mengejekku karena mentang-mentang aku baru pertama kali beginian seenaknya saja dia menyangkaaku keluar duluan. Akhirnya lama aku mencumbui Ria dan akuingin segera mencapai puncaknya.Dengan cepat kukeluarkan kemaluanku dari lubangkemaluannya dan kukeluarkan spermaku yang ada diperutnyaRia, karena aku takut kalau aku keluarkan di dalamvaginanya aku pikir dia akan hamil,kan berabe. Aku barusekali gituan sama orang yang yang tidak perawan malahdisuruh tanggung jawab lagi. Gimana kuliahku! Riatersenyum dengan puas atas kemenangannya menggodaku untuk berbuat tidak senonoh terhadapnya. Huu, dasar nasib, dansemenjak saat itu aku sudah mulai menghilangkan kebiasaaan burukku yaitu onani, dan aku tidak mau lagi mengulang perbuatan tersebut karena sebenarnya aku hanya maumenyerahkannya untuk istriku seorang. Aku baru berusia 21tahun saat ini. Aku nantikan keritik dan saran dengan apayang terjadi denganku saat inidan itu membuatku shockcerita 17tahun daun muda – indahnya dengan kekasih baruku, Padatahun 1994 aku tercatat sebagai siswa baru pada SMUN ** (edited), pada waktu itu sebagai siswa baru. Yah, acara sekolahan biasa saja,masuk pagi pulang sekitar jam 14:00, sampai pada akhirnya akudikenalkan oleh teman seorang gadis yang ternyata gadis itu sekolah juga di dekat sekolahku yaitu di SMPN ** (edited). Ketika kami salingmenjabat tangan, gadis itu masih agak malu-malu, kulihat juga gadis itutingginya hanya sekitar 158 cm dan mempunyai dada yang memangkelihatan lebih besar dari anak seumurnya, sekitar 34B (kalau tidaksalah umurnya 14 tahun), mempunyai wajah yang manis sekali dankulitnya walaupun tidak terlalu putih tapi sangat mulus, (sekedar info,tinggiku 165 cm dan umurku waktu itu 16 tahun). cerita 17tahun daunmuda terbaru, simak cerita dewasa daun muda selengkapnya hanya di17tahun1.com.Aku berkata, “Siapa nama kamu?” dia jawab L**** (edited).Setelah berkenalan akhirnya kami saling memberikan nomor teleponmasing-masing. Besoknya setelah saling telepon dan berkenalanakhirnya kami berdua janjian keluar besok harinya sebagai jalan pertama, sekaligus cinta pertamaku membuatku deg-degan, tetapinamanya lelaki yah… jalan terus dong.Akhirnya malam harinya sekitar jam 19:00, aku telah berdiri di depanrumahnya sambil mengetuk pagarnya, tidak lama setelah itu L****muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali, diamengenakan kaos ketat dan rok yang kira-kira panjangnya hampirmencapai lutut berwarna hitam.Aku tanya, “Mana ortu kamu…?” dia bilang kalau di rumah itu diacuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalaukakaknya dan mamanya di kota lain.“Oohh…” jawabku. Aku tanya lagi, “Terus Papa kamu mana?” dia jawab kalau Papa lagi keluar ada rapat lain di hotel (Papanya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan Wagub) jadi saat itu juga kamilangsung jalan naik motorku, dan tanpa disuruh pun dia langsungmemeluk dari belakang.Penisku selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitukenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku(motorku waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR).Setelah keliling kota dan singgah makan di tempat makan, kamilangsung pulang ke rumahnya. Setelah tiba kulihat rumahnya masihsepi, mobil papanya belum datang.Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk! Papaku kayaknya belum datang.”Akhirnya setelah menaruh motor, aku langsung mengikutinya dari belakang, aku langsung melihat pantatnya yang lenggak-lenggok berjalan di depanku. Kulihat jam ternyata sudah pukul 21:30, setiba didalam rumahnya kulihat tidak ada orang.Kubilang, “Pembantu kamu mana?” dia bilang kalau kamar pembantuitu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.“Oohh…” jawabku.Aku tanya lagi, “Jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamulangsung pergi ke belakang?” dia jawab iya.“Terus Papa kamu yang bukain siapa…”“Aku…” jawabnya.“Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…” tanyaku.Dia bilang paling cepat juga jam 24:00.Langsung saja pikiranku ngeres sekali.Kutanya lagi, “Kamu memang mau jadi pacarku..?”Dia bilang, “Iya…”Lalu aku bilang, “Kalau gitu sini dong dekat-dekat aku..!”Belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung kutarik kedalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali, tapi belumsampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang payudaranyayang benar-benar besar itu sambil kuremas-remas dengan kuat sekali(habis sudah kebelet) dia pun mengeluh, “Ohh.. oohh sakit,” katanya.Aku langsung mengulum telinganya sambil berbisik, “Tahan sedikityah…” dia cuma mengangguk.Payudaranya kuremas dengan kedua tanganku sambil bibirku menjilatilehernya, kemudian pindah ke bibirnya langsung kulumat-lumat bibirnya yang agak seksi itu, kami pun berpagutan salingmembenamkan lidah kami masing-masing. Penisku langsungkurasakan menegang dengan kerasnya. Aku mengambil tangan kirinyadan menuntun memegang penisku di balik celanaku, dia cuma menurutsaja, lalu kusuruh untuk meremasnya. Begitu dia remas, aku langsung mengeluh panjang, “Uuhh… nikmatsayang,” kataku.“Teruss…” dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkatkaos yang dia kenakan dan membenamkan wajahku di antara payudaranya, tapi masih terhalang BH-nya, aku jilati payudaranyasambil kugigit-gigit kecil di sekitar payudaranya, “Aahh… aahh…”Dia pun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya, aku langsungmengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas payudaranya,sungguh pemandangan yang amat menakjubkan, dia mempunyai payudara yang besar dan puting yang berwarna kemerahan danmenjulang keluar kira-kira 1/2 cm dan keras, (selama aku main cewek, baru aku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya). Kujilat kedua payudaranya sambil kugigitdengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah.“Aahh… sakkiitt…” tapi aku tidak ambil pusing, tetap kugigit dengankeras.Akhirnya dia pun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadaku.Sekarang payudara dia berada tepat di depan wajahku. Sambil akumemandangi wajahnya yang sedikit marah, kedua tanganku langsungmeremas kedua payudaranya dengan lembut.Dia pun kembali mendesis, “Ahh… aahh…” kemudian kutarik payudaranya dekat ke wajahku sambil kugigit pelan-pelan.Dia pun memeluk kepalaku tapi tangannya kutepiskan. Sekelebat mata,aku menangkap bahwa pintu ruang tamunya belum tertutup, aku punmenyuruh dia untuk penutup pintunya, dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup pintu dengan mengendap-endap,karena bajunya tetap terangkat sambil memperlihatkan kedua bukitkembarnya yang membuat hati siapa saja akan lemas melihat payudarayang seperti itu.Setelah mengunci pintu dia pun kembali berjalan menuju aku. Aku punlangsung menyambutnya dengan memegang kembali kedua payudaranya dengan kedua tanganku tapi tetap dalam keadaan berdirikujilati kembali payudaranya. Setelah puas mulutku pun turun ke perutnya dan tanganku pelan-pelan kuturunkan menuju liangsenggamanya sambil terus menjilati perutnya sesekali menghisap puting payudaranya. Tanganku pun menggosok-gosokselangkangannya, langsung kuangkat pelan-pelan rok yang diakenakan, terlihatlah pahanya yang mulus sekali dan CD-nya yang berwarna putih.Kuremas-remas liang kewanitaannya dengan terburu-buru, dia punmakin keras mendesis, “Aahh… aakkhh… ohh… nikmat sekali…”Dengan pelan-pelan kuturunkan CD-nya sambil kutunggu reaksinya,tetapi ternyata dia cuma diam saja, (tiba-tiba di kepala muncul tandasetan). Terlihatnya liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu tapisangat sedikit. Aku pun menjilatinya dengan penuh nafsu, dia punmakin berteriak, “Aakkhh… akkhh… lagi… lagii…”Setelah puas aku pun menyuruhnya duduk di lantai sambil akumembuka kancing celanaku dan kuturunkan sampai lutut, terlihatlahCD-ku. Kutuntun tangannya untuk mengelus penisku yang sudahsangat tegang sehingga sepertinya mau loncat dari CD-ku. Dia punmengelusnya lalu mulai memegang penisku. Kuturunkan CD-ku, maka penisku langsung berkelebat keluar hampir mengenai wajahnya. Dia pun kaget sambil melotot melihat penisku yang mempunyai ukuranlumayan besar (diameter 3 cm dan panjang kira-kira 15 cm), akumenyuruhnya untuk melepas kaos yang dia kenakan dan roknya juga,seperti dipangut dia menurut saja apa yang kusuruh lakukan. Denganterburu-buru aku pun melepas semua bajuku dan celanaku, kemudiankarena dia duduk di lantai sedangkan aku di kursi, kutuntun penisku kewajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Kusuruh untuk membukamulutnya tapi sepertinya dia ragu-ragu.Setengah memaksa kutarik kepalanya, akhirnya penisku masuk juga kedalam mulutnya.Dengan perlahan dia mulai menjilati penisku, langsung aku teriak pelan, “Aakkhh… aakkhh…” sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan penisku di dalam mulutnya.“Aakk… akk… nikmat sayyaangg…”Setelah agak lama akhirnya aku suruh berdiri dan melepaskan CD-nya,tapi muncul keraguan di wajahnya, akhirnya CD dan BH-nya dialepaskan juga, maka telanjang bulatlah dia di depanku sambil berdiri.Aku pun tak mau ketinggalan, aku langsung berdiri dan langsungmelepas CD-nya. Aku langsung menubruknya sambil menjilatiwajahnya dan tanganku meremas-remas kedua payudaranya yang putingnya sudah semakin tegang, dia pun mendesis, “Aahh… aahh…aahh… aahh…” sewaktu tangan kananku aku turunkan ke liangkemaluannya dan memainkan jari-jariku di sana.Setelah agak lama baru aku sadar bahwa jariku telah basah. Aku punmenyuruhnya untuk membelakangiku dan kusiapkan penisku.Kugenggam penisku menuju liang senggamanya dari belakang.Kusodok pelan-pelan tapi tidak mau masuk-masuk, kusodok lagi terushingga dia pun terdorong ke tembok, tangannya pun berpangku padatembok sambil mendengar dia mendesis, “Aahh… ssaayaa…ssaayaangg… kaammuu…” aku pun terus menyodok dari belakang.Mungkin karena kering, penisku nggak mau masuk-masuk juga.Kuangkat penisku lalu kuludahi tanganku banyak-banyak dankuoleskan pada kepala penisku dan batangnya, dia cumamemperhatikan dengan mata sayu setelah itu. Kugenggam peniskumenuju liang senggamanya kembali.Pelan-pelan kucari dulu lubangnya, begitu kusentuh lubangkemaluannya dia pun langsung mendesis kembali, “Ahh… aahh…”kutuntun penisku menuju lubang senggamanya itu tapi aku rasakan baru masuk kepalanya saja, dia pun langsung menegang tapi aku sudahtidak peduli lagi. Dengan satu hentakan yang keras kusodok kuat-kuatlalu aku rasa penisku seperti menyobek sesuatu, maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah menangis, “Ssaakkiitt…” akurasakan penisku sepertinya dijepit oleh dia keras sekali sehinggakejantananku terasa seperti lecet di dalam kewanitaannya.Aku lalu bertahan dalam posisiku dan mulai kembali menyiuminyasambil berkata, “Tahann.. sayang… cuman sebentar kok…”Aku memegang kembali payudaranya dari belakang sambil kuremas-remas secara perlahan dan mulutku menjilati belakangnya, lalulehernya, telinganya dan semua yang bisa dijangkau oleh mulutku agaklama.Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati ciumanku di badandan remasan tanganku di payudaranya, “Ahh… aahh… ahh… kamusayang sama aku kan?” dia berkata sambil melihat kepadaku denganwajah yang penuh pengharapan.Aku cuma menganggukkan kepala, padahal aku sedang menikmati penisku di dalam liang kewanitaannya yang sangat nikmat sekaliseakan-akan aku sedang berada di suatu tempat yang dinamakan surga.“Enak sayang?” tanyaku.Dia cuma mengangguk pelan sambil tetap mengeluarkan suara-suarakenikmatan, “Aahh… aahh…” lalu aku mulai bekerja, aku tarik pelan- pelan penisku lalu aku majukan lagi, tarik lagi, majukan lagi, dia punmakin keras mendesis, “Aahh… ahh… ahhkkhh…”Akhirnya ketika kurasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi, aku pun mengeluar-masukkan penisku dengan cepat, dia pun semakinmelenguh menikmati semua yang aku perbuat pada dirinya sambil terusmeremas payudaranya yang besar itu.Dia teriak, “Akuu mauu keeluuarr…”Aku pun berkata, “Aahhkk saayanggkkuu…”Aku langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai akurasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya, tapi aku benar-benarkesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara, “Ahh… aahh… ahh…akkhh… akkhh… truss…” langsung dia bilang, “Sayyaa keelluuaarr…akkhh… akhh…” tiba-tiba dia mau jatuh, tapi aku tahan dengantanganku.Kupegangi pinggulnya dengan kedua tanganku sambil kukocok penisku lebih cepat lagi, “Akkhh… akkhh… ssaayyaa mauu…keelluuaarr… akkhh…” peganganku di pinggulnya kulepaskan danlangsung saja dia terjatuh terkulai lemas.Dari penisku menyemprotlah air mani sebanyak-banyaknya,“Ccroott… croott… ccrroott…” Aku melihat air maniku membasahisebagian tubuhnya dan rambutnya, “Akhh…, thanks sayangkuu…”sambil berjongkok kucium pipinya sambil kusuruh jilat lagi penisku.Dia pun menjilatinya sampai bersih. Setelah itu aku bilang untukmemakai pakaiannya, dengan malas dia berdiri mengambil bajunya danmemakainya kembali.Setelah kami berdua selesai aku mengecup bibirnya sambil berkata,“Aku pulang dulu yah sampai besok sayang…!” Dia cumamengangguk tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkinmenyesal, tidak tahu ahh. Kulihat jamku sudah menunjukkan jam23:35, aku pulang dengan sejuta kenikmatan.Cerita Dewasa – Perawanku Hilang Dalam 2 Hari. Perkenalkan nama panggilanku Maya. Aku baru berusia 18 tahun (SMA kelas III).Tinggiku lumayan sekitar 168 cm dan warna kulitku kuning bersih.Rambutku pendek sebahu, dan dadaku tidak terlalu besar dan tidakterlalu kecil juga. Sangat proporsional antara tinggi dan berat badanku.Kata orang-orang aku sangat cocok untuk seorang model. Dan aku belum mempunyai pacar. Aku anak ke 3 dari 4 bersaudara dan semua perempuan. Kakak-kakakku semua sudah mempunyai pacar, kecualiadikku yang paling kecil kelas dua SMP.Pengalaman ini terjadi sekitar awal bulan Februari tahun 2001.Pengalaman ini tidak kukarang sendiri tapi berdasarkan cerita asli yangkualami di tahun 2001 ini. Ceritanya begini. Bermula saat aku berkenalan dengan seorang cowok, sebut saja namanya Muki.Orangnya tampan, tinggi sekitar 170 cm, dan tubuhnya atletis.Pokoknya sesuai dengan pria idamanku. Perbedaan umur kami sekitar8 tahun, dan dia baru saja lulus dari universitas swasta terkenal diJakarta. Kami kenalan pada saat aku sedang mempersiapkan acarauntuk perpisahan kelas III di SMA-ku. SMAku di kawasan JakartaBarat. Dan pada saat itu Muki sedang menemani adiknya yangkebetulan panitia perpisahan SMA kami. Pada saat itu Muki hanyamelihat-lihat persiapan kami dan duduk di ruangan sebelah. Akhirnya pada saat istirahat siang, inilah pertama kalinya kamingobrol-ngobrol. Dan pada saat kenalan tersebut kami sempat menukarnomor telepon rumah. Kira -kira tiga hari kemudian, Muki meneleponke rumahku.“Hallo selamat sore, bisa bicara dengan Maya, ini dari Muki.”“Ada apa, kok tumben mau nelepon ke sini, aku kira sudah lupa.”“Gimana kabar kamu, mana mungkin aku lupa. Hmm, May ada acaranggak malam minggu ini.”Aku sempat kaget Muki mengajakku keluar malam minggu ini. Padahal baru beberapa hari ini kenalan tapi dia sudah berani mengajakkukeluar. Ah, biarlah, cowok ini memang idamanku kok.“Hmmm… belum tau, mungkin nggak ada, dan mungkin juga ada,” jawabku.“Kenapa bisa begitu,” balas Muki.“Ya, kalaupun ada bisa dibatalin seandainya kamu ngajak keluar, dankalo batal acaranya aku bakalan akan nggak terima telpon kamu lagi,” balasku lagi.“Ooo begitu, kalau gitu aku jemputnya ke rumahmu, sabtu sore, kita jalan-jalan aja. Di mana alamat rumahmu.”Kemudian aku memberikan alamat rumahku di kawasan Maruya. Danternyata rumah Muki tidak begitu jauh dari rumahku. Ya, untukseukuran Jakarta, segala sesuatunya dihitung dengan waktu bukan jarak.Tepat hari sabtu sore, Muki datang dengan kendaraan dan parkir tepatdi depan rumahku. Setelah tiga puluh menit di rumah, ngobrol -ngobroldan pamitan dengan orang rumah, akhirnya kami meninggalkan rumahdan belum tahu mau menuju ke mana. Di dalam mobil kami berdua,ngobrol sambil ketawa-ketawa dan tiba-tiba Muki menghentikanmobilnya tepat di lapangan tenis yang ada di kawasan Jakarta Barat.“May, kamu cantik sekali hari ini, boleh aku mencium kamu,” bisikMuki mesra.“Muk, apa kita baru aja kenalan, dan kamu belum tau siapa aku danaku belum tau siapa kamu sebenarnya, jangan-jangan kamu sudah punya pacar.”“Kalo aku sudah punya pacar, sudah pasti malam minggu ini aku ketempat pacarku.”“Muk, terus terang semenjak pertama kali melihat kamu aku langsungtertarik.”Tiba-tiba tangan Muki memegang tanganku dan meremasnya kuat-kuat.”Aku juga May, begitu melihat kamu langsung tertarik.”Dan Muki menarik tanganku hingga badanku ikut tertarik, lalu Mukimemelukku erat-erat dan mencium rambutku hingga telingaku. Akumerinding dan tiba-tiba tanpa kusadari bibir Muki sudah ada di depanmataku. Dan pelan-pelan Muki mencium bibirku. Pertama-tama,sempat kulepaskan. Karena inilah pertama kali aku dicium seoranglaki-laki. Dan tanpa pikir panjang lagi, aku yang langsung menarik badan Muki dan mencium bibirnya. Ciuman Muki sepertinya sudahahli sekali dan membuatku begitu bernafsu untuk menarik lidahnya.Oh.. betapa nikmatnya malam ini. Dan, lama-kelamaan tangan Mukimulai meraba sekitar dadaku.“Jangan Muk, aku tidak mau secepat ini, lagi pula kita melakukannyadi depan jalan, aku malu Muk,” jawabku.Sebenarnya aku ingin dadaku diremas oleh Muki karena aku sudahmengidam-idamkan dan sudah membayangkan apa yang akan terjadi berikutnya.“May, bagaimana kalau kita nonton aja. Sekarang masih jam setengahdelapan dan film masih ada kok.”Akhirnya aku setuju. Di dalam bioskop kami mencari tempat posisiyang paling bawah. Muki sepertinya sudah sangat pengalaman dalammemilih tempat duduk. Dan begitu film diputar, Muki langsungmelumat bibirku yang tipis. Lidah kami saling beradu dan akumembiarkan tangan Muki meraba di sekitar dadaku. Walaupun masihditutupi dengan baju.Tiba-tiba Muki membisikkan sesuatu di telingaku, “May, kamumembuat nafsuku naik.”“Aku juga Muk,” balasku manja.Dan Muki menarik tanganku dan mengarahkan tanganku ke arah penisnya. “Astaga,” pikirku. Ternyata diluar dugaanku, penis Mukisudah sangat tegang sekali. Dan aku tidak menyia-nyiakan kesempatanyang pertama kali ini. “Teruskan may, remas yang kuat dan lebih kuatlagi.” Tak lama kemudian, tangan Muki sudah berhasil membuka bajuku. Kebetulan saat itu aku memakai kemeja kancing depan.Sehingga tidak terlalu susah untuk membukanya. Kebetulan akumemakai BH yang dibuka dari depan.Akhirnya tangan Muki berhasil meremas susuku yang baru pertamakali ini dipegang oleh seseorang yang baru kukenal. Muki meremasnyadengan lembut sekali dan sekali-kali Muki memegang puting susukuyang sudah keras. “Teruskan Muk, aku enak sekali..” Dan tanpasengaja aku pun sudah membuka reitsleting celananya, yang pada saatitu memakai celana kain. “Astaga,” pikirku sekali lagi, tangankudibimbing Muki untuk memasuki celana dalam yang dipakainya. Dansesaat kemudian aku sudah meremas-remas penis Muki yang sangat besar. Kami saling menikmati keadaan di bioskop waktu itu. “TeruskanMuk, aku enak sekali..” Tidak terasa film yang kami tonton berlaludengan cepat. Dan akhirnya kami keluar dengan perasaan kecewa.“Kita langsung pulang ya May sudah malam,” pinta Muki.“Muk, sebenarnya aku belum mau pulang, lagian biasanya kakak-kakakku kalau malam mingguan pulangnya jam 11:30 malam, sekarangmasih jam 10:15, kita keliling-keliling dulu ya.” bisikku mesra.Sebenarnya dalam hatiku ingin sekali mengulang apa yang sudah kamilakukan tadi di dalam bioskop. Namun rasanya tidak enak bilakukatakan pada Muki. Mudah-mudahan Muki mengerti apa yangkuinginkan.“Ya, sudah kita jalan-jalan ke senayan aja, sambil ngeliat orang-orangyang lagi bingung juga,” balas Muki dengan nada gembira.Sampai di senayan, Muki memarkirkan mobilnya tepat di bawah pohonyang jauh dari mobil lainnya. Dan setelah Muki menghentikanmobilnya, tiba-tiba Muki langsung menarik wajahku dan mencium bibirku. Kelihatannya Muki begitu bernafsu melihat bibirku.Sebenarnya inilah waktu yang kutunggu-tunggu. Kami saling melumat bibir dan permainan lidah yang kami lakukan membuat gairah kamitidak terbendung lagi.Tiba-tiba Muki melepaskan ciumannya. “May, aku ingin menciumsusumu, bolehkan..” Tanpa berkata sedikit pun aku membuka kancingkemejaku dan membuka kaitan BH yang kupakai. Terlihat duagundukan yang sedang mekar -mekarnya dan aku membiarkannyaterpandang sangat luas di depan mata Muki. Dan kulihat Muki begitumemperhatikan bentuk bulatan yang ada di depan matanya. Memangsusuku belum begitu tumbuh secara keseluruhan, tapi aku sudah tidaksabar lagi untuk dicium oleh seorang lelaki.“May, apa ini baru pertama kali ada yang memegang yang menciumisusumu,” bisik Muki.“Iya, Muk, baru kamu yang pertama kali, aku memberikan ke orangyang benar -benar aku inginkan,” balasku manja.Tak lama kemudian, Muki dengan lembutnya menciumi susuku danmemainkan lidahnya di seputar puting susuku yang sedang keras. Aduhenak sekali rasanya. Inilah waktu yang tunggutunggu sejak lama. Nafsuku langsung naik pada saat itu.“Jangan berhenti Muk, teruskan ya… aku enak sekali..” Dan tanganku pun dibimbing Muki untuk membuka reitsleting celananya. Dan akumembukanya. Kemudian Muki mengajak pindah tempat duduk dankami pun pindah di tempat duduk belakang. Sepertinya di belakangkami bisa dengan leluasa saling berpelukan. Baju kemejaku sudahdilepas oleh Muki dan yang tertinggal hanya BH yang masihmenggantung di lenganku. Reitsleting celana Muki sudah terbuka dantiba-tiba Muki menurunkan celananya dan terlihat jelas ada tonjolan didalam celana dalam Muki. Dan Muki menurunkan celana dalamnya.Terlihat jelas sekali penis Muki yang besar dan berwarna kecoklatan.Ditariknya tanganku untuk memegang penisnya. Dan aku tidakmelepaskan kesempatan tersebut. Muki masih terus menjilati susukudan sekali-kali Muki menggigit puting susuku.“Muk, teruskan ya… jilat aja Muk, sesukamu..” desahku tak karuan.Sementara aku masih terus memegang penis Muki. Dan sepertinyaMuki makin bernafsu dengan permainan seksnya. Akhirnya Mukisudah tidak tahan lagi.“May, kamu isap punyaku ya… mau nggak?”“Isap bagaimana..”“Tolong keluarin punyaku di mulutmu.”Sebenarnya aku masih bingung, tapi karena penasaran apa yang dimauiMuki, maka aku menurut saja apa permintaannya. Dan Muki merubah posisi duduknya, Muki menurunkan kepalaku hingga aku berhadapanlangsung dengan kepunyaan Muki.“Muk, besar sekali punyamu.”“Langsung aja may, aku sudah tidak tahan..”Aku langsung mengulum pelan-pelan kepunyaan Muki. Inilah pertamakali aku melihat, memegang dan mengisap dalam satu waktu. Akumenjilati dan kadang kutarik dalam mulutku kepunyaan Muki. Sekali-kali kujilati dengan lidahku. Dan sekali-kali juga kujilati dan kuisap buah kepunyaan Muki. Aku memang menikmati yang namanya penis.Mulai dari atas turun ke bawah. Dan kuulangi lagi seperti itu. Dankepala penis kepunyaan Muki aku jilatin terus. Ah… benar-benarnikmat.Sekitar lima menit aku menikmati permainan punya Muki, tiba-tiba,Muki menahan kepalaku dan menyuruhku mengisap lebih kuat. “TerusMay, jangan berhenti, terus isap yang kuat, aku sudah tidak tahanlagi..” Dan tidak lama setelah itu, Muki mengerang keenakan dan tanpasadar, keluar cairan berwarna putih dari penis Muki. Apakah ini yangnamanya sperma, pikirku. Dalam keadaan masih keluar, aku tidak bisamelepaskan penis Muki dari mulutku, aku terus mengisap danmenyedot sperma yang keluar dari penis Muki. Ah… rasa danaromanya membuatku ingin terus menikmati yang namanya sperma.Aku pun tidak bisa melepaskan kepalaku karena ditahan oleh Muki. Aku terus melanjutkan isapanku dan aku hanya bisa melebarkanmulutmu dan sebagian cairan yang keluar tertelan di mulutku. DanMuki kelihatan sudah enak sekali dan melepaskan tangannya darikepalaku.“May, aku sudah keluar, banyak ya..”“Banyak sekali Muk, aku tidak sanggup untuk menelan semuanya,karena aku belum biasa.”“Tidak apa-apa May..”Kemudian Muki mengambil cairan yang terbuang di sekitar penisnyadan menaruh ke susuku. Aku pun memperhatikan kelakuan Muki. DanMuki mengelus-elus susuku. Akhirnya jam sudah tepat jam 11 malam.Dan aku diantar oleh Muki tepat jam 11 lewat 35 menit. Karena besoknya kami berjanji akan ketemu lagi. Malamnya entah mengapaaku sangat sulit sekali tidur. Karena pengalamanku yang pertamamembuatku penasaran, entah apa yang akan kulakukan lagi bersamaMuki esoknya.Dan, malam itu aku masih teringat akan penis Mukiyang besar dan aroma sperma serta ingin rasanya aku menelan sekalilagi. Ingin cepat-cepat kuulangi lagi peristiwa malam itu.Besoknya dengan alasan ada pertemuan panitia perpisahan, akuakhirnya bisa keluar rumah.Akhirnya sesuai jam yang sudahditentukan, Muki menjemputku dan Muki membawaku ke suatu tempatyang masih teramat asing buatku.“Tempat apa ini Muk,” tanyaku.“May, ini tempat kencan, daripada kita kencan di mobil lebih baguskita ke sini aja, dan lebihaman dan tentunya lebih leluasa. Kamu mau.”“Entahlah Muk, aku masih takut tempat seperti ini.”“Kamu jangan takut, kita tidak keluar dari mobil. Kita langsungmenuju kamar yang kita pesan.”Dan sampai di garasi mobil, kami keluar, dan di garasi itu hanya adasatu pintu. Sepertinya pintu itu menuju ke kamar. Benar dugaanku.Pintu itu menuju ke kamar yang sudah dingin dan nyaman sekali, tidakseperti yang kubayangkan. Terlihat ada kulkas kecil, kamar mandidengan shower, dan TV 21, dan tempat tidur untuk kapasitas dua orang.“Maya, kita santai di sini aja ya… mungkin sampai sore atau kita pulang setelah magrib nanti, kamu mau..” pinta Muki.“Aku setuju saja Muk, terserah kamu.”Setelah makan siang, kami ngobrol-ngobrol dan Muki membaringkan badanku di tempat tidur. “May, kamu mau kan melakukannya sekalilagi untukku.” Aku setuju. Sebenarnya inilah yang membuatku berpikirmalamnya apa yang akan kami lakukan berikutnya. Muki berdiri didepanku, dan melepaskan kancing kemejanya satu persatu, danmembuka celana panjang yang dipakainya. Terlihat sekali lagi dansekarang lebih jelas lagi kepunyaan Muki daripada malam kemarin.Ternyata kepunyaan Muki lebih besar dari yang kubayangkan. Dan,dalam sekejap Muki sudah terlihat bugil di depanku. Muki memelukkuerat-erat dan membangunkanku dari tempat tidur. Sambil mencium bibirku, Muki menarik ke atas baju kaos ketat yang kupakai. Danmemelukku sambil melepaskan ikatan BH yang kupakai. Dan pelan- pelan tangan Muki mengelus susuku yang sudah keras. Dan lama-kelamaan tangan Muki sudah mencapai reitstleting celanaku danmembuka celanaku. Dan menurunkan celana dalamku. Aku masih posisi berdiri, dan Muki jongkok tepat di depan vaginaku. Mukimemandangku dari arah bawah. Sambil tangannya memeluk pahaku.“May, bodi kamu bagus sekali.”Muki sekali lagi memperhatikan bulu-bulu yang tidak terlalu lebat danmenciumi aroma vaginaku.“May, seandainya hari ini perawanmu hilang, kamu bagaimana.”“Terserah kamu Muk, aku tidak peduli tentang perawanku, aku inginmenikmati hari ini, denganmu berdua, dan aku kepengen sekalimelakukannya denganmu..”Akhirnya aku pasrah apa yang dilakukan oleh Muki. Kemudian Mukimeniduriku yang sudah tidak memakai apa-apa lagi. Kami sudah sama-sama bugil. Dan tidak ada batasan lagi antara kami. Muki bebasmenciumiku dan aku juga bebas menciumi Muki. Kami melakukannyasama-sama dengan nafsu kami yang sangat besar. Baru pertama kali iniaku melakukannya seperti hubungan suami istri. Muki menciumiseluruh tubuhku mulai dari atas turun ke bawah. Begitu bibir Mukisampai di vaginaku yang sudah sangat basah, terasa olehku Mukimembuka lebar vaginaku dengan jari-jarinya. Ah… nikmat sekali.Seandainya aku tahu senikmat ini, ingin kulakukan dari dulu. TernyataMuki sudah menjilati klitorisku yang panjang dan lebar. Dengan permainan lidahnya di vaginaku dan tangan Muki sambil meremassusuku dan memainkan putingku, aku rasanya sudah sangat enaksekali. Sepertinya tidak kusia-siakan kenikmatan ini tiap detik. Mukisekali-kali memasukan jarinya ke vaginaku dan memasukkan lidahnyake vaginaku.Akhirnya dengan nafsu yang sudah tidak bisa kutahan lagi, kukatakan pada Muki. “Muk, masukkan punyamu ke punyaku ya… masukannya pelan -pelan,” pintaku. Muki lalu bangkit dari arah bawah. Danmenciumi bibirku. “May, kamu sudah siap aku masukkan, apa kamutidak menyesal nantinya.” “Tidak Muk, aku tidak menyesal. Aku sudahsiap melakukannya.”Lalu Muki melebarkan kakiku dan terlihat jelassekali punya Muki yang sangat besar sudah siap-siap untuk masuk ke punyaku. Vaginaku sudah basah sekali. Dan kubimbing penis Mukiagar tepat masuk di lubang vaginaku. Pertama-tama memang agaksakit, tapi punyaku sepertinya sudah tidak terasa lagi akan sakit yangada, lebih banyak nikmatnya yang kurasakan. Dengan dorongan pelandan pelan sekali, akhirnya punya Muki berhasil masuk ke dalam lorongkenikmatanku.“Oh… enak sekali,” jeritku.Terasa seluruh lorong dan dinding vaginaku penuh dengan penis besarkepunyaan Muki. Dengan sekali tekan dan dorongan yang sangat kerasdari penis Muki, membuat hari itu aku sudah tidak perawan lagi. Mukimembisikkan sesuatu di telingaku, “May, kamu sudah tidak perawanlagi.”“Ngga apa-apa Muk, jangan dilepas dulu ya…”“Terus Muk, goyang lebih kencang, aku enak sekali..” Dengan posisiaku di bawah, Muki di atas, kami melakukannya lama sekali. Mukiterus menciumi susuku yang sudah keras, penis Muki masih terbenamdi vaginaku. Akhirnya puncak kenikmatanku yang pertama keluar juga.“Muki sepertinya aku sudah tidak tahan lagi… aku mau keluar.”“Keluarin terus May, aku tidak akan melepaskan punyaku.”“Muk, aku tidak tahan lagi… a..ahh… aaahh.. aku keluar Muk, akukeluar.. keluar Muk..enaak sekali, jangan berhenti, teruskan… aaaa…aaaa..” Pada saat orgasme yang pertama, Muki langsung menciumi bibirku. Oh… benar -benar luar biasa sekali enaknya.Akhirnya aku menikmati kehangatan punya Muki dan aku masihmemeluk badan Muki. Walaupun udara di kamar itu sangat dingin, tapihawa yang kami keluarkan mengalahkan udara dingin.“May, aku masih mau lagi, tidak akan kulepaskan… sekarang aku mau posisi enam sembilan. Kamu isap punyaku dan aku isap punyamu.”Kemudian kami berubah posisi ke enam sembilan. Muki bisa sangat jelas mengisap punyaku. Dan kelihatan kliotorisku yang sangat besardan panjang.“May punyamu lebar sekali.”“Isap terus Muk, aku ingin mengeluarkan sekali lagi dan berkali-kali.”Aku terus mengisap punya Muki sementara Muki terus menjilativaginaku dan kami melakukannyasangat lama sekali. Penis Muki yangsudah sangat keras sekali membuatku bernafsu untuk melawannya. Dan permainan mulut Muki di vaginaku juga membuatku benar-benarterangsang dan sepertinya saat-saat seperti ini tidak ingin kuakhiri.“Muk… aku mau keluar lagi… aku tidak tahan lagi honey…”“Tahan sebentar May, aku juga mau keluar..”Tiba-tiba Muki langsung merubah posisi. Aku di bawah dan dia di atas.Dengan cepat Muki melebarkan kakiku, dan oh.. ternyata Muki inginmemasukkan penisnya ke vaginaku. Dan sekali lagi Muki memasukkan penisnya ke vaginaku. Walaupun masih agak sulit, tapi akhirnya lorongkenikmatanku dapat dimasuki oleh penis Muki yang besar.“Dorong yang keras Muk, lebih keras lagi,” desahku. Mukimenggoyangan badannya lebih cepat lagi.“Iya Muk, seperti itu… terus… aaa..aaa… enak sekali, aku maumelakukannya terusmenerus denganmu..”“May, aku sudah tidak tahan lagi… aku mau keluar…”“Aku juga Muk, sedikit lagi, kita keluar sama -sama ya… aaa..”“May… aku keluar..”“Aku juga Muk… aaa… aa… terasa Muk, terasa sekali hangatspermamu..”“Aduh, May… goyang terus May, punyaku lagi keluar…”“Aduh Muk… enak sekali…”Bibirku langsung menciumi bibir Muki yang lagi dipuncak kenikmatan.Tak lama kemudian kami sama-sama terdiam dan masih dalamkehangatan pelukan. Akhirnya kami mencapai kenikmatan yang luar biasa. Dan sama-sama mengalami kenikmatan yang tidak bisa diukur.“May… spermaku sekarang ada di dalam punyamu.”“Ia Muk…”Tidak lama kemudian, Muki membersihkan cairan spermanya divaginaku.“May, kalo kamu hamil, aku mau bertanggungjawab.”“Iya Muk..” jawabku singkat.Akhirnya kami mandi sama-sama. Di kamar mandi kamimelakukannya sekali lagi, dan aku mengalami kenikmatan sampai duakali. Sekali keluar pada saat Muki menjilati vaginaku dan sekali lagi pada saat Muki memasukkan penisnya ke vaginaku. Muki punmengalami hal yang sama.Sorenya kami melakukannya sekali lagi. Kali melakukannya berulangkali. Dan istirahat kami hanya sebentar, tidak sampai satu jam kamisudah melakukannya lagi. Benar-benar luar biasa. Aku pun tidak tahukenapa nafsuku begitu bergelora dan tidak mau berhenti. Kalaudihitunghitung dalam melakukan hubungan badan, aku sudah keluar 8 kali orgasme. Dan kalau hanya sekedar diisap oleh Muki hanya 3 kali.Jadi sudah 11 kali aku keluar. Sementara Muki sudah 7 kali.Malamnya tepat jam 8.30 kami keluar dari penginapan. Padahal jikadipikir-pikir, hanya dalam waktu dua hari saja aku sudah melepaskankeperawananku ke seseorang. Dan sampai sekarang hubungankudengan Muki bukan sifatnya pacaran, tapi hanya bersifat untukmemuaskan nafsu saja. Dan, baru kali ini aku bisa merasakan tiduryang sangat pulas sesampainya di rumah. Besoknya aku harus sekolahseperti biasa dan tentunya dengan perasaan senang dan inginmelakukannya berkali-kali. Seperti biasa setiap tanggal 20, aku datang bulan. Dan kemarin (tanggal 20 Februari 2001) ini aku masih dapat.Aku langsung menelepon Muki sepulang dari sekolah.“Muk, aku dapat lagi, dan aku tidak hamil.”“Iya May… syukurlah…”“Muk, aku ingin melakukannya sekali lagi, kamu mau Muk..”Dan, ternyata kami bisa melakukannya di mana saja. Kadang akumengisap penis Muki sambil Muki menyetir mobil yang lagi di jalantol. Dan setelah cairan sperma Muki keluar yang tentunya semuakutelan, karena sudah biasa, setelah itu tangan Muki memainkanvaginaku. Kadang juga sebelum pulang aku tidak lagi mencium bibirMuki, tapi aku mengisap kepunyaan Muki sebelum turun dari mobil,hanya sekitar 2 menit, Muki sudah keluar. Dan aku masuk rumah masihada sisa-sisa aroma sperma di mulutku. Di tiap pertemuan kami berduaselalu saling mengeluarkan. Jika kami ingin melakukan hubungan badan, biasanya kami menyewa penginapan dari siang sampai sore danhanya dilakukan tiap hari sabtu karena pada saat itu sepulang sekolahMuki langsung mengajakku ke penginapanCerita Dewasa 17 tahun – Eksekusi Siska dan Sisti. Nama saya James.Sekarang saya kuliah di US. Kejadian ini waktu saya masih SMA diJakarta. Waktu itu saya sudah punya pacar namanya Sisti. Kita sudah pacaran kurang lebih 2 tahun semenjak awal masuk SMA di Bandung.Gara-gara saya berantem sama kepala sekolah akhirnya saya pindah keJakarta. Hubungan kita masih lancar-lancar saja waktu itu. Kalau nggaksaya yang telepon kadang dia. Dan kalau saya kangen, pulang sekolahlangsung cabut ke Bandung untuk menengok dia, pagi-pagi jam 2langsung dari Bandung ke sekolah lagi. Soal menginap, biasanya sayasering tidur di kamarnya kalau di rumah sepi banget. Ibunya sih sudahliberal banget, maklum blasteran bule. Masih muda banget tuh ibunya.Waktu itu masih 35 tahun, kadang malah kalau jalan sama saya berduamenemani dia belanja disangka teman-teman.. “Eh James, siapa tuhcewek loe, tua amat?” Hahahahhaha… dia punya anak dua, kembar,Sisti dan Siska. Kembar, putih, tinggi, lucu, soal body nggak usah sayaceritakan deh, tahu Jeniffer Lopez? nah kayak gitu tuh si kembar. Siska juga sudah punya pacar kebetulan sobat saya juga.Hubungan kita sudah dekat banget. Sejak awal memang saya sudah“ngeseks” sama dia. Dan orang tuanya sama saya sudah nggak adamasalah kalau misalnya salah satu datang terus menginap (soal“ngeseks” nggak tahu tentu saja). Ceritanya nich kembar berdua datangke Jakarta mau belanja. Jadi minta ditemani oleh saya untuk jalan-jalankeliling Jakarta. Kebetulan di Jakarta rumah mereka lagi direnovasi.Saya suruh saja menginap di rumah saya. Lagian orang tua saya lagi pergi, jadi kosong. “Ok deh”, kata mereka. Malamnya terus kita jalan- jalan ke Zanzibar, janjian sama teman. Saya nggak berani minum banyak-banyak soalnya pulangnya nyetir. Tapi tuh si kembar dicekokinsama teman-teman banyak banget sampai nggak kepalang maboknya.Akhirnya jam 4 kita pulang dan setelah berusaha keras merayu Siska buat turun joget-joget dari meja, terus menggotong Sisti ke mobil bla.. bla.. bla.. sampai deh di rumah. Sampai di kamar akhirnya tanpa ba bi bu lagi kita langsung tidur bertiga, biarpun AC jalan tapi gara-garamabok tetap saja kepanasan. Akhirnya saya buka celana panjang sayahingga tinggal CD saja, terus saya menggeletak di tengah-tengahmereka. Tapi berhubung kepala saya pusing dan tahu dong, kalaumabok bawaannya tegang mulu. Saya mulai meraba-raba Sisti (biarmabok tapi saya bisa bedain pacar saya yang mana).Pertama-tama saya selipkan tangan saya kedalam kemejanya. Terus jemari saya menjelajah kemana-mana di dalam BH-nya. Lama bangetsaya memainkan putingnya, dipelintir-pelintir terus dielus-elus lagi.“James… buka saja belakangnya biar lega”, kata Sisti tiba-tiba. “Tapi jangan ribut ya, nggak enak sama Siska, lagian kamu gila ya…sodaraku disebelah!” bisiknya. “Ah biar saja, kamu juga mau khan…”kata saya nggak sabar sambil melepaskan tali BH-nya sama bukakemejanya, habis itu saya cium-ciumi payudaranya, kadang-kadangsaya jilat-jilat pentilnya pakai lidah membuat lingkaran di buahdadanya. Kemudian naik lagi ke lehernya, saya cium-ciumi belakangkupingnya sampai si Sisti menggelinjang-gelinjang. Lalu turun lagi ke bawah mencium-ciumi ujung dadanya yang merah kecil sambil sayacubit-cubit kecil ujung satunya dengan tangan kanan saya. “SudahJames… cepet donk… buka celanaku sudah nggak kuat nih, ahhJames… tega ih kamu! jangan lama-lama dong say…!” Karena saya juga nggak tahan, saya buka juga celana hipster hitamnya sekaliansama celana dalamnya. Terus terang saya paling suka memainkankelentit wanita, bukan karena nikmat tapi saya suka banget lihattampang mereka kalau dimainin pakai lidah terus bibir vaginanyadigigit-gigit, sepertinya kejatuhan surga, nikmat banget.Sekitar sepuluh menit saya memainkan vaginanya sampai kepala sayadidekap sama kakinya, keras banget. Tangannya mendorong-dorongkepala saya buat menjilat lebih dalam lagi. “Jamesss, masukiin dongg!cepet!” katanya. “Mm… tapi basahin dulu punyaku… mau nggak?”kata saya. “Iya… sini Sisti isepp!” Akhirnya kita tukar posisi, saya di bawah dan dia mulai menghisap penis saya. Biarpun saya seringsenggama sama wanita lain, kalau soal menghisap kayaknya ceweksaya masih paling jago. Penis saya sih nggak panjang-panjang amathanya 15 cm tapi gede dan berhubung bibir cewek saya kecil jadi diarada-rada kesusahan buat menghisapnya. Ujungnya sama dia dijilat- jilat dulu terus dimasukan sebagian. di dalamnya sama Sisti dimainkan pakai lidah, dikeluarkan lagi, dihisap lagi sampai ke ujungnya terusdidiamkan di mulutnya. Yang membuat saya paling nggak kuat kalausama dia penis saya dikenyot-kenyot kayak menghisap jolly. Serasaisinya mau keluar semua. Saking saya keenakan sampai nggak sadartangan saya pegang kepalanya buat menahan agar penis saya nggakdikeluarkan dari mulutnya. “Aahh mm… terusss sayangg!” desah sayasambil masih menahan kepalanya, kayaknya dia sudah mulai kesusahannapas.Tiba-tiba bibir saya dicium dan begitu buka mata ternyata Siska. Diaternyata kebangun mendengar erangan kita tapi diam saja, tapi nggakkuat juga akhirnya. Saya cium juga dia. “James, jahat ih kamu berdua… nggak mikir apa aku lagi bobo?” katanya. “Sis… sorry habissudah konak neh…” “Tahu nggak James jadinya… Siska khan jadinyahorny banget!” “Ok deh Sis… ma’ap… jadi mesti gimana dong?”“mm… kamu cium-cium punyaku kayak ke Sisti lagi dong? maunggak?” “Ok… buka gih celananya aku isepin sini…” Siska bukacelana sama kaosnya, terus naik ke atas mukaku. Sisti ternyata nggakkeberatan, sama-sama sudah horny berat sih berdua. Akhirnya kitamain threesome, saya hisap vagina Siska terus Sisti naik ke penis saya.“Aahh Jamesss… emang kamu top banget deh… terusss jilat itunyasayang…!”Enggak lama kita tukar posisi, saya suruh Sisti tiduran, terus Siska sayaminta telungkup. Jadi saya masukin penis saya lewat belakang (doggystyle), ahh ternyata nggak kalah sama vagina kembarannya, sama-samamasih rapat! Sambil saya mensetubuhi si Siska, tangan saya menjelajahvagina Sisti, saya masukan jari tengah saya kedalam sambil jari sayayang lain mulai berusaha memegang analnya, saya nggak pernahsenggama lewat anal cuma kalau sekarang pegang-pegang doang sihsering, nambah sensasi. Ternyata saking keenakan, mereka berduaciuman, sambil tangannya memegang payudara kembarannya, saya jaditambah napsu sekali melihatnya. Akhirnya saya pindah ke Sisti, sayaangkat salah satu kakinya terus saya masukan penis saya dari samping.Huwiii, ini salah satu favorit saya juga. Enggak kebayang rasanya pahasaya kegesek-gesek sama pahanya, terus penis saya masuk lewat pinggirnya, rasanya lain banget daripada saya di atas. Siska kemudianmulai memainkan lidahnya di payudara Sisti sambil memegangvaginanya. “Ahh Jammesss bentar lagi sayanggg… aahh…” ternyataSisti sudah sampai klimaks, saya pindah untuk melakukan hal yangsama-sama Siska cuma kali ini saya minta dia membalikkan badansambil tiduran, terus saya masukan dari belakang. “Aahh Jamesss tegaaih kamu… nikmat banget tuhh truss trusss!” “Siska… rapetin kakikamu donk… iya gitu sayang…!” Ini posisi yang buat saya cepatkeluar. Kakinya dirapatkan terus saya kocok-kocok dari belakangnya.“Siska aku mau keluar nich.. di dalem yaa…” kata saya. “JanganJamesss!” kata Siska. “Sini aku isep saja ya.. dikeluarin di mulutSiska!” saya masukan ke mulutnya, ternyata Sisti juga nggak maukalah, yang ada kayak rebutan. Gila juga ternyata Siska menghisapnya.Sambil menghisap tangannya mengocok-ngocok penis saya. Sisti lagimenciumi biji saya. “Ahh Siss… Jamess keluarrr nichh!” Akhirnyasaya keluarkan sperma saya di mulutnya sambil saya tahan kepalanyadia agar menghisap terus.Selesai itu kita bertiga langsung tidur kecapaian. Pagi-paginya bangun,yang ada malah cekikikan. “Eh Siska bandel ya! ngapain saja sama siAryo kalau berdua yo hahahah”, goda saya sama Sisti. “Ah kalian jugasama hihihihhih”, katanya.Lain kali saya ceritakan pengalaman saya sama pacar saya yang lain, juga sama ibuya. Sorry kalau saya ceritanya rada-rada ngelanturkemana-mana, tapi ini kejadian benar.Cerita Dewasa 17Tahun – Birahi Adik Iparku yang Manja. “Masak apaYen?” kataku sedikit mengejutkan adik iparku, yang saat itu sedang berdiri sambil memotong-motong tempe kesukaanku di meja dapur.“Ngagetin aja sih, hampir aja kena tangan nih,” katanya sambilmenunjuk ibu jarinya dengan pisau yang dipegangnya. “Tapi nggaksampe keiris kan?” tanyaku menggoda. “Mbak Ratri mana Mas, koknggak sama-sama pulangnya?” tanyanya tanpa menolehku. “Dialembur, nanti aku jemput lepas magrib,” jawabku. “Kamu nggak kekampus?” aku balik bertanya. “Tadi sebentar, tapi nggak jadi kuliah.Jadinya pulang cepat.” “Aauww,” teriak Yeyen tiba-tiba sambil memegangi salah satu jarinya. Aku langsungmenghampirinya, dan kulihat memang ada darah menetes dari jaritelunjuk kirinya. “Sini aku bersihin,” kataku sambil membungkusnya dengan serbet yang aku raih begitu saja dari atas meja makan.Yeyen nampak meringis saat aku menetesinya dengan Betadine, walaulukanya hanya luka irisan kecil saja sebenarnya. Beberapa saat akumenetesi jarinya itu sambil kubersihkan sisa-sisa darahnya. Yeyennampak terlihat canggung saat tanganku terus membelai-belai jarinya.“Udah ah Mas,” katanya berusaha menarik jarinya dari genggamanku.Aku pura-pura tak mendengar, dam masih terus mengusapi jarinyadengan tanganku. Aku kemudian membimbing dia untuk duduk dikursi meja makan, sambil tanganku tak melepaskan tangannya.Sedangkan aku berdiri persis di sampingnya. “Udah nggak apa-apa kokMas, Makasih ya,” katanya sambil menarik tangannya darigenggamanku. Kali ini ia berhasil melepaskannya. “Makanya janganngelamun dong. Kamu lagi inget Ma si Novan ya?” godaku sambilmenepuk-nepuk lembut pundaknya. “Yee, nggak ada hubungannya,tau,” jawabnya cepat sambil mencubit punggung lenganku yang masih berada dipundaknya.Kami memang akrab, karena umurku dengan dia hanya terpaut 4 tahunsaja. Aku saat ini 27 tahun, istriku yang juga kakak dia 25 tahun,sedangkan adik iparku ini 23 tahun. “Mas boleh tanya nggak. Kalocowok udah deket Ma temen cewek barunya, lupa nggak sih Ma pacarnya sendiri?” tanyanya tiba-tiba sambil menengadahkan mukanyake arahku yang masih berdiri sejak tadi. Sambil tanganku tetapmeminjat-mijat pelan pundaknya, aku hanya menjawab, “Tergantung.”“Tergantung apa Mas?” desaknya seperti penasaran. “Tergantung, kalosi cowok ngerasa temen barunya itu lebih cantik dari pacarnya, ya bisaaja dia lupa Ma pacarnya,” jawabku sekenanya sambil terkekeh. “KaloMas sendiri gimana? Umpamanya gini, Mas punya temen cewek baru,trus tu cewek ternyata lebih cantik dari pacar Mas. Mas bisa lupa nggakMa cewek Mas?” tanya dia. “Hehe,” aku hanya ketawa kecil ajamendengar pertanyaan itu. “Yee, malah ketawa sih,” katanya sedikitcemberut. “Ya bisa aja dong. Buktinya sekarang aku deket Ma kamu,aku lupa deh kalo aku udah punya istri,” jawabku lagi sambil tertawa.“Hah, awas lho ya. Ntar Yeyen bilangan lho Ma Mbak Ratri,” katanyasambil menahan tawa. “Gih bilangin aja, emang kamu lebih cantik dariMbak kamu kok,” kataku terbahak, sambil tanganku mengelus-ngeluskepalanya. “Huu, Mas nih ditanya serius malah becanda.” “Lho, akuemang serius kok Yen,” kataku sedikit berpura-pura serius.Kini belaian tanganku di rambutnya, sudah berubah sedikit menjadisemacam remasan-remasan gemas. Dia tiba-tiba berdiri. “Yeyen molanjutin masak lagi nih Mas. Makasih ya dah diobatin,” katanya. Akuhanya membiarkan saja dia pergi ke arah dapur kembali. Lama aku pandangi dia dari belakang, sungguh cantik dan sintal banget body dia.Begitu pikirku saat itu. Aku mendekati dia, kali ini berpura-pura inginmembantu dia. “Sini biar aku bantu,” kataku sambil meraih beberapalembar tempe dari tangannya. Yeyen seolah tak mau dibantu, ia berusaha tak melepaskan tempe dari tangannya. “Udah ah, nggak usahMas,” katanya sambil menarik tempe yang sudah aku pegang sebagian.Saat itu, tanpa kami sadari ternyata cukup lama tangan kami salingmenggenggam. Yeyen nampak ragu untuk menarik tangannya darigenggamanku. Aku melihat mata dia, dan tanpa sengaja pandangankami saling bertabrakan. Lama kami saling berpandangan. Perlahanmukaku kudekatkan ke muka dia. Dia seperti kaget dengan tingkahkukali ini, tetapi tak berusaha sedikit pun menghindar. Kuraih kepala dia,dan kutarik sedikit agar lebih mendekat ke mukaku. Hanya hitungandetik saja, kini bibiku sudah menyentuh bibirnya. “Maafin aku Yen,” bisiku sambil terus berusaha mengulum bibir adik iparku ini. Yeyen takmenjawab, tak juga memberi respon atas ciumanku itu. Kucoba terusmelumati bibir tipisnya, tetapi ia belum memberikan respon juga.Tanganku masih tetap memegang bagian belakang kepala dia, sambilkutekankan agar mukanya semakin rapat saja dengan mukaku.Sementara tangaku yang satu, kini mulai kulingkarkan ke pinggulnyadan kupeluk dia. “Sshh,” Yeyen seperti mulai terbuai dengan jilatandemi jilatan lidahku yang terus menyentuh dan menciumi bibirnya.Seperti tanpa ia sadari, kini tangan Yeyen pun sudah melingkar di pinggulku. Dan lumatanku pun sudah mulai direspon olehnya, walaumasih ragu-ragu. “Sshh,” dia mendesah lagi. Mendengar itu, bibirkusemakin ganas saja menjilati bibir Yeyen. Perlahan tapi pasti, kini dia pun mulai mengimbangi ciumanku itu. Sementara tangaku dengan liarmeremas-remas rambutnya, dan yang satunya mulai meremas-remas pantat sintal adik iparku itu. “Aahh, mass,” kembali dia mendesah.Mendengar desahan Yeyen, aku seperti semakin gila saja melumati dansesekali menarik dan sesekali mengisap-isap lidahnya. Yeyen semakinterlihat mulai terangsang oleh ciumanku. Ia sesekali terlihatmenggelinjang sambil sesekali juga terdengar mendesah. “Mas, udahya Mas,” katanya sambil berusaha menarik wajahnya sedikit menjauhdari wajahku.Aku menghentikan ciumanku. Kuraih kedua tangannya dan kubimbinguntuk melingkarkannya di leherku. Yeyen tak menolak, dengan sangatragu-ragu sekali ia melingkarkannya di leherku. “Yeyen takut Mas,” bisiknya tak jauh dari ditelingaku. “Takut kenapa, Yen?” katakusetengah berbisik. “Yeyen nggak mau nyakitin hati Mbak Ratri Mas,”katanya lebih pelan. Aku pandangi mata dia, ada keseriusan ketika iamengatakan kalimat terakhir itu. Tapi, sepertinya aku tak lagimemperdulikan apa yang dia takutkan itu. Kuraih dagunya, dankudekatkan lagi bibirku ke bibirnya. Yeyen dengan masih menatapkutajam, tak berusaha berontak ketika bibir kami mulai bersentuhankembali. Kucium kembali dia, dan dia pun perlahan-lahan mulaimembalas ciumanku itu. Tanganku mulai meremas-remas kembalirambutnya. Bahkan, kini semakin turun dan terus turun hingga berhenti persis di bagian pantatnya. Pantanya hanya terbalut celana pendek tipissaja saat aku mulai meremas-remasnya dengan nakal. “Aahh, Mas,”desahnya. Mendengar desahannya, tanganku semakin liar sajamemainkan pantat adik iparku itu. Sementara tangaku yang satunya,masih berusaha mencari-cari payudaranya dari balik kaos oblongnya.Ah, akhirnya kudapati juga buah dadanya yang mulai mengeras itu.Dengan posisi kami berdiri seperti itu, batang penisku yang sudahmenegang dari tadi ini, dengan mudah kugesek-gesekan persis di mulutvaginanya.Kendati masih sama-sama terhalangi oleh celana kami masing-masing,tetapi Yeyen sepertinya dapat merasakan sekali tegangnya batangkemaluanku itu. “Aaooww Mas,” ia hanya berujar seperti itu ketikasemakin kuliarkan gerakan penisku persis di bagian vaginanya.Tanganku kini sudah memegang bagian belakang celana pendeknya,dan perlahan-lahan mulai kuberanikan diri untuk mencobamerosotkannya. Yeyen sepertinya tak protes ketika celana yang iakenakan semakin kulorotkan. Otakku semakin ngeres saja ketikaseluruh celananya sudah merosot semuanya di lantai. Ia berusahamenaikan salah satu kakinya untuk melepaskan lingkar celananya yangmasih menempel di pergelangan kakinya. Sementara itu, kami masihterus berpagutan seperti tak mau melepaskan bibir kami masing-masing. Dengan posisi Yeyen sudah tak bercelana lagi, gerakan-gerakan tanganku di bagian pantatnya semakin kuliarkan saja.Ia sesekali menggelinjang saat tanganku meremas-remasnya. Untukmempercepat rangsangannya, aku raih salah satu tanganya untukmemegang batang zakarku kendati masih terhalang oleh celana jeansku. Perlahan tangannya terus kubimbing untuk membukakankancing dan kemudian menurunkan resleting celanaku. Aku sedikitmembantu untuk mempermudah gerakan tangannya. Beberapa saatkemudian, tangannya mulai merosotkan celanaku. Dan oleh tangankusendiri, kupercepat melepaskan celana yang kupakai, sekaligus celanadalamnya. Kini, masih dalam posisi berdiri, kami sudah tak lagimemakai celana. Hanya kemejaku yang menutupi bagian atas badanku,dan bagian atas tubuh Yeyen pun masih tertutupi oleh kaosnya. Kamimemang tak membuka itu. Tanganku kembali membimbing tanganYeyen agar memegangi batang zakarku yang sudah menegang itu.Kini, dengan leluasa Yeyen mulai memainkan batang zakarku danmulai mengocok-ngocoknya perlahan. Ada semacam tegangan tingiyang kurasakan saat ia mengocok dan sesekali meremas-remas biji pelerku itu. “Oohh,” tanpa sadar aku mengerang karena nikmatnyadiremas-remas seperti itu. “Mas, udah Mas. Yeyen takut Mas,” katanyasambil sedikit merenggangkan genggamannya di batang kemaluankuyang sudah sangat menegang itu. “Aahh,” tapi tiba-tiba dia mengerangsejadinya saat salah satu jariku menyentuh klitorisnya.Lubang vagina Yeyen sudah sangat basah saat itu. Aku seperti sudahkerasukan setan, dengan liar kukeluar-masukan salah satu jariku dilubang vaginanya. “Aaooww, mass, een, naakk..” katanya mulaimeracau. Mendengar itu, birahiku semakin tak terkendali saja. Perlahankuraih batang kemaluanku dari genggamannya, dan kuarahkan sedikitdemi sedikit ke lubang kemaluan Yeyen yang sudah sangat basah.“Aaoww, aaouuww,” erangnya panjang saat kepala penisku kusentuh-sentukan persis di klitorisnya. “Please, jangan dimasukin Mas,” pintaYeyen, saat aku mencoba mendorong batang zakarku ke vaginanya.“Nggak Papa Yen, sebentaar aja,” pintaku sedikit berbisik ditelinganya.“Yeyen takut Mas,” katanya berbisik sambil tak sedikit pun ia berusahamenjauhkan vaginanya dari kepala kontolku yang sudah berada persisdi mulut guanya. Tangan kiri Yeyen mulai meremas-remas pantatku,Sementara tangan kanannya seperti tak mau lepas dari batangkemaluanku itu. Untuk sekedar membuatnya sedikit tenang, akusengaja tak langsung memasukan batang kemaluanku. Aku hanyameminta ia memegangi saja. “Pegang aja Yen,” kataku pelan.Yeyen yang saat itu sebenarnya sudah terlihat bernafsu sekali, hanyamengangguk pelan sambil menatapku tajam. Remasan demi remasan jemari yeyen di batang zakarku, dan sesekali di buah zakarnya,membuatku kelojotan. “Aku udah gak tahan banget Yen,” bisikku pelan. “Yeyen takut banget Mas,” katanya sambil mengocok-ngocoklembut kemaluanku itu. “Aahh,” aku hanya menjawabnya denganerangan karena nikmatnya dikocok-kocok oleh tangan lembut adikiparku itu. Kembali kami saling berciuman, sementara tangan kamisibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Saat bersamaan denganciuman kami yang semakin memanas, aku mencoba kembali untukmengarahkan kepala kontolku ke lubang vaginanya. Saat ini, Yeyen tak berontak lagi. Kutekan pantat dia agar semakin maju, dan saat bersamaan juga, tangan Yeyen yang sedang meremas-remas pantatku perlahan-lahan mulai mendorongnya maju pantatku. “Kita sambilduduk, sayang,” ajaku sambil membimbing dia ke kursi meja makantadi. Aku mengambil posisi duduk sambil merapatkan kedua pahaku.Sementara Yeyen kududukan di atas kedua pahaku dengan posisi pahanya mengangkang. Sambil kutarik agar dia benar-benar duduk di pahaku, tanganku kembali mengarahkan batang kemaluanku yang posisinya tegak berdiri itu agar pas dengan lubang vagina Yeyen. Iasepertinya mengerti dengan maksudku, dengan lembut ia memegang batang kemaluanku sambil berupaya mengepaskan posisi lubang vaginanya dengan batang kemaluanku. Dan bless, perlahan-lahan batang kemaluanku menusuk lubang vagina Yeyen. “Aahh, aaooww,mass,” Yeyen mengerang sambil kelojotan badannya. Kutekan pinggulnya agar dia benar-benar menekan pantatnya. Dengandemikian, batang kontolku pun akan melesak semuanya masuk kelubang vaginanya. “Yeenn,” kataku. “Aooww, ter, russ mass.., aahh..” pantatnya terus memutar seperti inul sedang ngebor. “Ohh, nik, nikmat banget mass..” katanya lagi sambil bibirnya melumati mukaku. Hampirseluruh bagian mukanku saat itu ia jilati. Untuk mengimbangi dia, aku pun menjilati dan mengisap-isap puting susunya.Darahku semakin mendidih rasanya saat pantatnya terus memutar-mutar mengimbangi gerakan naik-turun pantatku. “Mass, Yee,Yeeyeen mau,” katanya terputus. Aku semakin kencang menaik-turunkan gerakan pantatku. “Aaooww mass, please mass” erangnyasemakin tak karuan. “Yee, Yeyeen mauu, kee, kkeeluaarr mass,” iasemakin meracau. Namun tiba-tiba, “Krriingg..” “Aaooww, Mas adayang datang Mas..” bisik Yeyen sambil tanpa hentinya mengoyang-goyangkan pantatnya. “Yenn,” suara seseorang memanggil dari luar.“Cepetan buka Yenn, aku kebelet nih,” suara itu lagi, yang tak lainadalah suara Ratri kakaknya sekaligus istriku. “Hah, Mbak Ratri Mas,”katanya terperanjat. Yeyen seperti tersambar petir, ia langsung pucatdan berdiri melompat meraih celana dalam dan celana pendeknya yangtercecer di lantai dapur. Sementara aku tak lagi bisa berkata apa-apa,selain secepatnya meraih celana dan memakainya. Sementara itu suara bel dan teriakan istriku terus memanggil. “Yeenn, tolong dong cepet buka pintunya. Mbak pengen ke air nih,” teriak istriku dari luar sana.Yeyen yang terlihat panik sekali, buru-buru memakai kembalicelananya, sambil berteriak, “Sebentarr, sebentar Mbak..” “Mas buruandipake celananya,” Yeyen masih sempet menolehku danmengingatkanku untuk secepatnya memakai celana.Ia terus berlari ke arah pintu depan, setelah dipastikan semuanya beres,ia membuka pintu. Aku buru-buru berlari ke arah ruang televisi danlangsung merebahkan badan di karpet agar terlihat seolah-olah sedangketiduran. “Gila,” pikirku. “Huu, lama banget sih buka pintunya?Orang dah kebelet kayak gini,” gerutu istriku kepada Yeyen sambilterus menyelong ke kamar mandi. “Iya sori, aku ketiduran Mbak,” kataYeyen begitu istriku sudah keluar dari kamar mandi. “Haa, leganyaa,”katanya sambil meraih gelas dan meminum air yang disodorkan olehadiknya. “Mas Jeje mana Yen?” “Tuh ketiduran dari tadi pulangngantor di situ,” kata Yeyen sambil menunjuk aku yang sedang berpura-pura tidur di karpet depan televisi. “Ya ampun, Mas kok belumganti baju sih?” kata istriku sambil mengoyang-goyangkan tubuhkudengan maksud membangunkan. “Pindah ke kamar gih Mas,” katanyalagi. Aku berpura-pura ngucek-ngucek mata, agar kelihatan baru bangun beneran. Aku tak langsung masuk kamar, tapi menyolong kedapur mengambil air minum. “Lho katanya pulang ntar abis magrib,kok baru jam setengah lima udah pulang? Kamu pulang pake apa?”tanyaku berbasa-basi pada istriku. “Nggak jadi rapatnya Mas. Paketaksi barusan,” jawab dia. “Lho, kamu lagi masak toh Yen? Kok belumkelar gini dah ditinggal tidur sih?” kata istriku kepada Yeyen setelahmelihat irisan-irisan tempe berserakan di meja dapur. “Mana berantakan, lagi,” katanya lagi. “Iya tadi emang lagi mo masak.Tapi nggak tahan ngantuk. Jadi kutinggal tidur aja deh,” Yeyen berusaha menjawab sewajarnya sambil senyum-senyum. Sore itu, tanpamengganti pakaiannya dulu, akhirnya istrikulah yang melanjutkanmasak. Yeyen membantu seperlunya. Sementara itu, aku hanya cengar-cengir sendiri saja sambil duduk di kursi yang baru saja kupakai berduadengan Yeyen bersetubuh, walau belum sempat mencapai puncaknya.“Waduh, kasihan Yeyen. Dia hampir aja sampai klimaksnya padahal barusan, eh keburu datang nih mbaknya,” kataku sambil nyengirmelihat mereka berdua yang lagi masak.TAMAT

Komentar